Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kota Tangerang Diklaim Mengalami Penurunan Tiap Tahun

Menurut Decky, pencapaian ini tak lepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama lintas sektor dalam menangani stunting melalui program-p

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
net/um-surabaya.ac.id
Ilustrasi stunting 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Kepala Badan Perencanaan Daerah (Bappeda) Kota Tangerang, Decky Priambodo mengungkapkan, Kota Tangerang, berhasil menurunkan angka stunting 11,8 persen selama 2018-2022 menurut Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022.

"Tahun 2018 di angka 19,1 persen, Tahun 2019 di angka 16,4 persen, 2021 di angka 15,3 persen, dan 2022 ini mencapai 11,8 persen," kata Decky dalam keterangannya, Sabtu (4/2/2023).

"Ini masih di bawah angka stunting nasional 21,6 persen dan Provinsi Banten 20 persen," sambungnya.

Menurut Decky, pencapaian ini tak lepas dari peran Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama lintas sektor dalam menangani stunting melalui program-program yang telah berjalan selama ini.

"Permasalahan stunting ini tentunya berhubungan dengan beberapa OPD. Penanganan stunting dimulai dari remaja khususnya wanita dalam edukasi terkait anemia, yang terlibat Dinas Pendidikan serta Dinas Kesehatan, dan banyak lagi yang terkait," papad Decky.

Baca juga: Menkes Ajak Heru Budi Tekan Angka Stunting di DKI: Kita Beri Kado Perpisahan Buat Jokowi 

Selain itu, kemiskinan ekstrem yang terjadi di Kota Tangerang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan hingga 0,86 persen dari Tahun 2021 hingga 2022. 

"Penilaian kemiskinan ekstrem di Kota Tangerang Tahun 2022, dilihat dari konsumi yang dilakukan seseorang setiap bulannya yaitu di bawah Rp 322.170 per bulan. Dan menurut BPS, Tahun 2021 angka kemiskinan ekstrem 1,61 persen, dan tahun 2022 mencapai 0,75 persen, sehingga mengalami penurunan hingga 0,86 persen," terang Decky.

Hal ini juga, Pemerintah Kota Tangerang yang terus memberikan bantuan melalui program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Seperti pemberian harga pangan murah salah satunya melalui mobil Si Jampang, bantuan bedah rumah tidak layak huni, biaya pendidikan gratis, serta bantuan kesehatan melalui BPJS.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved