IFW 2023 Bakal Hadir di Akhir Februari, Angkat Budaya Gorontalo dengan Tema Sagara dari Timur

Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 bakal hadir pada 22-26 Februari 2023 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).

Nur Indah Farrah Audina/TribunJakarta.com
Pra event IFW 2023 yang dilaksanakan di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Indonesia Fashion Week (IFW) 2023 bakal hadir pada 22-26 Februari 2023 mendatang di Jakarta Convention Center (JCC).

Pada gelaran kesepuluhnya, gelaran fashion terbesar di Indonesia ini bakal mengangkat tema Sagara dari Timur. Di mana tema ini mengangkat budaya Gorontalo.

Ketua umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) sekaligus Presiden IFW, Poppy Dharsono mengungkapkan tema budaya Gorontalo yang diangkat ini merupakan komitmen nyata APPMI demi kemajuan dan pengembangan promosi khasanah Indonesia.


"Karena Gorontalo yang meminta kita untuk mempromosikan produknya, mem-branding produknya dan juga meningkatkan kualitas tekstil, kualitas warna dan lain-lain. Sehingga, menjadi produk yang juga bisa diunggulkan selain batik dan lain-lain di Indonesia," katanya di Sarinah, Jumat (20/1/2023).

Kata dia, Pemerintah Provinsi Gorontalo telah memberi kesempatan kepada IFW untuk merealisasikan visi dan misi asosiasi untuk terus mengokohkan IFW sebagai alat promosi, peningkatan kualitas produk, juga perluasan pasar dari produk unggulan dari daerah.

Baca juga: Dukung Brand Lokal Tampil di Paris, Menteri Teten Minta Program Inkubator Fashion Diperbanyak

"Melalui dukungan dan kerjasama kali ini, kami berkesempatan untuk membantu pemerintah provinsi Gorontalo untuk mengembangkan potensi sulam karawo ke pasar nasional dan juga internasional," lanjutnya.

Sementara itu, Ketua Dekranasda Gorontalo, Lyla Laya menuturkan bila kain karawo merupakan sulaman yang sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda.

Pra Event IFW 2023 2
Pra event IFW 2023 yang dilaksanakan di Sarinah, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2023)

"Sulaman ini merupakan sulaman yang dibuat dengan 4 tahapan. Pertama, penggambaran, kemudian dipotong dan diiris, lalu dicabut benangnya, dan terakhir disulam. Proses ini memakan waktu cukup lama, sehingga biayanya cukup tinggi," ungkapnya.

Sebagai informasi, dalam mempersiapkan kampanye ‘Sagara dari Timur’, IFW berkolaborasi dengan Jacky Suharto (Fashion Photographer) dan Ajeng Swastiari (Fashion Stylist) dalam menyusun konsep kreatif video, foto, pakaian, riasan, dan juga musik.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved