Minta Maaf ke Keluarga Mendiang Herman Moedji Susanto, Tiko: Aku Gak Ada Niat Menjelek-jelekan

TRIBUNJAKARTA.COM - Keluarga besar Herman Moedji Susanto gusar. Mereka tak terima dengan pemberitaan terkait kisah masa lalu Ibu Eny dan Tiko yang seolah memojokkan almarhum Herman Moedji Susanto.

Karenanya saat berbincang langsung dengan Tiko, keluarga Herman Moedji Susanto tak ragu menumpahkan unek-uneknya.

Sementara itu, Tiko tampak teduh menerima 'omelan' dari saudari tirinya.

Pemuda 23 tahun itu lantas meminta maaf kepada kakak tiri dan keponakan tiri perihal kabar miring tentang sosok Herman Moedji Susanto.

Sebelumnya, sosok Tiko dan Ibu Eny viral selama sepekan.Tiko disorot hingga banjir pujian lantaran mengurus ibunya, Ibu Eny yang ODGJ hingga belasan tahun.

Baca juga: Tinggalkan Tiko, Suami Ibu Eny Ternyata Pernah Jadi Pengurus RT

Tinggal di rumah mewah tanpa listrik dan air, Tiko setia mengurus dan menemani Ibu Eny.

Diceritakan Tiko kepada khalayak, Ibu Eny depresi hingga mengalami gangguan kejiwaan usai ditinggal pergi suaminya, yakni Herman Moedji Susanto.

Kini usai 11 tahun berlalu, Tiko baru mengetahui bahwa sang ayah telah meningal dunia.

Fakta tersebut dikabarkan langsung oleh anak kandung Herman Moedji Susanto dari istri pertamanya.

Uri, anak kandung Herman Moedji Susanto bercerita melalui Youtube Pratiwi Noviyanthi terkait kebenaran dari cerita Tiko.

Ditegaskan Uri, ayahnya bukan meninggalkan Tiko dan Ibu Eny, melainkan diusir.

"Selama ini ayah saya Herman Moedji Susanto seakan-akan kesannya seorang suami yang zolim dan istri dan anaknya yang meninggalkan sampai berppuluh-puluh tahun sampai Ibu Eny depresi dan Tiko tak terurus," pungkas Uri dilansir TribunnewsBogor.com pada Minggu (8/1/2023).

Baca juga: Pemkot Jakarta Timur Tawarkan Pendampingan Psikologis untuk Tiko yang Viral Rawat Ibu ODGJ

Bahkan diungkap Uri, sang ayah meninggalkan rumah mewah dan perusahaan untuk Ibu Eny.

Namun entah kenapa di tahun 2022, Ibu Eny dan Tiko tampak tak punya harta apa-apa kecuali rumah mewah peninggalan Herman Moedji Susanto.

"Nyatanya tidak seperti itu. Bapak malah disuruh meninggalkan rumah yang besar itu. Jadi bapak saya pergi dari rumah itu. Mereka ada pertengkaran," pungkas Uri.