Sempitnya Kios Tempat Malika Tinggal di Gunung Sahari, Hanya Sepetak hingga Mandi di Kotak Styrofoam
Beralaskan kasur yang seadanya, Malika menghabiskan waktu setiap harinya di tempat itu. Mulai dari tidur, makan, mencuci, hingga mandi.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Malika Anastasya (6) korban penculikan di Gunung Sahari, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, hidup dalam keluarga yang sederhana.
Ia tinggal bersama orang tua, tiga orang kakaknya dan satu adiknya di dalam kios yang sempit.
Kios tempat tinggal Malika hanya ditutupi oleh rolling door yang terbuat dari alumunium abu-abu.
Kios itu berdekatan dengan jalan yang sering dilalui lalu lalang kendaraan.
Beralaskan kasur yang seadanya, Malika menghabiskan waktu setiap harinya di tempat itu. Mulai dari tidur, makan, mencuci, hingga mandi.
Baca juga: Malika Ditemukan, Kini Ada Bocah 4 Tahun Diduga Diculik di Cilegon: Modus Ajak Beli Es
Ayah Malika diminta menjaga empat buah kios tersebut. Namun, hanya satu kios yang digunakan mereka sebagai tempat tinggal.
"Iya kami berenam tinggal di sini, makan, mandi, tidur," ujar Ardia kakak dari Malika, saat ditemui Wartakotalive.com, di lokasi, Rabu (4/1/2023).
Ardia menjelaskan, ruko pertama digunakan keluarga untuk gudang atau menyimpan barang-barang.
Baca juga: Malika Korban Penculikan di Jakpus Harus Ngemis Biar Bisa Makan, Pelaku Juga Minta Dianggap Bapak
Di tempat itu juga, tumpukkan barang nampak terlihat.
Mulai dari kasur, pakaian, sepeda, peralatan makan, minum, perabot dapur, hingga pekakas rumah tangga lainnya bertumpuk jadi satu secara tak beraturan.
Sementara di ruko kedua, keluarga Malika memakainya untuk warung kopi, serta dapur.

Pada ruko kedua tersebut, sang kakak Ardia serta dua adiknya, termasuk Malika kerap duduk-duduk sembari makan dan bermain.
Adapun di ruko ketiga, dipakai untuk tempat Malika dan keluarga beristirahat.
Di tempat itu, peralatan tidur seperti kasur lesehan, bantal, guling, boneka, hingga pakaian bertumpuk jadi satu.
Baca juga: Pemulung yang Menculik Malika Bakal Dijerat Pasal Berlapis
Pada ruko keempat, khusus digunakan sang ayah untuk bekerja menjual ikan hias.
"Satu untuk gudang, satu warung kopi (warkop), satu untuk peristirahatan, satu buat ayah," kata Ardia.
Ardia menambahkan, biasanya Malika kerap menghabiskan waktu bersama sang adik di depan ruko ketiganya.
Pasalnya, di depan ruko tersebut, terdapat berbagai peralatan mandi, seperti bak-bak berisi air, serta kotak sterofoam yang sudah berlumut.
Di kotak styrofoam itulah, Malika kerap menghabiskan waktu untuk mandi dan berendam bersama sang adik yang hanya terpaut dua tahun.
"Setiap hari mandi terus sama adiknya, Lintang di situ (kotak sterofoam). Kalau digebahin (usir), nanti balik lagi asal saya lengah sedikit," jelas Ardia. (M40)
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Malika Korban Penculikan di Sawah Besar Tinggal di Ruko Kecil, Sering Mandi di Sterofoam Berlumut,
Mixed-Use Dicanangkan untuk Pasar Blok G, Pedagang: Mending Perbaiki Tangga Dibanding Revitalisasi |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Jakpus: Tabrakan Bus Transjakarta dengan Truk di Cideng, 1 Orang Terluka |
![]() |
---|
Motor Nyala Ditinggal Masuk Rumah, Sekejap Raib Dicuri : Beruntung Pelaku Ditangkap Warga dan Polisi |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Jakarta Pusat, Transjakarta Adu Banteng Lawan Truk, Sopir Bus Diperiksa |
![]() |
---|
Prakiraan Cuaca Kota Jakarta Hari Ini Kamis 18 September 2025: Empat Wilayah Ini Akan Hujan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.