BPBD DKI Ingatkan Potensi Tanah Longsor Meluas: Wilayah Kembangan Perlu Waspada!

BPBD DKI menjelaskan, potensi terjadi tanah longsor itu didapatkan berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Acos Abdul Qodir
Istimewa
Tanah longsor terjadi di dapur rumah warga di jalan Haji Jafar RT 006/001 Kembangan Selatan, Kembangan, Jakarta Barat, pada Minggu (1/1/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, TAMBORA - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengingatkan potensi tanah longsor meluas pada Februari 2023 ini.

BPBD DKI Jakarta mencatat potensi tanah longsor yang terjadi meluas menjadi 21 lokasi.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Isnawa Adji mengatakan, jumlah ini bertambah dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi karena curah hujan tinggi.

Ia menjelaskan, potensi tanah longsor itu tersebar di empat wilayah, yakni Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan dan Jakarta Barat.

Khusus di wilayah Jakarta Barat, BPBD DKI Jakarta menyebutkan terdapat satu lokasi yang perlu mendapatkan perhatian yakni di Kecamatan Kembangan.

Baca juga: Bencana di Awal Tahun 2023, Tanah Longsor di Kembangan Jakarta Barat Hancurkan Dapur Rumah Warga

BPBD DKI menjelaskan, potensi terjadi tanah longsor itu didapatkan berdasarkan hasil tumpang susun antara peta zona kerentanan gerakan tanah dengan peta prakiraan curah hujan bulanan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

"Berdasarkan data Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), potensi tanah longsor di 21 lokasi di Jakarta itu berada di zona menengah hingga tinggi," kata Isnawa dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/2/2023).

Khusus di Jakarta Pusat yakni Kecamatan Menteng.

Selanjutnya di Jakarta Selatan meliputi Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, Pesanggrahan dan Tebet.

Sedangkan di Jakarta Timur meliputi wilayah Kecamatan Cakung, Cipayung, Ciracas, Duren Sawit, Jatinegara, Kramat Jati, Makasar, Matraman, Pasar Rebo dan Pulo Gadung.

Baca juga: Angka Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Kota Tangerang Diklaim Mengalami Penurunan Tiap Tahun

Adapun tambahan potensi rawan longsor jika dibandingkan bulan lalu yang mencapai 15 lokasi itu, yakni Kembangan di Jakarta Barat dan Jakarta Timur di Ciracas, Makasar, Duren Sawit, Jatinegara, dan Cipayung.

Pada zona menengah dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan.

Sementara itu, zona tinggi untuk gerakan tanah lama dapat aktif kembali.

"Kepada lurah, camat dan masyarakat diimbau tetap mengantisipasi adanya potensi gerakan tanah pada saat curah hujan di atas normal," kata Isnawa Adji.

Sebelumnya, BMKG memperkirakan puncak musim hujan di DKI Jakarta pada Januari-Februari 2023.

Masyarakat diminta mewaspadai bencana hidrometeorologi di antaranya hujan lebat, banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

Isnawa meminta masyarakat jika menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan agar segera menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved