Punya Makna Negatif, Ini Hadiah Yang Tak Boleh Diberikan Saat Imlek, Ada Yang Dipercaya Bawa Sial

Punya Makna Negatif, Ini Hadiah Yang Tak Boleh Diberikan Saat Tahun Baru Imlek, Ada Yang Dipercaya Bawa Sial

Pixabay
Ilustrasi hadiah 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tahun Baru Imlek akan segera tiba.

Pada tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek akan berlangsung tanggal 22 Januari 2023 mendatang.

Bagi masyarakat yang merayakan, ada banyak tradisi dan kegiatan yang kerap dilakukan saat Tahun Baru Imlek.

Mulai dari berkumpul bersama keluarga, makan bersama, bertukar amplop, dan lain-lain.

Bagi kamu yang ingin memberikan hadiah kepada kerabat yang merayakan, ketahui dulu benda-benda yang boleh diberikan atau tidak.

Baca juga: Dipercaya Bikin Sial, 11 Hal Ini Pantang Dilakukan saat Perayaan Imlek 2023

TribunJakarta.com merangkum, 10 benda yang tidak disarankan untuk diberikan saat perayaan Imlek sebagai hadiah.

Benda-benda ini, dipercaya punya makna negatif bagi masyarakat Tionghoa.

Berikut daftar benda yang tidak disarankan diberikan sebagai hadiah saat Imlek dilansir dari laman Chinahighlights

1. Kalung, dasi dan sabuk

ilustrasi kalung
ilustrasi kalung (Tangkapan layar di Instagram)

Dalam budaya Tionghoa, benda-benda seperti kalung, dasi, ataupun ikat pinggang dikaitkan dengan hubungan yang intim.

Hal-hal ini, sering diberikan oleh pacar atau pasangan.

Oleh sebab itu, hindari pemberian hadiah berupa kaling, dasi, ataupun sabuk.

2. Dompet

Ilustrasi dompet
Ilustrasi dompet (Pixabay)

Dalam budaya tradisional Tiongkok, memberikan dompet sebagai hadiah memiliki makna yang kurang baik.

Memberikan dompet sebagai hadiah, melambangkan pemberian semua uang yang dimiliki.

Oleh sebab itu, hal ini dipercaya akan membawa dampak yang buruk.

Dalam budaya Tiongkok, memberikan dompet sebagai hadiah bermakna akan kehilangan keberuntungan atau keuangan Anda.

Namun, hal ini justru menjadi tidak masalah apabila hadiah dompet diberikan kepada pasangan atau anggota keluarga lain yang telah berbagi rekening keuangan dengan Anda.

3. Saputangan

Saputangan, dipercaya sebagai simbol ucapan selamat tinggal untuk selamanya.

Oleh sebab itu, memberikan hadiah berupa saputangan diyakini akan membawa dampak negatif.

Sebagian masyarakat Tionghoa percaya, memberikan saputangan sama seperti menyindir untuk mengucapkan selamat tinggal selamanya  atau memutuskan ikatan.

4. Boneka

Ilustrasi boneka
Ilustrasi boneka (Pebby Adhe Liana / Tribun Jakarta)

Beberapa orang menganggap, boneka kain sebagai 'karakter keji' (小人 secara harfiah berarti 'orang kecil'), yang menarik roh jahat.

5. Payung

Payung adalah ide yang buruk untuk diberikan sebagai hadiah.

Sebab dalam ucapan Cina, 'payung' (伞 sǎn /san/) terdengar seperti kata untuk 'putus' (散 sàn).

Hal ini, dianggap memberi isyarat bahwa Anda merasa hubungan dengan mereka telah berantakan.

6. Topi

ilustrasi topi-Ayu Putrisundari saat berfoto menggunakan topi pemberian Armand Maulana, MNC Tower, Kebon Jeruk, Selasa (27/3/2018). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)
ilustrasi topi-Ayu Putrisundari saat berfoto menggunakan topi pemberian Armand Maulana, MNC Tower, Kebon Jeruk, Selasa (27/3/2018). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA) (Tribunnews.com)

Di Tiongkok, ketika orang tua meninggal, anak-anaknya mengenakan topi berkabung yang disebut 孝帽 (xiào mào).

Oleh sebab itu, bagi masyarakat di Tiongkok topi termaksud dengan benda tabu untuk diberikan sebagai hadiah Tahun Baru Imlek.

Di sisi lain, pada Malam Tahun Baru Imlek,  orang-orang di Handan (sebuah kota di Provinsi Hebei) juga membuang topi tua ke jalan.

Hal ini, dilakukan dengan harapan membuang kesedihan dan masalah.

Topi hijau, khususnya, adalah larangan besar.

Ada pepatah China yang mengatakan 'memakai topi hijau'(戴绿帽子 dài lǜ màozi) menyiratkan perselingkuhan istri atau pacar'.

Merupakan penghinaan terbesar bagi seorang pria jika diberi topi hijau sebagai hadiah.

7. Objek Hitam atau Putih

Hitam dan putih adalah warna tradisional untuk pemakaman.

Jadi, disarankan untuk hindari hadiah yang sebagian besar berwarna hitam atau putih, ataupun kertas kado dan amplop dengan warna ini.

Sebagau rekomendasi, warna merah diyakini sebagai warna yang meriah dan beruntung.

Jadi, masyarakat Tionghoa percaya bahwa warna merah selalu menjadi pilihan yang bagus untuk amplop atau hadiah.

8. Benda Tajam

Ilustrasi gunting
Ilustrasi gunting (sheikyermami.com)

Memberikan sesuatu yang tajam, seperti pisau atau gunting memiliki makna kesialan.

Pasalnya, benda tajam dianggap dapat memutuskan hubungan.

Ada 0epatah China yang berbunyi 'Satu tebasan dan itu menjadi dua bagian' yang berarti akhir dari hubungan antar manusia.

9. Buah Pir

Buah memang merupakan sesuatu yang baik. Akan tetapi, bagi masyarakat Tionghoa buah pir merupakan buah yang tabu.

Dalam kata Cina untuk 'Pir' (梨 lí / lee /) terdengar sama dengan kata untuk meninggalkan atau 'berpisah' (离 lí) dan dianggap sial. 

10. Lilin beraroma

Lilin biasanya digunakan bersamaan dengan persembahan untuk orang mati di Tiongkok.

Oleh karena itu, mereka tidak dapat diberikan sebagai hadiah, apakah itu lilin tanpa api, lilin wangi, atau lilin biasa.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

 

 

 

 

 

 


 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved