Pemulung Culik Anak di Jakarta Pusat
Pengakuan Sopir Bajaj Antar Penumpang ke Stasiun Kota: Ternyata Antar Pemulung Penculik Anak
Bocah perempuan berusia 6 tahun, Malika Maharani, diduga diculik oleh pemulung di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12).
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Bocah perempuan berusia 6 tahun, Malika Anastasya, diduga diculik oleh pemulung di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12/2022).
Pelaku mengajak Malika untuk menemaninya membeli ayam goreng.
Namun, setelah agak jauh dari jangkauan ayahnya, Malika dibawa kabur oleh Yudi.
Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus diduga penculikan ini.
Berdasarkan keterangan ibu korban, Oni, pihak kepolisian telah menghubunginya.
Polisi menjelaskan bahwa pihaknya sudah menginterogasi sopir bajaj.
"Polisi sudah menanyakan tukang bajaj-nya. Diteken tuh sopir bajajnya ditanya-tanyain dari jam setengah 12 malem sampai jam 4 subuh. Terus ditanyain akhirnya dia mau ngomong. Titik terakhir dia turunin adanya di Stasiun Kota," cerita Oni kepada TribunJakarta.com pada Senin (19/12/2022).
Baca juga: Penculik 12 Anak Diduga Bohong Jadi Pengawal Habib Bahar dan Napi Teroris, Ini Kata Polisi
Skenario jahat pemulung
Pemulung bernama Yudi (50) diduga membawa kabur anak kecil bernama Malika Anastasya (6) di kawasan Gunung Sahari, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu (7/12/2022) siang.
Menurut ayah korban, Tunggal (48) saat itu, Yudi mampir ke warungnya di Jalan Gunung Sahari 7A, tepatnya di bursa ikan hias.

Yudi memesan segelas kopi kepada kakak korban, Ardia Maharani yang sehari-hari berjaga di warung.
Namun, ia tak hanya memesan segelas kopi. Yudi sekalian membelikan minuman untuk Tunggal dan anak-anaknya.
"Dia awalnya pesan teh, tapi enggak ada. Yaudah dia pesen dua kopi, satu untuk saya (Tunggal). Terus anak-anak saya dipesenin segelas susu," kata Tunggal saat ditemui TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (19/12/2022).
Tunggal bercerita Yudi mengaku mampir ke warungnya seusai mengantarkan anaknya ke rumah bibinya di kawasan Kemayoran.
Setelah memesan minum, Yudi menanyakan beras kepada Ardia.
Rencananya ia ingin mentraktir makan bareng bersama keluarga Tunggal di warung itu.
Baca juga: Terkuak Gelagat Aneh Penculik, Komat-kamit Baca Mantra Saat Kejar Bocah yang Coba Kabur
"Mba punya nasi enggak? Boro-boro nasi, beras aja enggak punya. Yaudah dia bilang beli beras deh," katanya.
Yudi pun memberikan uang kepada Ardia untuk membelikan beras.
Sepulangnya membeli beras, Yudi pamit meninggalkan warung sebentar untuk membeli ayam goreng
Ia sempat singgah sebentar ke kios ikan hias Tunggal yang berada di sebelah warungnya.
"Di kios ikan dia sempat bilang pesen ikan sepat dua dan ikan lele lima itu seharga Rp 15 ribu. Dia ngasih uang Rp 50 ribu. Saya belum ada kembalian, tapi kata dia pegang aja," ceritanya.
Kepada Tunggal, ia menitip tas di kios tersebut dan pamit pergi membeli ayam goreng.

Malika, yang saat itu sedang bermain air di bak, diajak Yudi untuk menemaninya membeli ayam.
Hal itu diketahui oleh Ardia.
"Ardia melihat saat menjemur pakaian kalau si Yudi dan anak saya berjalan lurus berarti dia bohong. Kalau belok berarti dia bener, ternyata bener mereka belok," tambahnya.
Kecurigaan mulai timbul
Kecurigaan mulai timbul saat kakak Ardia datang menanyakan adik-adiknya, termasuk Malika.
Ardia menjelaskan kepada sang kakak bahwa si Malika sedang pergi menemani Yudi membeli ayam.
Pihak keluarga kemudian mencari.
"Tapi sudah lama sekali enggak ada. Sekitar pukul 15.00 WIB, saya langsung cari," katanya.
Tunggal berusaha bertanya ke lapak-lapak pemulung di sekitar kawasan tersebut.
Namun, tidak ada yang mengenal sosok Yudi.
Baca juga: Nggak Bisa Dibilangin, Kata Ketua RT di Depok Ceritakan Ulah Masa Kecil Penculik 10 Anak
Diduga Diculik
Adik istri Tunggal yang baru datang dari Bojong memberitahu untuk mengecek rekaman CCTV di sekitar lapak penjual ayam goreng.
Istri Tunggal, Oni bersama adiknya kemudian mengecek dan melihat bahwa sang anak diajak pergi oleh Yudi naik bajaj biru.
"Kejadian hari Rabu, dua hari kemudian kita bikin laporan ke Polres Jakarta Pusat," pungkasnya.
Tunggal berharap Yudi yang membawa anaknya kabur segera ditemukan batang hidungnya dan diamankan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News