Pesona Suku Bugis Dipamerkan Lewat Koleksi Baju Bodo Karya Kahfiati Kahdar di Spotlight Indonesia
Baju Bodo sendiri, merupakan baju tradisional masyarakat Sulawesi Selatan yang bentuknya berupa blouse dengan pola dasar yang umumnya segi empat.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kekayaan budaya di Indonesia, seringkali memberikan inspirasi bagi sejumlah desainer dalam berkarya.
Keindahan kearifan lokal, tidak saja tersaji lewat sentuhan warna, motif dan siluet dalam balutan busana tradisional yang khas.
Namun, juga akan makna yang terkandung dalam busana tersebut dianggap mempunyai nilai tinggi bagi pemakainya.
Hal ini yang kemudian menjadi inspirasi bagi Kahfiati Kahdar, seorang desainer sekaligus nama brand lokal yang selalu menampilkan lokal konten ke dalam modern atau kontemporer style dalam menciptakan karya terbarunya.
Dalam perhelatan fesyen yang diinisiasi oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC), Spotlight Indonesia, Kamis (1/12/2022), Kahfiati Kahdar menonjolkan pesona Suku Bugis lewat koleksi bertema Baju Bodo dari Sulawesi Selatan.
Baju Bodo sendiri, merupakan baju tradisional masyarakat Sulawesi Selatan yang bentuknya berupa blouse atau atasan dengan pola dasar yang umumnya berbentuk segi empat.
Pola Baju Bodo yang sederhana, ditampilkan dengan look yang modern ketika dipadukan bersama kain sutera organza.
Baca juga: Menengok Restoran Asli Bugis di Ciledug yang Jadi Lahan Pekerjaan Korban PHK, Tertarik Mencoba?
Dalam keterangan pers Spotlight Indonesia disebutkan, Kahfiati Kahdar percaya bahwa potensi Baju Bodo dalam pengembangan fashion ready to wear sangat besar.
Selain mudah digunakan dan bisa dibawakan dengan gaya yang casual, koleksi Baju Bodo tetap mempunyai nilai kearifan lokal yang dikombinasikan dengan gaya kontemporer.
Teknik printing, stiching, rajut dan laser cutting merupakan paduan kemajuan teknologi yang perlu dikolaborasikan dengan indahnya kesederhanaan siluet dari Baju Bodo itu sendiri.

Adapun bahan yang digunakan dalam koleksi ini, merupakan sutera dengan tenun ATBM (alat tenun bukan mesin) dan sutera organza.
Ragam Wastra Indonesia Jadi Primadona di Spotlight
Untuk diketahui, sebelumnya perhelatan fesyen Spotlight Indonesia resmi berlangsung di Pos Bloc Jakarta, mulai Kamis (1/12/2022).
Event ini, merupakan perhelatan fashion yang digelar oleh Indonesia Fashion Chamber (IFC), dengan menampilkan keragaman budaya sebagai inspirasi karya fesyen di Indonesia.
Bertajuk Celebrating Diversity, helatan ini menampilkan beragam inspirasi budaya lokal yang dikemas dalam wujud kekinian ke dalam produk ready-to-wear.
Sehingga, berbagai produk tersebut diharapkan dapat diterima oleh pasar global.

"Kenapa wastra, karena kita percaya ada berapa juta UMKM, itu banyak jumlahnya. Kalau mereka tidak ada masa depannya, itu akan melemahkan semangat mereka para pengrajinnya," kata National Chairman Indonesian Fashion Chamber, Ali Charisma, Kamis (1/12/2022).
"Karena para pengrajin tenun yang masih pakai tangan, hampir tidak ada di luar negeri. Nah keunikan kita ini, harus bisa jdi penghasilan buat mereka juga. Jangan budaya kita jadi tontonan. Supaya konsisten, desainernya harus bisa jualan juga," sambungnya.
Menurut Ali, keragaman wastra Indonesia memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan produk di luar negeri.
Di sisi lain, fesyen di Indonesia tidak hanya seputar moddest atau busana muslim saja.
Baca juga: Apa Saja Kehebatan Orang Bugis Makassar? Jawaban Soal TVRI SD Kelas 4-6 Rabu, 13 Mei 2020
Namun, Indonesia memiliki banyak brand konvensional yang ingin berkembang dan kurang tersentuh.
Oleh sebab itu, kata Ali hadirnya perhelatan Spotlight ini seolah menjadi sebuah angin segar bagi para brand-brand lokal dalam memasarkan produknya sekaligus memberikan akses bagi wastra Indonesia agar semakin dilirik di pasar global.
"Jadi koleksinya itu, mereka kita kasih pendampingan. Bagaimana cara menampilkan wastra supaya sesuai dengan target pasar, tapi tentunya juga masih dengan gaya mereka. Mereka having fun mengerjakan itu," imbuhnya.
Untuk diketahui, berbagai koleksi yang ditampilkan dalam perhelatan Spotlight Indonesia menonjolkan beragam cirikhas suku-suku bangsa Indonesia.
Mulai dari Batak, Jawa, Melayu, Betawi, Minangkabau, Bugis, Bali, Papua, Nusa Tenggara, dan Dayak.
Meskipun bertema tentang suku-suku bangsa Indonesia, namun produk fesyen yang ditampilkan akan dibuat dengan desain kontemporer atau kekinian.
Adapun selain fashion show, acara Spotlight Indonesia 2022 ini diketahui juga menghadirkan kegiatan exhibition, workshop, dan seminar.
Acara ini diselenggarakan pada tanggal 1-4 Desember 2022 di Great Hall Pos Bloc Jakarta.
Baca artikel TribunJakarta.com lainnya di Google News