Prediksi UMK 2023 Bekasi, Depok, Bogor dan Tangerang, Pengumuman Paling Lambat 7 Desember 2022
Batas akhir pengumuman UMK 2023 makin dekat, berikut ini daftar prediksi kenaikan UMK 2023 di Bekasi, Bogor, Depok, hingga Tangerang.
TRIBUNJAKARTA.COM - Batas waktu pengumuman UMK 2023 makin dekat, simak prediksi UMR / UMK Bekasi, Depok, Bogor, hingga Tangerang untuk tahun 2023.
Penetapan Upah Minimum Provinsi atau UMP 2023 masing-masing provinsi di Indonesia telah diumumkan pada Senin (28/11/2022).
Diketahui, UMP DKI Jakarta tahun 2023 mengalami kenaikan sebesar 5,6 persen atau setara Rp 4,9 juta,.
Biasanya, setelah penetapan UMP 2023 akan disusul oleh penetapan UMK 2023 di masing-masing pemerintah kabupaten/kota.
Baca juga: UMP 2023 DKI Jakarta Naik 5,6 Persen Jadi Rp 4,9 Juta, Cek 5 Provinsi Dengan Kenaikan Upah Tertinggi
Berdasarkan Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, batas waktu penetapan UMK 2023 paling lambat 7 Desember 2022.
Jelang pengumuman penetapan UMK 2023, beredar prediksi angka kenaikan UMK khususnya untuk wilayah penyangga Ibu Kota atau Jabodetabek.
Perlu diketahui besaran UMK dapat diketahui dengan dengan rumus :
Upah minimum tahun berjalan + (persentase kenaikan upah minimum x upah minimum tahun berjalan).
Umumnya kenaikan UMK mengacu pada UMP yang telah ditetapkan oleh gubernur provinsi.
Diketahui UMP 2023 Jawa Barat naik sebesar 7,88 persen, dan Banten naik 6,4 persen.
Apabila mengacu pada angka kenaikan UMP, dapat dipastikan UMK kabupaten/kota untuk wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi diprediksi sebagai berikut:
- UMK 2023 Kota Bekasi: Rp 5.196.494,558
- UMK 023 Kabupaten Bekasi: Rp 5.169.441,199
- UMK 2023 Kota Depok: Rp 4.722.157,80
- UMK 2023 Kota Bogor: Rp 4.671.473,23
- UMK 2023 Kabupaten Bogor: Rp 4.549.521,83
Sedangkan untuk Tangerang, Disnaker Kota Tangerang mengusulkan UMK 2023 naik sebesar 7,48 persen.
Andai usulan tersebut dikabulkan, UMK 2023 Kota Tangerang akan naik menjadi Rp 4.606.376,66 dari Rp 4.285.798,90.
Daftar UMP 2023 di 34 Provinsi
Berikut ini daftar UMP 2023 di 34 provinsi yang TribunJakarta rangkum dari berbagai sumber:
1. Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) naik 7,8 persen
- UMP 2022: Rp 3.166.460
- UMP 2023: Rp 3.413.666
2. Sumatera Utara naik 7,45 persen
- UMP 2022: Rp 2.522.609
- UMP 2023: Rp 2.710.493
Baca juga: Hari Ini Buruh Demo Heru Budi di Balai Kota, Ngotot Minta UMP 2023 Naik 10,55 Persen Jadi Rp5,1 Juta
3. Sumatera Barat naik 9,15 persen
- UMP 2022: Rp 2.512.539
- UMP 2023: Rp 2.742.476
4. Riau naik 8,61 persen
- UMP 2022: Rp 2.938.564
- UMP 2023: Rp 3.191.662
5. Jambi naik 9,04 persen
- UMP 2022: Rp 2.649.034
- UMP 2023: Rp 2.943.000
6. Sumatera Selatan naik 8,26 persen
- UMP 2022: Rp 3.144.446
- UMP 2023: Rp 3.404.177
7. Bengkulu naik 8,1 persen
- UMP 2022: Rp 2.238.094
- UMP 2023: Rp 2.418.280
8. Lampung naik 7,89 persen
- UMP 2022: Rp 2.440.486
- UMP 2023: Rp 2.633.284
9. Bangka Belitung naik 7,15 persen
- UMP 2022: Rp 3.264.884
- UMP 2023: Rp 3.498.479
10. Kepulauan Riau naik 7,51 persen
- UMP 2022: Rp 3.050.172
- UMP 2023: Rp 3.279.194
11. DKI Jakarta naik 5,6 persen
- UMP 2022: Rp 4.641.854
- UMP 2023: Rp 4.901.798
12. Banten naik 6,4 persen
- UMP 2022: Rp 2.501.203
- UMP 2023: Rp 2.661.280
13. Jawa Barat naik 7,88 persen
- UMP 2022: Rp 1.841.487
- UMP 2023: Rp 1.986.670,17
14. Jawa Tengah naik 8,01 persen
- UMP 2022: Rp 1.812.935
- UMP 2023: Rp 1.958.169
15. DI Yogyakarta naik 7,65 persen
- UMP 2022: Rp 1.840.915
- UMP 2023: Rp 1.981.782
16. Jawa Timur naik 7,8 persen
- UMP 2022: Rp 1.891.567
- UMP 2023: Rp 2.040.244
17. Bali naik 7,81 persen
- UMP 2022: Rp 2.516.971
- UMP 2023: Rp 2.713.672
18. Nusa Tenggara Barat naik 7,44 persen
- UMP 2022: Rp 2.207.212
- UMP 2023: Rp 2.371.407
19. Nusa Tenggara Timur naik 7,54 persen
- UMP 2022: Rp 1.975.000
- UMP 2023: Rp 2.123.994
20. Kalimantan Barat naik 7,16 persen
- UMP 2022: Rp 2.434.328
- UMP 2023: Rp 2.608.601,75
21. Kalimantan Tengah naik 8,845 persen
- UMP 2022: Rp 2.922.516
- UMP 2023: Rp 3.181.013
22. Kalimantan Selatan naik 8,3 persen
- UMP 2022: Rp 2.906.473
- UMP 2023: Rp Rp 3.149.977
23. Kalimantan Timur naik 6,2 persen
- UMP 2022: Rp 3.014.497
- UMP 2023: Rp 3.201.396
24. Kalimantan Utara naik 7,79 persen
- UMP 2022: Rp 3.016.738
- UMP 2023: Rp 3.251.702,67
25. Sulawesi Utara naik 5,24 persen
UMP 2022: Rp 3.310.723
UMP 2023: Rp 3.485.000
26. Sulawesi Tengah naik 8,73 persen
- UMP 2022: Rp 2.390.739
- UMP 2023: Rp 2.599.546
27. Sulawesi Selatan naik 6,9 persen
- UMP 2022: Rp 3.165.876
- UMP 2023: Rp3.385.145
28. Sulawesi Tenggara naik 7,10 persen
- UMP 2022: Rp 2.576.016
- UMP 2023: Rp 2.758.948
29. Gorontalo naik 6,74 persen
- UMP 2022: Rp 2.800.580
- UMP 2023: Rp 2.989.350
30. Sulawesi Barat naik 7,20 persen
- UMP 2022: Rp 2.678.863
- UMP 2023: Rp 2.871.794
31. Maluku naik 7,39 persen
- UMP 2022: Rp 2.619.312
- UMP 2023: Rp 2.812.827
32. Maluku Utara naik 4 persen
- UMP 2022: Rp 2.862.231
- UMP 2023: Rp 2.976.720
33. Papua Barat naik 2,56 persen
- UMP 2022: Rp 3.200.000
- UMP 2023: Rp 3.282.000
34. Papua naik 8,5 persen
- UMP 2022: Rp 3.561.932
- UMP 2023: Rp 3.864.696
Kenaikan UMP tertinggi dan terendah
Berdasarkan data UMP yang telah dilaporkan kepada Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), UMP di Provinsi Sumatera Barat naik paling tinggi, yaitu mencapai 9,15 persen.
Kenaikan tersebut membuat UMP di Sumatera Barat menjadi Rp 2.742.476 dari semula Rp 2.512.539 pada 2022.
Sementara kenaikan terendah terjadi pada UMP Papua Barat, yakni sebesar 2,56 persen dari Rp 3,2 juta menjadi Rp 3,28 juta.
Di sisi lain, DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan UMP tertinggi, sebesar Rp 4.901.798 atau naik 5,6 persen.
Sedangkan provinsi dengan UMP terendah dipegang oleh Jawa Tengah, yakni Rp 1.958.169 atau naik 8,01 persen.
"Perlu kami ingatkan lagi bahwa upah minimum yang telah ditetapkan hanya berlaku bagi pekerja/buruh dengan masa kerja 1 tahun ke bawah. Dan upah minimum tersebut akan berlaku efektif mulai 1 Januari 2023," kata Ida.
Merujuk pada Pasal 11 Permenaker Nomor 18 Tahun 2022, upah minimum bagi provinsi hasil pemekaran untuk pertama kali berlaku upah minimum provinsi induk.
Dengan demikian, UMP di Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Barat Daya akan mengikuti provinsi induk sebelum pemekaran.