Kaleidoskop 2022
Kaleidoskop 2022: Private Party di Depok Dihadiri Ratusan Peserta, Ada Tamu VVIP & Alat Kontrasepsi
Sejumlah peristiwa menonjol terjadi di Kota Depok sepanjang tahun 2022 ini. Satu di antaranya acara private party yang disebut-sebut pesta bikini.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Septiana
"Saya kena tipu sama mereka, awalnya mereka bilang dari kampus buat acara ulang tahun. Makanya harga juga untuk pelajar, ternyata malah acara kaya gitu," kata Tiar pada wartawan di lokasi, Senin (6/6/2022).

Ketika ditanya estimasi jumlah peserta acara yang hadir, pihak panitia acara pun tak menyebutkan jumlahnya.
"Pas ditanya itu (jumlah peserta) katanya mereka kurang tahu. Kemarin peserta yang hadir hampir 400, sedangkan kapasitas disini cuma 100 orang," tuturnya.
Tiar pun mengaku sempat menegur pihak panitia acara tersebut.
"Sempat (menegur) sih tapi kan udah banyak begitu mau bubarin, akhirnya datang dari pihak kepolisian yang bubarin," ucapnya.
3. Panitia Berhutang Uang Sewa
Tiar mengatakan, panitia acara private party ini belum melunasi uang sewa. Bahkan, ia mengaku harus menambal kekurangan uang tersebut dengan kocek pribadinya.
"Belum lunas semua, malahan nombok pakai uang sayang pribadi," kata pengelola sekaligus penjaga rumah yang dijadikan lokasi acara private party tersebut, Tiar, saat dijumpai wartawan, Senin (6/6/2022).
Baca juga: Meski Temukan Kondom, Polisi Pastikan Tak Ada Pesta Seks dalam Private Party di Perumahan Depok
Ia berujar, pihaknya menyewakan rumah tersebut dengan harga Rp 5 juta per malamnya.
Harga tersebut ia bilang murah, musabab panitia yang menyewa beralasan untuk acara ulang tahun dari sebuah kampus.
"Dikasih harga mahasiswa, Rp 5 juta untuk satu malam," ungkapnya.
4. Temuan 10 Kotak Alat Kontrasepsi
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan bahwa kepolisian mengamankan 10 kotak alat kontrasepsi dari dalam acara tersebut.

"Kemarin kita amankan beberapa sound system dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk pesta seks, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.