Ajudan Jenderal Ferdy Sambo Ditembak
'Hanya Driver Saya' Kata Putri Bantah Yosua Karungga, Simak Review Kesaksiannya di Sidang Pekan Ini
Putri Candrawathi menjalani sidang yang cukup padat di pekan ini dalam kasus pembunuhan Brigadir J. Ini reviewnya.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Siti Nawiroh
"Untuk pertanyaan saya lupa," ujar Putri.
"Baik, coba saya ingatkan. Dalam pertanyaan apakah anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang pada saat itu anda menjawab apa?" tanya JPU.
"Tidak," ucap Putri.
Kepada JPU, Putri mengaku tidak mengetahui hasil tes poligraf dari pertanyaan tentang perselingkuhannya dengan Brigadir J.
"Di sini indikasi berbohong, bagaimana dengan itu?" cecar JPU.
"Saya tidak tahu itu," kata Putri.
"Anda tidak tahu sama sekali?" tanya JPU lagi.
"Tidak," kata Putri.
6. Rekor Berbohong
Baca juga: Uji Kebohongan Putri Candrawathi Paling Minus, Pakar Hukum Curiga Kesehariannya Memang Tukang Bohong
Skor indikasi kebohongan dari Putri Candrawathi disebut yang tertinggi dibanding empat terdakwa lain di kasu pembunuhan Brigadir J.
Hal itu berdasarkan tes Poligraf terkait kasus pembunuhan Brigadir J.
Fakta skor nilai terhadap kelima terdakwa diungkap Ahli Poligraf Polri Aji Febriyanto Ar-Rosyid saat dihadirkan sebagai saksi ahli dalam sidang perkara pembunuhan berencana di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (14/12/2022).
“Untuk Bapak FS nilai total minus 8, PC minus 25,"
"Untuk Kuat kita lakukan dua kali pemeriksaan, pertama adalah plus 9 yang kedua minus 13. Ricky kita lakukan dua kali juga, pertama plus 11 yang kedua plus 19. Untuk terdakwa Richard plus 13 satu kali (pemeriksaan),” ucap Aji.
Saat ditanya alasannya berbohong, Putri Candrawathi memberikan pembelaannya.
Dengan suara yang lemas, Putri Candrawathi menyebut saat dites poligraf ia diperiksa oleh dua orang pria, di ruangan tertutup.
"Untuk poligraf bapak aji, waktu itu saya diperiksa oleh dua orang pria, salah satunya Bapak Aji," kata Putri Candrawathi.
Putri Candrawathi lalu mengaku kala itu ia diminta untuk bercerita runtutan peristiwa dari tanggal 2 Juli hingga 8 Juli.

"Di ruangan kedap suara, dengan dua orang pria, saya diminta menjelaskan kejadian dari tanggal 2 sampai 8 Juli," kata Putri Candrawathi.
Lalu saat disuruh menceritakan kejadian di Magelang, pada 7 Juli, Putri Candrawathi tak sanggup.
Wanita yang mengaku menjadi korban pemerkosaan Brigadir J, berdalih tak sanggup menceritakan peristiwa tersebut.
Akan tetapi ia terus dipaksa.
Terdakwa pembunuhan Brigadir J, Putri Candrawathi mengaku tak melihat jenazah sang ajudan seusai peristiwa penembakan terjadi di rumah dinas Ferdy Sambo, pada 8 Juli 2022. Hakim lalu merasa gemas. (Kompas TV)
Putri Candrawathi mulai menangis, saat pemeriksaan tersebut ia merasa sangat tertekan.
"Tanggal 7-nya saya berhenti, saya menyampaikan saya tidak sanggup, karena saya tidak mau menceritakan kekerasan tersebut," kata Putri Candrawathi dengan suara bergetar.
"Namun dikatan 'ibu harus ceritakan karena ibu sudah disini',"
"Saya menangis, karena di dalam ruangan itu ada dua orang pria, saya harus menceritakan peristiwa kekerasan seksual yang saya alami tanpa ada psikolog atau wanita di dalam ruangan tersebut,"
"Saya hanya menangis, dan minta melanjutkan, saya melanjutkan karena takut diminta tidak kooperatif," imbuhnya.
Baca artikel lainnya dari TribunJakarta.com di Google News