Dipercaya Bawa Sial, 5 Benda Ini Tak Dianjurkan Jadi Hadiah Saat Tahun Baru Imlek

Dipercaya Bawa Sial, 5 Benda Ini Tak Dianjurkan Jadi Hadiah Saat Tahun Baru Imlek

TribunJakarta.com/Pebby Adhe Liana
ilustrasi Imlek - Parade akbar digelar untuk menyemarakan suasana Tahun Baru Imlek di Dufan Ancol, Selasa (1/2/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Tahun baru Imlek, menjadi perayaan penting bagi masyarakat Tionghoa.

Biasanya, ada berbagai tradisi dan kegiatan yang dilakukan dalam merayakan Tahun Baru Imlek.

Seperti berkumpul dengan keluarga, makan bersama, bertukar amplop, dan lain-lain.

Pada tahun ini, perayaan Tahun Baru Imlek akan jatuh pada 22 Januari 2023 mendatang.

Nah bagi Anda yang ingin memberikan hadiah kepada kerabat yang merayakan, sebaiknya ketahui dulu benda-benda apa saja yang boleh atau tidak dianjurkan untuk diberikan sebagai hadiah saat Imlek.

Dilansir dari Chinahighlights, berikut benda-benda yang tidak disarankan untuk diberikan sebagai hadiah saat Tahun Baru Imlek 2023 :

Baca juga: Rekomendasi Hadiah Untuk Tahun Baru Imlek, Mulai Dari Makanan, Teh, Hingga Keranjang Buah

1. Dompet

Ilustrasi dompet
Ilustrasi dompet (Pixabay)

Dalam budaya tradisional Tiongkok, memberikan dompet sebagai hadiah memiliki makna yang kurang baik.

Memberikan dompet sebagai hadiah, melambangkan pemberian semua uang yang dimiliki.

Oleh sebab itu, hal ini dipercaya akan membawa dampak yang buruk. Dalam budaya Tiongkok, memberikan dompet sebagai hadiah bermakna akan kehilangan keberuntungan atau keuangan Anda.

Namun, hal ini justru menjadi tidak masalah apabila hadiah dompet diberikan kepada pasangan atau anggota keluarga lain yang telah berbagi rekening keuangan dengan Anda.

2. Payung

ilustrasi payung
ilustrasi payung

Payung adalah ide yang buruk untuk diberikan sebagai hadiah saat perayaan Imlek.

Sebab dalam ucapan Cina, 'payung' (伞 sǎn /san/) terdengar seperti kata untuk 'putus' (散 sàn).

Hal ini, dianggap memberi isyarat bahwa Anda merasa hubungan dengan mereka telah berantakan.

3. Topi

ilustrasi topi - Ayu Putrisundari saat berfoto menggunakan topi pemberian Armand Maulana, MNC Tower, Kebon Jeruk, Selasa (27/3/2018). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)
ilustrasi topi - Ayu Putrisundari saat berfoto menggunakan topi pemberian Armand Maulana, MNC Tower, Kebon Jeruk, Selasa (27/3/2018). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA) (Tribunnews.com)

Di Tiongkok, ketika orang tua meninggal, anak-anaknya mengenakan topi berkabung yang disebut 孝帽 (xiào mào).

Oleh sebab itu, bagi masyarakat di Tiongkok topi termaksud dengan benda tabu untuk diberikan sebagai hadiah Tahun Baru Imlek.

Di sisi lain, pada Malam Tahun Baru Imlek, orang-orang di Handan (sebuah kota di Provinsi Hebei) juga membuang topi tua ke jalan.

Hal ini, dilakukan dengan harapan membuang kesedihan dan masalah. Topi hijau, khususnya, adalah larangan besar.

Ada pepatah China yang mengatakan 'memakai topi hijau'(戴绿帽子 dài lǜ màozi) menyiratkan perselingkuhan istri atau pacar'.

Merupakan penghinaan terbesar bagi seorang pria jika diberi topi hijau sebagai hadiah.

4. Benda Tajam

Ilustrasi gunting
Ilustrasi gunting (sheikyermami.com)

Memberikan sesuatu yang tajam, seperti pisau atau gunting memiliki makna kesialan.

Pasalnya, benda tajam dianggap dapat memutuskan hubungan. Ada pepatah China yang berbunyi 'Satu tebasan dan itu menjadi dua bagian' yang berarti akhir dari hubungan antar manusia.

5. Saputangan

ilustrasi saputangan
ilustrasi saputangan

Saputangan, dipercaya sebagai simbol ucapan selamat tinggal untuk selamanya.

Oleh sebab itu, memberikan hadiah berupa saputangan diyakini akan membawa dampak negatif.

Sebagian masyarakat Tionghoa percaya, memberikan saputangan sama seperti menyindir untuk mengucapkan selamat tinggal selamanya  atau memutuskan ikatan.

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved