Sebabkan Puluhan Anak Keracunan di Jabar, Apa Itu Chiki Ngebul dan Bahayanya? Berikut Penjelasannya

Apa itu chiki ngebul? Diduga sebabkan sejumlah anak-anak keracunan di Jabar. berikut penjelasannya.

TribunJakarta.com/Anisa Kurniasih
Ilustrasi snack - Booth Momogi yang menjual paket snack murah di Jakarta Fair Kemayoran 2018 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengimbau orangtua agar lebih bijaksana dalam memilih jajanan untuk anak-anak.

Apalagi, belum lama ini terdapat temuan kasus keracunan yang terjadi pada anak-anak setelah makan chiki ngebul atau cikbul.

"Bagi orangtua untuk hati hati dalam memberikan pangan bagi anaknya terutama karena anak anak ini masih dalam pertumbuhan sehingga makanan sehat bergizi lebuh diutamakan daripada jajanan," kata Nadia dikutip dari Tribunews.com, Sabtu (7/1/2023).

Diketahui dari laporan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat tercatat total ada 28 anak yang keracunan makanan tersebut.

Kasus tersebut, terjadi di Tasikmalaya dan juga Bekasi pada akhir tahun 2022 lalu.

Kini, anak-anak tersebut sudah dalam keadaan sehat.

Baca juga: Kasus Chiki Ngebul di Tasikmalaya, Dinkes Kota Tangerang Minta Masyarakat Bijak Pilih Camilan

"Semua sehat karena ini yang di Tasikmalaya kejadian November dan yg di Bekasi 21 Desember semua sudah sehat," imbuh Nadia.

Lantas, apa itu chiki ngebul?

Beberapa tahun terakhir, jajanan chiki ngebul kian populer.

Chiki ngebul atau dikenal dengan ice smoke ini adalah camilan yang umumnya berbentuk warna-warni.

Keunikan dari camilan ini adalah efek saat dimasukkan ke dalam mulut.

Camilan tersebut, akan memberikan efek asap putih ketika dimakan.

Jajanan ini, juga dikenal sebagai dragon breath atau napas naga

Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan bahwa efek ngebul pada jajanan itu disebabkan oleh kandungan zat nitrogen cair.

Kandungan tersebutlah yang diduga memiliki resiko terhadap anak-anak.

Adapun gejala keracunan nitrogen cair pada anak-anak, antara lain seperti sakit perut yang teramat sangat, mual, muntah, dan perut bertambah besar.

Kemenkes meminta dinas kesehatan setempat dan rumah sakit segera melapor jika menemukan kasus keracunan makanan berasap mengandung nitrogen cair.

Dokter spesialis anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat Muzal Kadim, membenarkan zat berbahaya pada jajanan chiki ngebul adalah nitrogen cair.

Terkait gejala keracunan nitrogen cair pada anak, ia menyampaikan bahwa hal itu menunjukkan kebocoran lambung (perforasi).

"Dari gejala klinis dan hasil operasi satu anak memang menunjukkan adanya kebocoran (perforasi)," ujarnya, seperti dikutip TribunJakarta.com, dari Kompas.com, Jumat (6/1/2023).

Di sisi lain, nitrogen cair memiliki sifat sangat dingin, sehingga perlu langkah yang tepat agar tidak menimbulkan bahaya bagi manusia.

Kemudian, sifat lain dari nitogen cair adalah korosif atau menimnbulkan luka dan erosi

"Nitrogen cair bersifat korosif ke kulit kita, apalagi bila kena mukosa saluran cerna," ujar dia.

Menurut Muzal, jika nitrogen cair tertelan saat masih dalam bentuk cair meski hanya sedikit, maka bisa menyebabkan erosi.

Erosi inilah yang menimbulkan gejala-gejala seperti yang dialami pasien.

Selain itu, segala efek samping yang ditimbulkan oleh nitrogen cair yang terkonsumsi juga bisa menyertai orang dewasa, tidak hanya anak-anak.

"Zat korosif bisa pada semua umur. Hanya pada anak mukosa ususnya lebih tipis dan lebih mudah bocor," sambung dia.

Meski demikan, Muzal menyampaikan, orang yang pernah atau sempat makan "chiki ngebul", tetapi tidak menimbulkan gejala sakit, maka tidak ada dampak jangka panjang.

"Kemungkinan bila tidak ada gejala erosi di usus karena tertelan bentuk cairnya, tidak ada dampak jangka panjang," ucap dia.

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved