Sebut PSI Sudah Jauh Berubah, Ketua DPW DKI Michael Sianipar Mengundurkan Diri

etua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI di DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mundur dari jabatannya.

TribunJakarta/Muhammad Rizki Hidayat
Ketua DPW PSI Jakarta, Michael Victor Sianipar, saat berbicara pada konferensi pers di kantor DPP PSI, Jalan KH Wahid Hasyim, Jakarta Pusat, Kamis (8/8/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PSI di DKI Jakarta Michael Victor Sianipar mundur dari jabatannya.

Tak hanya mundur dari jabatannya, ia juga keluar dari partai berlambang mawar tersebut.

Dalam keterangan tertulis yang diterima TribunJakarta.com, Michael mengaku sudah tak sejalan lagi dengan PSI.

"Banyak hal yang sudah saya lakukan bersama rekan-rekan di PSI. Namun dengan berat hati sudah saatnya saya mengundurkan diri dari partai yang saya cintai ini," ucapnya, Senin (5/12/2022).

Sebagai informasi, Michael sudah bergabung dengan PSI sejak 2015 silam.

Pada periode 2015-2017, dirinya pernah ditunjuk sebagai Ketua PSI di Kota Jakarta Pusat.

Kemudian, periode 2021-2022 namanya juga masuk dalam kepengurusan DPP PSI.

Baca juga: Khawatir Resesi Global, PSI Minta Pengertian Buruh Terima UMP 2023 Rp 4,9 Juta

Sejak menjabat sebagai Ketua DPW PSI DKI Jakarta, Michael jadi salah satu tokoh kunci dalam keberhasilan partai seumur jagung itu mengunci delapan kursi di DPRD DKI pada periode 2019-2024.

“Saat saya bergabung di PSI, partai ini masih piringan putih, penuh cita-cita dan harapan. Banyak pemuda tertarik dengan citra yang berhasil kita bangun atas PSI," ujarnya.

"Kami bangun PSI di Jakarta dari nol, dari tidak dikenal sama sekali hingga menjadi kekuatan politik yang diperhitungkan di Jakarta,” sambungnya.

Selama memimpin PSI di DKI, ia pun mengklaim sudah mendorong partainya untuk menjunjung prinsip transparansi, meritokrasi, obyektifitas, dan profesionalisme.

Bahkan, seleksi caleg di Jakarta menganut sistem yang kompetitif dan transparan, dengan melibatkan panelis dan uji publik. 

Para anggota dewan dan pengurus juga dievaluasi berkala menggunakan matriks kinerja.

“Selama saya menjadi Ketua Jakarta, saya pastikan partai berjalan secara profesional. Pendanaan partai bisa dipertanggung jawabkan dan ada laporan keuangan dan laporan kinerja tahunan yang bisa dibaca oleh publik," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved