Jakarta Macet Lagi Seperti Sebelum Pandemi Covid-19, Heru Budi: Makanya Jangan Beli Mobil

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini menyebut, dalam jangka pendek pihaknya sudah mengupayakan beberapa hal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas ini.

Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023). Ia meminta masyarakat tidak membeli mobil untuk mengurangi kemacetan di Jakarta.  

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyikapi makin buruknya kemacetan di ibu kota seperti sebelum adanya pandemi Covid-19.

Dia meminta agar masyarakat tak beli kendaraan pribadi supaya kondisi lalu lintas tak makin macet.

"Jangan beli mobil banyak-banyak," ucapnya di kantor Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat (27/1/2023).

Eks Wali Kota Jakarta Utara ini menyebut, dalam jangka pendek pihaknya sudah mengupayakan beberapa hal untuk mengurangi kemacetan lalu lintas ini.

"Dalam short time, Dinas Perhubungan ini melakukan rekayasa-rekayasa di titik-titik lokasi yang diperkirakan penyebab kemacetan," ujarnya.

"Contohnya, menarik u-turn tidak terlalu banyak dan menambah jalan alternatif," sambungnya.

Baca juga: Daftar Titik Rawan Macet di Jakarta Hasil Identifikasi PMJ, Warga Diimbau Naik Transportasi Umum

Tak hanya itu, Dinas Bina Marga DKI juga terus-terusan berupaya membuka jalan-jalan baru.

"Jadi, jalan-jalan yang masih buntu itu bisa disambung kembali. Ya tidak serta merta menyelesaikan kemacetan, tapi minimal mengurangi," tuturnya.

Sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya Kombes Pol Latif Usman menyebut, tingkat kemacetan lalu linta di Jakarta kini seperti sebelum pandemi Covid-19 di 2019.

"Pada tahun 2019, Jakarta indeks kemacetannya di angka sudah 53 persen. Tentunya kalau sudah di angka 50 persen sudah sangat mengkhawatirkan, apalagi di angka 40 persen. Berarti Jakarta itu sudah tidak nyaman," kata Latif saat rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta, Selasa (24/1/2023).

Ia memaparkan, indeks kemacetan di Jakarta sempat turun selama pandemi Covid-19 akibat adanya pembatasan aktivitas masyarakat.

Pada 2020, indeks kemacetan di Jakarta berada di angka 36 persen dan lada 2021 di kisaran 34 persen.

Lonjakan terjadi di kuartal pertama 2022, dimana indeks kemacetan lalu lintas meningkat lagi menjadi 48 atau hampir menyentuh angka 50 persen.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved