5 Tahun Dipimpin Anies Baswedan, 95 Ribu Warga Jakarta Belum Bisa Lepas dari Kemiskinan Ekstrem

DKI Jakarta ternyata belum bisa lepas dari kemiskinan ekstrem selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ilustrasi kawasan kumuh di Jakarta. DKI Jakarta ternyata belum bisa lepas dari kemiskinan ekstrem selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan. Hal itu berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Selama lima tahun kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan, DKI Jakarta ternyata belum bisa lepas dari kemiskinan ekstrem.

Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat, ada 95 ribu lebih warga ibu kota yang hidup di bawah garis kemiskinan ekstrem.

"Posisi kemiskinan ekstrem di DKI Jakarta per Maret 2022 di angka 0,89 persen atau 95.668 jiwa," ucap Kepala Bagian Umum BPS DKI Suryana, Senin (30/1/2023).

Sebagai informasi, warga Jakarta yang tergolong miskin ekstrem ialah yang memiliki pengeluaran rumah tangga per kapita di bawah Rp11.633 atau secara kumulatif Rp350 ribu setiap bulan.

Ia menambahkan, angka kemiskinan pada 2022 ini meningkat 0,6 persen dibandingkan periode 2021 lalu.

Kemiskinan ekstrem ini pun tersebar di seluruh wilayah kota administrasi dengan angka tertinggi di Jakarta Utara dan terendah di Jakarta Barat.

Baca juga: Tak Lagi Bangun Unit Baru, Pemprov DKI Kini Fokus Jualan Rumah DP 0 Rupiah Warisan Anies Baswedan

"Semua wilayah ada (penduduk miskin ekstrem), persentasenya berbeda-beda tapi paling banyak di Jakarta Utara," ujarnya.

Walau kemiskinan ekstrem meningkat, namun angka kemiskinan di DKI cenderung menurun.

Pada periode September 2022 angka kemiskinan di kisaran 4,61 persen atau turin 0,8 persen dibandingkan Maret 2022.

"Kalau angka kemiskinan ekstrem memang sangat mudah naik, tapi sangat sulit turun," tuturnya.

Untuk mengatasi hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono siang tadi mengumpulkan jajarannya.

Ia pun menginstruksikan anak buahnya untuk memburu penduduk miskin ekstrem itu untuk disejahterakan.

"Yang menjadi fokus pembahasan itu kami akan menemukenali siapakah sasaran by name by address dari 95 ribu yang dihitung secara agregat berdasarkan angka kemiskinan ekstrem," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Atika Nur Rahmania.

Setelah mengetahui identitas warga Jakarta yang hidup di bawah kemiskinan ekstrem itu, Pemprov DKI bakal memberikan sejumlah bantuan untuk meningkatkan kesejahteraannya.

"Intinya kami fokuskan bagaimana caranya dalam waktu singkat melakukan intervensi yang tepat dengan menetapkan sasaran yang tepat," tuturnya.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved