Cerita Kriminal
Kaleidoskop 2022: Tahun Baru Kelam di Cipinang Melayu, Sekeluarga Dikeroyok dan Dirampok 20 Pemuda
Tahun 2022 menyisakan kenangan kelam bagi keluarga Titi Suherti (48), warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Tahun 2022 menyisakan kenangan kelam bagi keluarga Titi Suherti (48), warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Bagaimana tidak, pada Sabtu (1/12/2022) di saat warga merayakan malam pergantian malam tahun 2022 dengan penuh sukacita keluarga Titi
justru diserang kelompok pemuda.
Para pelaku yang berjumlah sekitar 20 orang menyerang rumah keluarga Titi sekira pukul 03.00 WIB lalu melakukan pengeroyokan secara membabi buta, serta perampokan.
Anak Titi, Ramdoni (25) mengatakan pengeroyokan dan perampokan dialami keluarganya berawal saat dia dan adiknya dalam perjalanan pulang lalu berpapasan dengan para pelaku.
"Jadi di jalan kampung pelaku geber-geber motornya. Nah saya sama adik mau lewat, pas kejadian posisi sama-sama bawa motor," kata Ramdoni di Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).
Menurut Ramdoni dan adiknya, Marwan (23) mereka sudah bersikap sopan meminta maaf saat hendak melintas kepada pelaku, bahkan mengucapkan selamat Natal dan tahun baru.
Tapi pelaku yang tercatat masih warga Kelurahan Cipinang Melayu diduga salah paham dengan ucapan tersebut, sehingga justru menyerang Ramdoni dan Marwan tanpa sebab.
Baca juga: Pelaku Pengeroyokan dan Perampokan Satu Keluarga di Makasar Ancam Habisi Warga Bila Lapor Polisi
"Pas saya minta maaf terus ucapin selamat Natal dan tahun baru tiba-tiba mereka nyerang. Adik saya kabur ke rumah, dikejarlah sama mereka," ujar Ramdoni.
Ramdoni menuturkan para pelaku datang secara bertahap ke rumahnya hingga jumlah mencapai 20, mereka mendobrak pintu rumah hingga rusak lalu melakukan pengeroyokan.
Titi, dua anak laki-lakinya Ramdoni dan Marwan, dua anak perempuan, dan seorang menantu perempuannya yang kala itu berada di rumah dianiaya secara membabi buta oleh para pelaku.
"Tiba-tiba rumah saya didobrak, pintu ditendang sampai rusak. Langsung mereka menyerang keluarga saya," kata Titi.
Titi dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret sekitar dua meter oleh pelaku di dalam rumah, bahkan diancam dibunuh oleh pelaku.
Warga RW 03 di sekitar lokasi kejadian sebenarnya mengetahui penganiayaan terjadi, tapi mereka tidak dapat berbuat banyak karena takut jadi sasaran amuk para pelaku.

"Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka enggak berhenti," ujarnya.