Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar
Satu Polisi di Polsek Astana Anyar Meninggal, Polisi Ungkap Informasi Sosok Pelaku Bom Bunuh Diri
Selain Aipda Sofyan, ada sembilan orang yang dikabarkan mengalami luka bakar karena insiden bom bunuh diri tersebut.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Minggu 13 Mei 2018 sekira pukul 06:30 WIB ledakan terjadi di Gereja Katolik Santa Maria.

Gereja itu terletak di Jalan Ngagel Madya 01 Surabaya.
Kala itu, Yusuf dan Firman berboncengan mengendarai sepeda motor masuk ke halaman Gereja Santa Maria dan meledakkan bom yang mereka bawa.
Mereka dan lima masyarakat tewas seketika.
Selanjutnya pukul 07:15 WIB, Gereja Kristen Indonesia (GKI) di Jl Diponegoro Surabaya yang menjadi sasaran bom.
Pelakunya Puji Kuswati yang mengajak dua anaknya, Firman Famela dan Fadhila.
Bom bunuh diri itu membuat mereka bertiga tewas. Beruntungnya tak ada korban lain.
Terakhir pukul 07:53 WIB, bom diledakan oleh Dita Oepriarto di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya.
Dita menuju lokasi ini, Jl Arjuna Surabaya, usai menurunkan Puji dan kedua putrinya di GKI di Jl Diponegoro.
Toyota Avanza Dita ditabrakkannya ke gereja itu. Tujuh orang tewas, plus satu pelaku yakni Dita juga tewas.
Jika ditotal ada 18 orang yang tewas karena bom yang diledakan keluarga Dita tersebut.
Terdiri dari enam pelaku dan 12 masyarakat.
Pada 1 Juni 2018, satu orang yang menderita luka bakar 90 persen akibat bom Gereja Pantekosta meninggal dunia.