Baim Wong Prank Polisi
Kasus Prank KDRT Baim Wong & Paula Verhoeven Bakal Diusut, Polres Metro Jaksel Akan Panggil Ahli IT
Polres Metro Jakarta Selatan berencana memeriksa ahli IT soal kasus prank KDRT pasangan selebriti, Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan berencana memeriksa ahli IT terkait kasus prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan pasangan selebriti, Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Diketahui, Baim Wong dan Paula Verhoeven berpura-pura membuat laporan KDRT di Polsek Kebayoran Lama, 1 Oktober 2022.
"Ahli IT nanti akan diperiksa, apakah betul konten itu gitu loh," kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi, Kamis (1/12/2022).
Namun, Nurma belum dapat memastikan jadwal pemeriksaan terhadap ahli IT tersebut.
Ia mengaku bakal menanyakan waktu pemeriksaan kepada penyidik.
"Jadwalnya saya belum lihat, nanti dicek ke penyidik ya," ujar mantan Wakapolsek Pasar Minggu itu.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus menuturkan, penyidik juga bakal melakukan gelar perkara untuk menentukan status kasus prank KDRT ini.
Baca juga: Pastikan Kasus Prank KDRT Baim Wong Berjalan, Polisi Segera Lakukan Gelar Perkara
"Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status penanganan perkara," kata Irwandhy.
Dalam kasus ini, Baim Wong dan Paula Verhoeven sudah dua kali diperiksa penyidik yakni pada 7 Oktober 2022 dan 13 Oktober 2022.
Seusai pemeriksaan pertama, Baim Wong dan Paula Verhoeven menyampaikan permohonan maaf kepada Polri setelah konten prank KDRT yang dibuat mereka memicu kontroversi.

"Sekali lagi saya minta maaf ya. Buat institusi kepolisian, saya maaf ya. Tidak ada, tidak ada rasa ke arah sana," kata Baim di Polres Metro Jakarta Selatan.
Permohonan maaf juga disampaikan Paula Verhoeven.
Ia mengaku menyesal telah membuat konten prank dengan berpura-pura melaporkan kasus KDRT.
"Seperti suami saya, saya meminta maaf kepada institusi kepolisian kita menyesal dan juga kepada masyarakat Indonesia," tutur Paula.
Akibat konten prank KDRT itu, Baim Wong dan Paula dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tuduhan membuat laporan palsu.
Baim Wong pun membeberkan motif dirinya membuat konten prank dan mengunggah di channel Youtube pribadinya.
Baca juga: Kasus Prank Polisi, Baim Wong Mau Dimediasi dengan Para Pelapor
Baim mengaku tidak memiliki niatan untuk merendahkan institusi Polri.
"Saya pun sebenarnya tidak ada niatan untuk menjelekkan, apalagi tidak menghargai, apalagi merendahkan institusi kepolisian," kata Baim.
Ia beralasan hanya ingin mengetahui reaksi polisi ketika menerima laporan kasus KDRT.
"Yang sebenarnya malah kebalikannya. Kenapa saya lakuin? Saya mau tau reaksi kepolisian itu seperti ketika kalau memang Paula itu yang melaporkan konteks yang kadang-kadang kita pun salah kenapa harus pakai konteks itu. Sesimpel itu," ujar dia.
Baim pun menilai polisi memberikan respons bagus dalam menerima laporan KDRT.

Menurutnya, polisi menyarankan untuk berdamai ketimbang melanjutkan proses hukum.
"Ternyata jawaban polisi itu sangat bagus. Dia tidak menjadikan bahan viral."
"Ketika Paula ada pengaduan, malah dia bilang lebih baik di damaikan takut menjadi viral," ungkap Baim.
Mendapat respons positif dari polisi yang bertugas, Baim Wong memutuskan mengunggah konten tersebut ke Youtube.
Baim Wong mengklaim konten tersebut diunggah untuk mengedukasi masyarakat.
"Karena positif jawabannya, saya mau mengedukasi supaya masyarakat melihat, ini loh kepolisian seharusnya seperti ini," tutur dia.
Baim bahkan sampai bersumpah bahwa tujuan utama membuat dan mengunggah konten prank itu adalah untuk memberikan edukasi.
Baca juga: Dicecar 70 Pertanyaan Kasus Prank KDRT, Baim Wong-Paula Verhoeven Cuma Senyum Usai Diperiksa Polisi
"Ini saya beneran ya, Demi Allah. Saya tidak melebihkan, nggak mengurangkan, nggak karena adanya ini saya jawabnya jadi begini."
"Dari awal memang seperti itu, kenyataannya mau mengedukasi," kata Baim.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News