Pembunuhan PRT di Cipayung

Motif PRT di Cipayung Dibunuh: Pelaku Incar Harta Paman dan Tantenya Mengira Uangnya Banyak

Gara-gara mengira uang paman dan tantenya banyak, timbul niat jahat Mandha untuk mencuri.

Kolase TribunJakarta
(Kiri Foto) ilustrasi penangkapan dan (Kanan foto) Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga (depan kiri) bersama Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan (depan kanan) saat konferensi pers pembunuhan ART di Cipayung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023).(KOMPAS.com/Tria Sutrisna) 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gara-gara mengira uang paman dan tantenya banyak, timbul niat jahat Mandha untuk mencuri.

Agar rencananya tak dihambat siapapun, nyawa pembantu rumah tangga (PRT) di rumah itu menjadi korbannya.

Namun, imajinasinya selama ini tak sesuai kenyataan, ia nekat menghilangkan nyawa PRT hanya demi membawa kabur uang sebanyak Rp 2,9 juta di tangan.

Aksinya pun akhirnya harus dibayar mahal.

Kejadian pada Jumat (6/1/2023) di Cipayung, Jakarta Timur, itu cukup menggemparkan warga.

Baca juga: Keponakan Majikan Pelaku Pembunuhan PRT di Cipayung Ditangkap saat Hendak Kabur ke Bali

Teriakan histeris dokter puskesmas mengawali kasus pembunuhan seorang pembantu rumah tangga (PRT) di rumah tersebut.

Sri Lestari (40), seorang pembantu rumah tangga di rumah bu dokter itu sudah terkapar di ruang tamu dengan tubuh bersimbah darah.

Teriakan histeris dokter itu didengar oleh tetangganya, Rani.

Baca juga: BREAKING NEWS: Pelaku Pembunuhan PRT di Cipayung Tertangkap, Ternyata Keponakan Majikan

Rani jelas penasaran dengan teriakan bu dokter di siang bolong. Awalnya ia mengira penghuni rumah tersebut minta tolong untuk membantu ibunya yang sudah tergolek lemah di kasur.

Sebab, saat itu di rumah tersebut hanya tinggal ibu dari dokter tersebut bersama Sri.

Rani heran mengetahui kabar tewasnya Sri seorang diri di dalam rumah itu.

Soalnya, ia tak mendengar suara gaduh atau keributan dari dalam rumah itu sebelum tahu bahwa Sri tewas.

Namun, seingatnya, Sri mempersilakan seseorang masuk ke rumah itu.

Hal itu diketahuinya dari penuturan warga kepadanya kala itu.

"Dia (korban) WA (WhatsApp) katanya sudah dulu ya bu, katanya ada tamu. Sudah enggak ada (respon) lagi. Kayaknya menerima tamu," kata Rani di Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023).

Dugaan korban sempat menerima tamu sebelum dibunuh juga berdasar keterangan majikan Sri yang mendapati adanya gelas di bagian ruang tamu rumah tempat jasad ditemukan.

Pelakunya keponakan

Ternyata, pelakunya tak jauh-jauh dari orang terdekat.

Muhammad Mandha Dzakwan (26) ialah tamu yang dimaksud warga.

Sri Lestari tewas di ujung pisau Mandha.

(Kiri Foto) Anak perempuan Sri Lestari (sweater putih) menangis saat mendatangi rumah tempat ibunya bekerja sebagai PRT, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023) dan (kanan foto) ilustrasi pembunuhan.
(Kiri Foto) Anak perempuan Sri Lestari (sweater putih) menangis saat mendatangi rumah tempat ibunya bekerja sebagai PRT, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (6/1/2023) dan (kanan foto) ilustrasi pembunuhan. (Kolase TribunJakarta)

Mandha sudah memiliki niat buruk saat datang ke rumah paman dan tantenya itu.

Ia sedang dilanda persoalan keuangan.

Baca juga: Polisi Telusuri Dugaan Perampokan dalam Kasus Pembunuhan PRT di Cipayung Jakarta Timur

Mandha berimajinasi liar bahwa pamannya yang berprofesi sebagai tentara dan tantenya sebagai dokter puskesmas memiliki duit banyak.

"Iya pamannya TNI, istri pamannya dokter. jadi dari imajinasinya pelaku, bahwa uang yang dimiliki saudaranya ini banyak," ujar Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga seperti dilansir Kompas.com, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Sebelum Dibunuh, PRT di Cipayung Diduga Sempat Terima Tamu

Namun, bagaimana bisa mencuri tanpa ketahuan sang penjaga rumah.

Karena ulahnya yang amatir, Mandha nekat menghabiskan nyawa Sri agar tak menghambat aksinya.

Alih-alih mendapatkan uang banyak di rumah itu, ternyata tak sesuai ekspektasi.

"Jadi ternyata setelah kami lakukan pemeriksaan, pelaku juga kaget ternyata uang yang didapat hanya sebesar Rp 2,9 juta, dan dua ponsel ini," kata Panji.

Justru perbuatan Mandha malah meninggalkan jejak kekejiannya.

Ia pun kabur dalam pelariannya ke Pulau Bali dan berencana memulai hidup baru di sana.

Mandha ditangkap polisi di kawasan Jombang, Jawa Timur, saat dalam perjalanan ke 'Pulau Surga' itu.

Kepada penyidik, Mardha mengaku membunuh korban menggunakan pisau yang dibelinya sebelum mendatangi rumah sang paman.

Tindakan itu dilakukan karena tidak ingin aksi pencuriannya dihalangi dan diketahui siapa pun.

Sebelum bisa melihat indahnya Pulau Bali, Mandha terpaksa menikmati bui bersama tahanan lain.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved