Mengapa Hari Natal Identik dengan Warna Merah dan Pohon Cemara? Begini Asal-usulnya
Sadar atau tidak, perayaan natal selalu identik dengan pohon cemara, salju, sinterklas dan warna merah. Simak asal-usulnya yuk!
TRIBUNJAKARTA.COM - Menjelang Hari Natal, sejumlah tempat mulai dihiasi dengan dekorasi-dekorasi khas natal.
Hari Natal kerap identik dengan pohon cemara, salju dan warna-warna cerah seperti merah dan hijau. Kira-kira kenapa ya hal tersebut menjadi ikon setiap natal tiba?
Sebentar lagi umat kristiani akan merayakan peringatan Natal 2022. Tahun ini perayaan Hari Natal 25 Desember 2022 jatu pada Hari Minggu.
Setiap memasuki akhir tahun, khususnya bulan Desember nuansa khas Natal mulai terasa dan menjamur di setiap sudut kota.
Baca juga: Menjelang Hari Natal 2022, Simak 7 Ide Kado Natal Menarik Buat Orang Terkasih
Tak terkecuali kota-kota di Indonesia, sejumlah pusat perbelanjaan dan rumah-rumah ibadah mulai memasang dekorasi khas natal, seperti pohon cemara dengan hiasan salju serta bola warna-warni yang menggantung di pohonnya.
Sering kita jumpai, setiap mendekati Hari Natal sejumlah tempat akan dihiasi dengan nuansa warna merah dan hijau.
Tak ketinggalan dekorasi pohon cemara dan salju yang menyelimuti setiap daunnya.
Kira-kira kenapa ya Hari Natal identik dengan pohon cemara, salju dan warna merah?
Alasan Warna Merah dan Hijau Ada di Perayaan Natal
- Tanaman Holly
Penggunaan warna merah dan hijau sebagai dekorasi berawal dari berabad-abad lalu.
Saat itu warna merah dan hijau digunakan untuk memperingati hari libur.
Warna itu digunakan oleh bangsa Celtic kuno yang memuja tanaman holly.
Tanaman holly ini memiliki daun berwarna hijau tua dengan buah kecil berwarna merah cerah.
Bangsa Celtic kuno percaya bahwa tanaman holly merupakan tanaman suci penjaga Bumi.
Bagi mereka tanaman tersebut akan memberikan perlindungan dan nasib baik di tahun yang akan datang.
