Penduduk Miskin di Jakarta Bertambah 15 Ribu Orang, Gubernur Pramono Singgung Banyaknya Pendatang
Gubernur Pramono merespon rilis terbaru BPS yang menunjukkan angka kemiskinan di ibu kota meningkat di awal 2025 ini.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespon rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) yang menunjukkan angka kemiskinan di ibu kota meningkat di awal 2025 ini.
Menurutnya, meningkatnya angka kemiskinan di Jakarta bisa disebabkan oleh berbagai faktor.
Karena itu, Pramono mengaku bakal terlebih dahulu mempelajari data terbaru yang dirilis BPS ini.
“Tentang kemiskinan ini tentunya saya akan pelajari, apakah itu betul kemiskinan karena semata-mata warga yang ada di Jakarta atau memang sekarang persoalannya orang menaruh harapan yang tinggi untuk datang di Jakarta,” ucapnya di Sarinah, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (25/7/2025).
Pramono bilang, pendatang yang masuk ke Jakarta datang dari berbagai daerah dengan latar belakang berbeda-beda.
Data dari Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, jumlah pendatang baru usai Hari Raya Idulfitri 2025 meningkat hingga 129 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2024.
Pramono pun sempat menduga fenomena ini terjadi akibat adanya gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besar di sejumlah daerah.
Salah satunya ialah PHK besar-besaran yang dilakukan oleh PT Sritex yang akhirnya gulung tikar karena bangkrut.
Mereka yang kehilangan pekerjaan pun akhirnya memutuskan untuk merantau dan mengadu nasib di Jakarta.
“Maka orang yang mencari pekerjaan di Jakarta sekarang ini naik secara signifikan,” kata Pramono.

BPS: Ada 15 Juta Orang Miskin Baru di Jakarta di Awal 2025
Data teranyar Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan di awal 2025 ini angka kemiskinan di Jakarta meningkat dibandingkan akhir 2024 silam.
BPS mencatat, persentase penduduk miskin di Jakarta pada periode Maret 2025 berada di angka 4,24 persen atau naik 0,14 persen dibandingkan September 2024 dimana angka kemiskinan berada di kisaran 4,14 persen.
Meningkatnya angka kemiskinan ini juga berimbas pada semakin banyaknya jumlah penduduk miskin di Jakarta di awal 2025 ini.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.