Viral di Media Sosial
Pria Palembang Batalkan Nikah, Tak Terima Ibunya Ditunuk-tunjuk Calon Istri karena Uang Rp 700 Ribu
Betapa Anjas sakit hatinya, melihat Eli ibunya ditunjuk-tunjuk oleh D calon menantunya karena perkara kurang uang seserahan Rp 700 ribu.
TRIBUNJAKARTA.COM, PALEMBANG - Betapa Anjas sakit hatinya, melihat Eli ibunya ditunjuk-tunjuk oleh D calon menantunya karena perkara kurang uang seserahan Rp 700 ribu.
Bukan itu saja, D berlalu dari hadapan Anjas dan ibunya sambil menggebrak pintu kamar. Perbuatan D jelas membuat hati Anjas sakit hati.
Akibat perbuatan D yang tak elok saat menerima rombongan calon mempelai pria, Anjas memutuskan tak sedikit pun ingin menikahinya pada 18 Desember 2022.
Tribun Sumsel sempat mendatangi rumah Eli di Palembang, Jumat (24/12/2022), karena cerita batalnya pernikahan anak bujangnya Anjas dengan D viral di media sosial.
Eli masih syok, trauma, mengingat kejadian 17 Desember 2022 siang saat diajak ke kamar pengantin oleh D dan calon besannya. Termasuk saat menceritakan kejadian yang tak disangka-sangkanya itu.
Anjas sudah berpacaran dengan D kurang lebih setahun. Selama itu keduanya hanya bertemu 4 kali lantaran hubungan mereka jarak jauh.
Adalah Elsa yang mengenalkan Anjas sosok D. Akhirnya, Anjas dan D saling berkomunikasi via WhatsApp.
Baca juga: Kekasih Tetap Setia Tunggu Bharada E Meski Rencana Nikah Terancam Asalkan Ferdy Sambo Dihukum Berat
D memperlihatkan pribadi yang baik budi pekertinya saat diajak Anjas main dan bertemu keluarganya. Diperkuat kesaksian kakak Anjas.
Setelah merasa cukup dekat, Anjas memberanikan diri melamar wanita idamannya tersebut.
Jelang lamaran, wanita tersebut sempat berbicara kepada keluarga Anjas ada seorang anggota Polri hendak melamarnya. Sehingga Anjas harus berjuang memperebutkan cinta D.
Khawatir direbut orang lain, Anjas memutuskan melamar D. Sejak lamaran itu, mulailah terungkap watak si wanita kerap meminta ini dan itu ke Anjas.
Satu hari ibu Anjas mengajak calon menantunya D untuk memilih hantaran dan perlengkapan yang ingin digunakan saat menikah nanti. Kebetulan saat hendak membayar, ibu Anjas kekurangan uang Rp 200 ribu.

Melihat itu, D bereaksi datar dan enggan membayari belanjaan yang kurang. Terpaksa Eli pun harus ke ATM dulu untuk menarik uang.
Tibalah waktunya Anjas mengajak kedua orangtuanya dan sejumlah orang bertamu ke rumah calon mempelai wanita pada malam 17 Desember 2022.
Sementara kakak dan adik Anjas memilih bertahan di penginapan.
"Ada saya, Anjas, sama ayahnya. Sedangkan untuk kakak dan adiknya ada di penginapan," cerita Eli kepada Tribun Sumsel.
Setibanya di sana, Anjas dan ibunya diajak ke kamar pengantin oleh calon mempelai wanita dan ibunya.
Tuan rumah tak sedikitpun basa-basi, sekadar bertanya kabar dan perjalanan Anjas dan orangtua menuju rumah calon besan.
Tiba-tiba saja calon mempelai wanita dan ibunya langsung menanyakan uang kekurangan untuk keperluan nikah.
Baca juga: Minta Mahar Sertifikat Rumah, Ibu Yessy Kini Harap Anaknya Tak Nikah Dulu: Nunggu Lunas Cicilan Dia
Sepengetahuan Eli, saat itu ia ditagih uang kekurangan menikah sebesar Rp 7,7 juta.
Calon menantunya itu mengaku, uang itu untuk kotak hantaran barang-barang dan juga sembako.
Eli pun menjelaskan uang sebesar Rp 1 juta sudah dibelikan baju dan si calon mempelai wanita mengiyakannya.
Merasa kaget dengan ucapan calon menantunya, Eli menimpali bahwa uang sembako tidak masuk hitungan saat hantaran.
Akhirnya, demi menjaga nama baik keluarganya, Eli menyerahkan uang Rp 6 juta, sisanya Rp 700 ribu menyusul.
Kepada calon besan dan menantunya itu, ibu Anjas mengaku sudah tidak memegang uang.

Ia baru akan mentransfer uang Rp 700 ribu setibanya di penginapan.
Alih-alih memahami keadaan, calon istri Anjas malah tidak terima.
Ia berujar, "Tidak, tidak usah. Itu bukan utang piutang. Kalau misal enggak siap, enggak usah jadi nikah."
Belum hilang rasa kagetnya, Eli dan putranya Anjas malah ditunjuk-tunjuk oleh calon mempelai wanita sambil menggebrak pintu.
Anjas memutuskan mengajak pulang orangtuanya dan rombongan ke penginapan dan tiba pukul 15.00 WIB.
Sejurus kemudian, Eli bertanya kepada putri sulungnya Elsa apakah memegang uang Rp 700 ribu untuk diberikan kepada pihak mempelai wanita.
Elsa jelas saja kaget melihat ibu, bapak, dan adiknya, langsung meminta uang Rp 700 ribu.
Ia pun menanyakan keganjilan yang dialami orangtua dan Anjas selama di rumah calon mempelai wanita.
Baca juga: Warga Kota Depok Korban KDRT Meningkat, Ekonomi, Pernikahan Dini dan Pernikahan Siri Sekian Pemicu
Setelah mengeterti duduk persoalan dari cerita ibunya, Elsa langsung mentransfer uang Rp 700 ribu ke calon mempelai wanita melalui m-banking.
Selesai masalah uang sisa, Eli berniat kembali lagi ke rumah mempelai wanita tapi Anjas menolaknya.
Anjas tegas ogah melanjutkan hubungannya dengan D ke jenjang pernikahan karena tak terima orangtuanya diperlakukan tak baik.
Namanya ibu, Eli tetap membujuk Anjas agar tetap melanjutkan pernikahan. Karena jika batal, kedua keluarga akan malu.
Rayuan dan permohonan Eli ditolak Anjas yang bersikeras tetap membatalkan pernikahannya dengan D.
"Belum jadi istri, dia sudah berani seperti itu. Apalagi pas waktu sudah menjadi istri nanti," seloroh Anjas kesal seperti ditirukan Eli.
Berjalannya waktu, Anjas luluh juga setelah keluarganya rembukan di penginapan.

Keluarga Anjas kembali mendatangi rumah mempelai wanita. Sampai di sana perangkat desa seperti kepala desa, sekretaris desa, dan juga ketua RT setempat.
Kepala desa mengajak bicara Anjas bagaimana kelanjutan pernikahannya dengan D.
Anjas masih bersikeras membatalkan pernikahannya dengan wanita tersebut. Perangkat desa lalu mengajak Anjas dan keluarganya pergi menemui keluarga wanita.
Di depan kedua keluarga calon mempelai, kepala desa mencoba menengahi dan bertanya apakah pernikahan anak-anak mereka lanjut.
Calon mempelai wanita mengaju masih mau melanjutkan pernikahan. Tapi ibunya malah membuat suasana hati jadi berantakan.
"Ibunya bilang pernikahan ini masih mau dilanjutkan sampai sah. Jika besok mau bercerai ya, silakan," kata Anjas saat itu.
Tribun Sumsel saat bertamu, Anjas terlihat sudah mengenakan kutek untuk pernikahan.
Baca juga: Berkoar di TikTok Soal Batal Nikah, Yesi Ternyata Minta Mahar Sertifikat Rumah H-3 Jelang Akad
Anjas bercerita sudah memakai kutek sebelum berangkat ke rumah calon istrinya.
"Tapi saya heran saat kami sampai di sana, dia (calon istrinya, red) tak mengenakan hiasan tangan kutek," ceritanya.
Anjas pun bertanya kenapa tidak memakai kutek, D beralasan akan memakai kutek berwarna putih.
"Anak Gadis Memang Mahal"
Belakangan, calon mempelai wanita diketahui bernama Dona juga angkat suara soal batalnya pernikahan dengan Anjas.
Adalah akun Facebook Novie Roha mengunggah pesan bantahan dari keluarga wanita pada Jumat (23/12/2022).

Menurut dia pembatalan nikah justru beberapa jam sebelum acara, bukan hitungan hari. Setelah masing-masing pihak tersulut emosi karena perjanjian syarat nikah tak dipenuhi.
Pihak mempelai wanita menganggap sang pria mengambil keputusan sepihak.
"Kalau memang mau membatalkan nikah, harusnya dari tunangan kemarin. Tidak menunggu H-1 baru memberi kabar jam dua malam minta secara dadakan. Salah banget ini. Harus ada kompromi dulu jangan komprominya cuma satu pihak saja."
"Yang jalani kan mereka, bukan kita yang menjalani, mikir ya. Kesal juga masalah ini jadi panjang lebar. Anda pengantin pria mau menyalahkan pihak perempuan padahal anda adalah laki-laki, biar gak salah paham," demikian tulis akun Facebook Novie Roha.
Pihak keluarga dari calon mempelai wanita tersebut turut menyinggung sosok pria yang batal menikahi kerabatnya, Dona.
Ia menyebut mempelai pria terlalu memaksakan diri sehingga membuat pernikahannya dengan si wanita batal. Masih kata dia lagi, seorang pria lazimnya ingin menikah harus siap uang.
"Anak gadis ya seharusnya memang mahal coy. Kalau kau mampu menuruti kendak. Kalo tidak mampu, kenapa tidak jujur saja," sambung dia.
Novie Roha mengatakan pihak pengantin pria sudah kelewatan menceritakan kisah batal nikahnya. Padahal sejak awal sang pria sudah setuju dengan semua syarat pernikahan yang diminta calon mempelai Dona.
Ia mengatakan, sebaiknya masalah kecil dituntaskan dahulu secara kekeluargaan. Karena yang terjadi urusan ini malah jadi panjang. Ia turut menyalahkan pihak calon mempelai pria yang batalkan pernikahan.
Viral di TikTok
Gagalnya pernikahan Anjas dan D viral di TikTok. Peristiwa itu diceritakan kakak Anjas yang belum diketahui siapa namanya.
Dari video yang beredar, sang kakak membagikan foto prewedding Anjas bersama calon istrinya.
Sang kakak mengawali ceritanya, bahwa dirinya yang mengenalkan Anjas ke seorang wanita.
Ia menilai si wanita baik budinya. Sampai kedua insan itu dipertemukan dan mengenal satu sama lain.
"Helo, sedikit cerita ya. Ini kami dari pihak pria. Jadi begini ceritanya. Adik aku, kan aku kenalkan sama wanita, karena wanita ini memang temanku waktu kerja di PTC Ma. Selama aku kenal dia, aku lihat, perhatikan, wanita baik, ibadahnya pun bagus. Kalau diminta sholat, dia sholat. Makanya aku berani kenalkan dia sama adikku," kata kakak Anjas.
Di perjalanan, sambung sang kakak, si wanita mengaku kepada Anjas telah didatangi dua orang yang akan melamarnya sebagai istri.
"Sekarang nih, siapa cepat. Adikku ini mau sekali. Jadilah dia cepat melamar si wanita," tambahnya.
Keluarga besar Anjas lantas datang untuk melamar si wanita ke rumahnya. Pertemuan itu kedua keluarga menyepakati biaya pernikahan.
Dari pertemuan itu, terungkap s wanita meminta uang Rp 35 juta, emas 2 suku dan uang Rp 5 juta untuk ibunya. Semua itu beda dengan bawaan untuk hantaran nikah.
Keluarga Anjas lalu memberikan uang Rp 35 juta ke pihak wanita.
Tapi yang bikin kaget, si wanita belum mendaftarkan pernikahan karena perkara uang Rp 5 juta untuk ibunya sesuai kesepakatan awal, belum dikasih oleh keluarga Anjas. Uang tersebut bukan termasuk uang mahar.
Menurut kakak Anjas, selain itu masih ada tambahan uang lainnya yang diminta pihak wanita untuk keperluan akad. Di antaranya uang Rp 1,5 juta untuk beli ayam kampung sepasang, hantaran uang Rp 700 ribu, dan uang Rp 1, 2 juta untuk mengurus buku nikah.
Kakak Anjas turut membagikan foto kedua keluarga saat seserahan di rumah calon mempelai wanita yang digelar pada 17 November 2022.
Setelah acara selesai, keluarga Anjas heran dan menyayangkan keluarga calon mempelai wanita tidak mengucapan basa basi, seperti terima kasih.
"Bahkan sama sekali tidak mengantar kami. Kami membawa para orangtua yang setidaknya harus dihormati dan dihargai," ucap kakak Anjas.
Belakangan wanita mengabarkan sesuatu pesan via WhatsApp yang membuat keluarga Anjas terkejut.
Isinya, bahwa mempelai pria si wanita inisial D bukanlah Anjas tapi AAN. Masih dalam pesannya, D meminta keluarga untuk diberitahu agar tidak kaget.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Artikel ini disarikan dari berita TribunSumsel.com dengan judul Curhat Eli Ibu Anjas Pria Asal Palembang Batal Menikah H-1, Ucapan Eks Calon Mantu Bikin Sakit Hati