Nenek yang Dipekerjakan Komplotan Peminta Sumbangan Palsu di Ciracas Dapat 30 Persen
Nenek yang dipekerjakan komplotan peminta sumbangan palsu di Jalan Lapangan Tembak, Ciracas, Jakarta Timur harus menyetor uang hasil sumbangan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CIRACAS - Nenek yang dipekerjakan komplotan peminta sumbangan palsu di Jalan Lapangan Tembak, Cibubur, Ciracas, Jakarta Timur harus menyetor uang hasil sumbangan.
Saksi mata, Biyu (24) mengatakan informasi setoran tersebut diketahui setelah 16 komplotan peminta sumbangan palsu diamankan warga pada Sabtu (21/1/2023) sekira pukul 23.30 WIB.
Komplotan yang diduga diotaki empat pemuda ini mempekerjakan 12 perempuan, tiga di antaranya masih berusia anak, dan lainnya berusia 40 hingga sudah lanjut usia (Lansia).
"Saya tanya kalau minta-minta gini gimana sistem setornya. Katanya setiap seratus ribu yang didapat, mereka cuma dapat Rp30 ribu. Rp70 ribu disetor," kata Biyu di Jakarta Timur, Senin (23/1/2023).
Namun Biyu tidak mengetahui pasti ke mana 70 persen uang hasil meminta sumbangan dengan mengatasnamakan satu yayasan yatim dan duafa tersebut disetorkan.
Baca juga: Pekerjakan Anak Hingga Lansia Buat Minta Sumbangan, 4 Pemuda Diamuk Warga Cibubur
Pasalnya saat kejadian warga sudah kadung emosi karena mendapati adanya neneknya dipekerjakan untuk meminjam sumbangan, sehingga keempat pemuda itu jadi sasaran amuk massa.
"Memang di siang harinya itu saya lihat nenek-nenek ini diturunkan dari mobil di pinggir jalan. Diturunkan sekitar jam 11.30 WIB. Nah nenek yang saya itu sampai malam masih nunggu dijemput," ujarnya.

Diduga para pelaku memaksa para nenek tersebut berkeliling berjalan kaki dari siang hingga larut malam mencari sumbangan untuk memancing belas kasih warga memberikan uang.
Biyu menuturkan selain kotak amal nenek yang ditemuinya juga membawa selembar proposal permintaan sumbangan dengan mengatasnamakan satu yayasan, namun isinya diduga fiktif.
"Isinya enggak jelas. Jadi setahu saya pas siang hari nenek-nenek itu di-drop depan minimarket-minimarket begitu untuk meminta uang sumbangan. Baru malamnya dijemput," tuturnya.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.