Baim Wong Prank Polisi

Satu Pelapor Cabut Laporan, Polisi Pastikan Kasus Prank KDRT Baim Wong Belum Disetop

Kasus prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan terlapor Baim Wong dan Paula Verhoeven masih terus bergulir di Polres Metro Jakarta Selatan.

Annas Furqon Hakim/TribunJakarta.com
Baim Wong dan Paula Verhoeven seusai diperiksa terkait kasus prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (7/10/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Kasus prank kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan terlapor Baim Wong dan Paula Verhoeven masih terus bergulir di Polres Metro Jakarta Selatan.

Ada tiga laporan polisi terhadap Baim dan Paula. Namun, salah satu pelapor telah mencabut laporannya.

Dia adalah pria berinisial ARH yang sebelumnya melaporkan Baim dan Paula dengan Pasal 36, Pasal 45, dan Pasal 51 ayat (2) UU ITE pada 4 Oktober 2022.

"Dalam proses penanganannya, pihak pelapor mencabut laporannya," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Irwandhy Idrus kepada wartawan, Jumat (13/1/2023).

Sementara itu, laporan polisi yang dibuat Tengku Zanzabella telah dinaikkan ke tingkat penyidikan.

Tengku Zanzabella yang saat itu mewakili Sahabat Polisi Indonesia belum mencabut laporannya terhadap Baim Wong.

Baca juga: Polisi Pastikan 3 Laporan Prank KDRT Baim Wong Belum Dicabut, Penyidik Lanjut Kumpulkan Bukti

"Laporan polisi yg dilaporkan pada tanggal 3 Oktober 2022 oleh saudari TZ dengan pasal yang dilaporan adalah Pasal 220 KUHP, sampai saat ini penanganan perkara masih berproses sampai dengan tahap penyidikan," ujar Irwandhy.

Irwandhy menambahkan, terlapor berinisial PF juga belum mencabut laporannya. 

"Sampai saat ini masih berproses pada tahap penyelidikan," jelas Irwandhy.

Dalam kasus ini, Baim Wong dan Paula Verhoeven sudah dua kali diperiksa penyidik yakni pada 7 Oktober 2022 dan 13 Oktober 2022.

Seusai pemeriksaan pertama, Baim Wong dan Paula Verhoeven menyampaikan permohonan maaf kepada Polri setelah konten prank KDRT yang dibuat mereka memicu kontroversi.

"Sekali lagi saya minta maaf ya. Buat institusi kepolisian, saya maaf ya. Tidak ada, tidak ada rasa ke arah sana," kata Baim di Polres Metro Jakarta Selatan.

Permohonan maaf juga disampaikan Paula Verhoeven. Ia mengaku menyesal telah membuat konten prank dengan berpura-pura melaporkan kasus KDRT.

"Seperti suami saya, saya meminta maaf kepada institusi kepolisian kita menyesal dan juga kepada masyarakat Indonesia," tutur Paula.

Akibat konten prank KDRT itu, Baim Wong dan Paula dilaporkan ke Polres Metro Jakarta Selatan dengan tuduhan membuat laporan palsu.

Baim Wong pun membeberkan motif dirinya membuat konten prank dan mengunggah di channel Youtube pribadinya.

Baim mengaku tidak memiliki niatan untuk merendahkan institusi Polri.

Kolase Foto Baim Wong dan Paula Verhoeven.
Kolase Foto Baim Wong dan Paula Verhoeven. (Kolase Foto Tribun Jakarta)

"Saya pun sebenarnya tidak ada niatan untuk menjelekkan, apalagi tidak menghargai, apalagi merendahkan institusi kepolisian," kata Baim.

Ia beralasan hanya ingin mengetahui reaksi polisi ketika menerima laporan kasus KDRT.

"Yang sebenarnya malah kebalikannya. Kenapa saya lakuin? Saya mau tau reaksi kepolisian itu seperti ketika kalau memang Paula itu yang melaporkan konteks yang kadang-kadang kita pun salah kenapa harus pakai konteks itu. Sesimpel itu," ujar dia.

Baim pun menilai polisi memberikan respons bagus dalam menerima laporan KDRT

Menurutnya, polisi menyarankan untuk berdamai ketimbang melanjutkan proses hukum.

"Ternyata jawaban polisi itu sangat bagus. Dia tidak menjadikan bahan viral. Ketika Paula ada pengaduan, malah dia bilang lebih baik di damaikan takut menjadi viral," ungkap Baim.

Mendapat respons positif dari polisi yang bertugas, Baim Wong memutuskan mengunggah konten tersebut ke Youtube.

Baim Wong mengklaim konten tersebut diunggah untuk mengedukasi masyarakat.

"Karena positif jawabannya, saya mau mengedukasi supaya masyarakat melihat, ini loh kepolisian seharusnya seperti ini," tutur dia.

Baim bahkan sampai bersumpah bahwa tujuan utama membuat dan mengunggah konten prank itu adalah untuk memberikan edukasi.

"Ini saya beneran ya, Demi Allah. Saya tidak melebihkan, nggak mengurangkan, nggak karena adanya ini saya jawabnya jadi begini. Dari awal memang seperti itu, kenyataannya mau mengedukasi," kata Baim.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved