Pilpres 2024
Buntut NasDem Usung Anies Baswedan Buat Kabar Reshuffle Mencuat, Senyum Jokowi Beri Jawaban Singkat
Presiden Jokowi hanya tersenyum sambil memberikan jawaban singkat soal kabar reshuffle kabinet. Kabar itu mencuat setelah NasDem usung Anies Baswedan.
"Pak Jokowi akan menggunakan kewenangan penuh yang dimilikinya untuk melakukan evaluasi kepada menterinya yang tidak menjalankan perintah presiden. Terutama menteri yang melakukan antitesa dari visi dan misi presiden," ujarnya.
Terkait rencana reshuffle yang dilontarkan Jokowi, Ketua Ketua DPP PDIP Bidang Ideologi dan Kaderisasi Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat meminta agar Presiden mengevaluasi dua menteri dari Partai NasDem, yakni Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya.
Alasannya, Djarot mengaku prihatin melihat Indonesia saat ini masih melakukan impor beras. Padahal dulu, katanya, Indonesia sudah berbicara banyak ihwal swasembada beras.
"Saya yang agak prihatin ketika kita sudah di masa lalu gembar gembor kita swasembada beras, tapi ternyata kita impor beras, ketika harganya naik," kata Djarot kepada awak media di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (23/12/2022).
"Justru seharusnya pemerintah intervensi dong, jangan sampai pas saat musim panen raya dan harganya baik, kemudian dihajar sama beras impor, yang sakit petani," tambah mantan eks Gubernur DKI Jakarta ini.
"Mentan dievaluasi, Menteri Kehutanan terus dievaluasi, semua menteri juga dievaluasi, supaya apa? Supaya ada satu darah baru yang segar, mendukung penuh kebijakan pak Jokowi untuk menuntaskan janji kampanye sebelumnya," katanya.

Evaluasi ini, lanjut Djarot, mengingat Jokowi sudah menjelang akhir masa jabatannya. Sehingga nanti program yang sudah dicanangkan dapat bisa tercapai.
"Evaluasi kinerja seluruh menteri, apalagi menjelang berakhir masa jabatan presiden. Sehingga program yang sudah dicanangkan oleh pak Jokowi itu betul-betul bisa tercapai. Sudah waktunya dievaluasi," tegasnya.
Di sisi lain Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali menyebut partainya menghargai rencana Jokowi untuk melakukan reshuffle kabinet, karena hal tersebut merupakan kewenangan Jokowi sebagai seorang Presiden.
Namun ia mengingatkan agar reshuffle kabinet harus dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja pemerintah, bukan hasil politisasi.
"Kewenangan dia, sehingga tentunya kita harus menghargai semua itu. Tapi, apapun itu hendaknya dipandang sebagai kebutuhan pemerintah, jangan dipolitisasi pergantian pembantu presiden itu adalah hasil evaluasi untuk tingkatkan kinerja pemerintah," ucap anggota Komisi III DPR RI itu.
Ali pun menepis ihwal kemungkinan seluruh menteri NasDem kena reshuffle kabinet mendatang lantaran NasDem telah mendeklarasikan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang bakal diusung di Pilpres 2024.
Ia menyatakan dukungan NasDem kepada Jokowi serta langkah mendeklarasikan Anies merupakan dua hal yang berbeda.
"Persoalan masuk di kabinet (saat ini) deklarasi capres Pak Jokowi 2019, kalau kami mendeklarasikan Anies itu hal yang berbeda," ujarnya.(tribun network/fik/mar/fal/dod)
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Desakan Reshuffle Kabinet Menguat Setelah Partai NasDem Dukung Anies Baswedan Sebagai Capres 2024,