Viral Rumah Mewah Tiko da Ibu Eny

Suami Ibu Eny Sempat Berjanji Kembali Setelah 3 Tahun Pergi untuk Mengkhitankan Tiko

Agung Sunardi (60) mengungkapkan pesan Herman Moedji Susanto, suami Ibu Eny, untuk Tiko, anaknya.

Kolase Foto TribunJakarta
Kolase Foto Tiko dan ibundanya, Eny Sukaesi. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Agung Sunardi (60) mengungkapkan pesan Herman Moedji Susanto, suami Ibu Eny, untuk Tiko, anaknya.

Agung bisa dikatakan sebagai saksi kepindahan Herman Moedji Susanto dari rumah mewah yang ditempati Tiko dan Ibu Eny di kawasan Cakung, Jakarta Timur.

Sebagai informasi, kisah Tiko yang merawat Ibu Eny kini tengah viral di media sosial.

Pasalnya selama 11 tahun keduanya menempati rumah mewah di kawasan Cakung, Jakarta Timur tanpa listrik dan air.

Sejak ditinggal suaminya, Ibu Eny mengalami depresi. Namun, Tiko selalu merawat Ibu Eny selama 12 tahun.

Menurut Agung, Herman Moedji pergi dari rumah tersebut ke Madiun sekitar tahun 2010 dan ia yang membantu mengangkut barang-barang dari rumah mewah tersebut.

Meski demikian, Herman Moedji sempat menitipkan pesan kepada dirinya tentang Tiko.

Baca juga: Sosok Puri Kekasih Tiko, Baru 4 Bulan Pacaran Sudah Bisa Buat Ibu Eny Nyaman

Herman Moedji sempat berjanji aka kembali untuk mengkhitankan Tiko.

"Bapaknya Tiko waktu itu ikut mobil, pesan sama saya ntar tiga tahun lagi saya kesini mau nyunatin Tiko," ujarnya di Cakung, Senin (9/1/2023).

Ia pun mengungkapkan tak ada pesan lagi selain hal tersebut. Sehingga di tiga tahun berikutnya atau 2013 akan bertemu dengan Herman.

"Engga, cuma pesan aku tiga tahun lagi aku kesini, temuin saya pak, paling saya nyunatin anak saya gitu," ucapnya menirukan Herman.

Sayangnya, ucapan itu tak terwujud dan ia tak pernah bertwmu Herman kembali.

"Nggak dateng. Tahu-tahu kok viral begini, saya kaget. Justru saya tahu persis masalah suruh mindahin barang itu. Kaget saya ke sini kok jadi viral begini," bebernya.

Saksi Pindahnya Suami Ibu Eny

Agung Sunardi menceritakan saat dirinya menjadi kuli yang mengangkut isi barang mewah saat Herman Moedji pergi meniggalkan Ibu Eny dan Tiko

"Pindahan rumah tangga, ada kasur ada kursi, ada semua perabotan rumah tangga dibawa ke Madiun. Ini intern (alasan pindah). Saya nggak tau, yang penting saya kuli suruh naikin (barang). (Itu terjadi) 2010," katanya di Cakung, Senin (9/1/2023).

"Perabotan rumah tangga, kursi, kasur perabotan gitu. Gak ada sepeda motor, dulu di sini penuh perabotan," lanjutnya.

Mulanya, ia sedang duduk di pangkalan bersama teman-temannya. Kemudian datanglah Herman dan menanyakan jasa untuk mengangkut barang.

Agung Sunardi di rumah mewah yang ditempati Tiko dan Ibu Eny di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023)
Agung Sunardi di rumah mewah yang ditempati Tiko dan Ibu Eny di Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Jakarta Timur, Senin (9/1/2023) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

"Awalnya kan nongkrong di pangkalan, 'pak ngangkut ke madiun biayanya brp? Rp2.200 aku bilang gitu'," ungkapnya menirukan saat itu.

Setelah deal soal harga, akhirnya pengangkutan barang-barang di rumah tersebut pun dilakukan.

'Susun barangnya yang rapi ya pak," pesan Herman saat itu ditirukan Agung.

"Saya jawab siap," paparnya.

Ia memastikan bila saat itu tak semua barang dibawa. Sebab Ibu Eny ikut membantu memisahkan barang-barang yang akan diangkut oleh suaminya kala itu.

"Ada (barang di rumah). (Yang diangkutin) cukup sebagian truk penuh. Bapaknya ikut pulang. Iya (Ibu Eny) sibuk pisah-pisahin barang, yang ini yang dibawa pak gitu," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved