1.142 Mahasiswa Budi Luhur Diwisuda di Hari Sumpah Pemuda, Wagub Rano Beri Pesan Luhur
Sebanyak 1.142 wisudawan program Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Universitas Budi Luhur (UBL) resmi diwisuda
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, TANAH ABANG - Sebanyak 1.142 wisudawan program Magister, Sarjana, dan Ahli Madya Universitas Budi Luhur (UBL) resmi diwisuda dalam prosesi khidmat di Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (28/10/2025).
Momen ini terasa istimewa karena bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda yang turut dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno, jajaran pimpinan universitas, hingga orangtua para wisudawan.
Suasana penuh haru dan bangga menyelimuti Plenary Hall JCC saat ribuan orangtua menyaksikan putra-putri mereka mengenakan toga khas Universitas Budi Luhur.
Prosesi wisuda ini dipimpin langsung oleh Rektor Universita Budi Luhur Prof. Dr. Agus Setyo Budi, M.Sc bersama jajarannya.
Dalam orasi ilmiahnya, Wagub DKI Jakarta Rano Karno mengajak seluruh wisudawan untuk menjadikan momentum kelulusan ini bukan akhir perjalanan, melainkan awal dari pengabdian dan tanggung jawab baru terhadap bangsa.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai moral di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Jakarta tidak akan pernah menjadi kota kelas dunia hanya dengan gedung tinggi dan teknologi modern. Jakarta akan menjadi kota kelas dunia jika manusianya juga kelas dunia, dan manusianya itu adalah kalian, para wisudawan,” kata Rano di hadapan ribuan wisudawan.
Momentum Sumpah Pemuda disebut Rano sebagai pengingat akan kekuatan generasi muda dalam mengubah arah sejarah bangsa.
Menurutnya, ikrar yang diucapkan para pemuda 97 tahun lalu bukan sekedar seruan persatuan, melainkan tekad untuk melampaui zaman dan berani menentukan masa depan sendiri.
“Sejak Sumpah Pemuda dikumandangkan, Indonesia berdiri di atas kesadaran bahwa masa depan hanya dapat ditaklukkan oleh generasi muda yang berpikir melampaui zamannya,” tuturnya.
Di tengah era yang kini digerakkan oleh kecerdasan buatan, dunia tak lagi menanyakan gelar, melainkan nilai dan kontribusi yang dibawa seseorang.
Ia berharap, para lulusan Universitas Budi Luhur menjadi generasi inovatif yang cerdas sekaligus beretika.
“Kecerdasan tanpa budi adalah kesombongan, budi tanpa kecerdasan adalah kepasrahan. Tapi bila keduanya bersatu, lahirlah kekuatan yang mengubah zaman,” ucapnya.
Mantan aktor legendaris itu juga menyinggung peran penting generasi muda dalam membangun Jakarta menuju usia lima abad pada tahun 2027.
Menurutnya, pembangunan kota tak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah, tapi juga melalui kolaborasi antara kampus, dunia usaha, dan masyarakat.
| Wariskan Semangat Gus Dur, Pemprov DKI Bangun Pusat Kajian Islam di Ciganjur |
|
|---|
| Hindari Intervensi, Pramono Anung dan Rano Karno Diminta Pilih Sekda DKI Berdasarkan Rekam Jejak |
|
|---|
| PAM Jaya Kaji Pipanisasi 110 Km untuk Pasok Air Bersih dari Daratan Jakarta ke Kepulauan Seribu |
|
|---|
| 7 Bulan Jabat Gubernur: Pramono Sudah Urus 3 Patung di Jakarta, Ini Alasan di Baliknya |
|
|---|
| DPRD DKI Dukung Pembentukan Lembaga Masyarakat Adat Betawi untuk Jaga Identitas Jakarta |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.