6 Fakta Lapangan Padel Ambruk di Jakarta Barat: Pemicu Kejadian hingga Nasib Ratusan Pengunjung

Peristiwa ambruknya lapangan padel di bilangan Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat saat kompetisi sedang berlangsung.

TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA PUTRA
ATAP LAPANGAN PADEL AMBRUK -. Atap lapangan padel yang ada di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat ambruk pada Minggu (26/10/2025) siang usai terkena angin kencang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Peristiwa ambruknya lapangan padel di bilangan Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat saat kompetisi sedang berlangsung dengan ratusan penonton menyita perhatian.

Seperti diketahui, olahraga yang dimainkan menggunakan raket dan bola itu tengah menjadi tren baru gaya hidup, terutama di ibu kota.

Pembangunan lapangan padel pun tumbuh di berbagai daerah bak jamur di musim hujan.

TribunJakarta merangkum 6 fakta penting tentang kejadian atap lapangan padel ambruk itu.

Kronologi

Saat itu, Minggu (27/10/2025), di lapangan padel Anwa Racquet Club sedang berlangsung kompetisi padel dan tenis yang diikuti sejumlah klub.

Detik-detik ambruknya atap dari lapangan padel di area tersebut direkam dan dibagikan di media sosial.

Dalam rekaman terlihat para pemain dibuat panik saat sudah ada tanda-tanda atap akan ambruk karena kencangnya angin.

Sebanyak enam lapangan dilaporkan mengalami kerusakan pada bagian atap.

ATAP AMBRUK - Atap lapangan padel yang ada di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat ambruk usai terkena angin kencang.
ATAP AMBRUK - Atap lapangan padel yang ada di Taman Villa Meruya, Kembangan, Jakarta Barat ambruk usai terkena angin kencang. (Istimewa)

Atap lapangan padel yang berbahan ringan terhempas angin hingga terlepas dari rangkanya. 

Aliyah (48), warga Cinere yang saat kejadian siang tengah menonton temannya bertanding padel, mengunhkap detik-detik sebelum atap roboh.

“Kebetulan hujan. Kita kirain aman aja, biasa. Tapi air udah sedikit-sedikit masuk gitu."

"Terus ada yang infoin, maksudnya udah kita biar ini aja deh, takutnya udah parah,” lanjutnya.

Tak berselang lama, hujan semakin deras disertai angin kencang. Hal itu diduga menyebabkan runtuhnya atap lapangan.

“Anginnya kenceng banget. Angin sama air. Karena kan angin sama hujan, tempias gitu kan,” tutur Aliyah.

Sebelum atap ambruk, Aliyah dan sejumlah orang yang tengah di lapangan pun telah menyelamatkan diri.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved