Kaleidoskop 2022
Kontainer Maut di SDN Kota Baru Bekasi: 10 Menit Berharga Asmawi hingga Detik-detik Ardina Selamat
Tak berselang lama tiba di rumah, kabar buruk itu datang dari tempat dia sebelumnya menunggu sewaktu menjemput anaknya pulang sekolah.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI BARAT - Kecelakaan truk kontainer di depan SDN Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi pada Rabu jelang siang, 31 Agustus 2022, menambah panjang catatan buruk dunia transportasi di Indonesia pada tahun 2022.
Kendaraan bertonase besar bermuatan besi itu oleng ke sisi kiri jalan hingga menggilas apapun yang berada di lokasi.
Sebanyak 10 orang meninggal dunia dan 20 orang mengalami luka-luka akibat kecelakaan maut tersebut.
Di antara para korban meninggal dunia dan luka-luka tersebut adalah para murid yang baru keluar SD Negeri Kota Baru II dan III untuk pulang ke rumah.
Pagi menjelang siang sekira pukul 10.00 WIB, situasi di depan SD Negeri Kota Baru III Bekasi cukup ramai aktivitas pedagang.
Selain itu, kerumunan siswa dan orang tua murid yang melakukan antar jemput turut meramaikan situasi di depan sekolah.
Truk kontainer bernomor polisi N-8051-EA dikemudikan sopir bernama AS (30), melintas dari arah Kranji ke Cakung Jakarta Timur.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: ART di Bandung Babak Belur Disiksa Majikan, Video Penangkapan Pelaku Viral
Penyebab kecelakaan truk kontainer bermuata besi itu sendiri yakni karena berkecepatan tinggi dan sopir tidak dapat mengontrol hingga menabrak kerumunan orang di depan SDN Kota Baru II dan III hingga tiang listrik.
Kepolisian pun mementahkan pengakuan sopir truk kontainer tersebut tentang kecelakaan karena rem blong.
Sebab, dari olah TKP dan pemeriksaan mendalam, polisi menemukan jejak pengereman.
Sang sopir truk kontainer tersebut akhirnya ditetapkan sebagai tersangka. Polisi menilai ada unsur kelalaian dilakukan sang sopir dalam kecelakaan maut tersebut.
10 Menit Paling Berharga Bagi Asmawi

Jam menunjukkan pukul 09.55 WIB, Aswami bergegas menyalakan sepeda motor menjemput buah hati pulang sekolah.
Jarak rumah Asmawi ke sekolah tidak begitu jauh, putrinya bernama Aqila duduk di bangku kelas satu SDN Kota Baru III.
Asmawi merasa sangat bersyukur terhindar dari kecelakaan maut di depan sekolah anaknya, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Rabu (31/9/2022).
Jarak rumah Asmawi ke sekolah tidak begitu jauh, putrinya bernama Aqila duduk di bangku kelas satu SDN Kota Baru III.
Asmawi merasa sangat bersyukur terhindar dari kecelakaan maut di depan sekolah anaknya, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi, Rabu (31/9/2022) kemarin.
Tepat sekira pukul 10.00 WIB dia menunggu di depan pintu gerbang, bel pulang sekolah berbunyi tanda kegiatan belajar usai.
Motor dia parkir lebih ke samping, dekat pedagang bakso yang membuka lapak di SDN Kota Baru II dan III.
Baca juga: Tabrakan Maut Truk di Simpang Rapak Balikpapan, Mobil Motor Beterbangan dan Korban Bergelimpangan
Asmawi mengatakan, putrinya saat itu keluar pintu gerbang dan langsung menghampiri.
Anaknya lantas duduk di bagian depan sepeda motor.
Waktu itu, dia tidak bergegas pergi. Asmawi sedikit bercengkrama dengan warga sekitar 10 menit.
"Anak saya kelas 1, masuk jam 7 pulang jam 10, saya sempet 10 menit di sini (TKP), abis itu saya pulang," kata Aswami.
Setelah selasai bercengkrama, Aswami memutuskan untuk pulang ke rumah.

Tak berselang lama tiba di rumah, kabar buruk itu datang dari tempat dia sebelumnya menunggu sewaktu menjemput anaknya pulang sekolah.
Kabar tersebut yakni adanya truk kontainer yang menabrak sejumlah orang, termasuk para murid yang baru keluar gerbang SDN Kota Baru II dan III, tempat anaknya bersekolah.
"10 menit saya jemput di sini, sampe rumah 5 menit dapat kabar dari warga," jelas dia.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Geger Rizky Billar Lakukan KDRT, Lesti Kejora Pilih Memaafkan dan Cabut Laporan
Dia merasa sangat bersyukur, andai saja dia menunggu lebih lama dari 10 menit, truk oleng bermuatan besi itu bisa jadi menghantam dirinya.
"Semua kehendak Allah, saya merasa bersyukur, memang waktu kemarin saya lagi libur kerja jadwal saya jemput anak pulang sekolah," ucapnya.
Detik-detik Menegangkan Ardina Selamat

Ardina Sharefa (11) merupakan korban selamat kecelakaan maut di depan SDN Kota Baru III Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi.
Pelajar yang duduk di bangku kelas enam sekolah dasar ini berdiri paling depan saat truk menghantam kerumunan, Rabu (31/8/2022).
Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB, bel tanda istirahat sekolah berbunyi. Bagi sebagian murid, bel ini sebagai tanda kegiatan belajar telah usai.
SDN Kota Baru II dan III menerapkan sistem dua shift, siswa kelas enam belajar dari pagi hingga siang sekira pukul 12.00 WIB.
Ardina waktu berjalan menuju gerbang sekolah, tempat sejumlah pedagang jajanan SD membuka lapak.
Sempat menimbang-nimbang, pilihan Ardina jatuh pada bakso kuah yang wanginya semerbak ketika penjual membuka kuali dengan kepulan asap.
Dia saat itu jajan bersama dua rekannya, kedunya memiliki jenis makanan lain yang dibeli buat cemilan pengisi jam istirahat.
"Aku lagi beli bakso waktu itu, udah dilayanin lagi megang," kata Ardina kepada TribunJakarta.com.
Baca juga: Kaleidoskop 2022: Tahun Bahagia Anies Baswedan Lepas Si Sulung ke Pelaminan di Pengujung Menjabat
Posisi Ardina berdiri saat itu berhadapan dengan pedagang bakso, keduanya dipisah gerobak dagangan.
Dari kejaduhan, Ardina sempat melihat truk trailer melaju cukup kencang ke kiri jalan. Bocah 11 tahu ini tidak mengira truk akan bablas ke arah dia berdiri.
"Kirain mau belok ke pabrik ayah (gang kawasan Industri Rawa Pasung), ternyata enggak malah lurus," jelas dia.
Ardina baru akan beranjak dari pedagang bakso, matanya tiba-tiba seakan ditutup ketik truk menghantam gerobak.
Kalut, badanya tersiram kuah bakso yang melepuh hingga membakar kulit. Beruntung, Ardina selamat karena terpental.
Badannya terhantam gerobak bakso hingga ke tengah jalan, dalam video CCTV bocah perempuan 11 tahun ini langsung bangun.
Linglung saat itu yang mungkin dirasakan, Ardina melihat dengan mata kepalanya korban berjatuh.
Termasuk pedagang tukang bakso yang baru saja menuntaskan urusan jual beli denganya, meninggal dunia terlindas truk.
"Aku luka di sini (menunjuk pundak dan kaki) sama luka di sini (menunjuk lengan kiri luka tersiram kuah bakso)," jelasnya.
Di tengah kekalutan yang melanda, Ardina tidak bisa berbuat apa-apa. Dia hanya mengingat dua temannya yang juga berhasil selamat tetapi terluka.
Ardina selanjutnya ditolong oleh seseorang, dia dibawa ke Rumah Sakit Ananda untuk mendapatkan pengobatan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News