Cerita Kriminal
Anak di Cimahi Disiksa Ayah Sampai Tewas Tak Disekolahkan, Pelaku Ajari Korban Baca Libur Ngamen
Ade Bogel yang mengajari dua anaknya itu membaca saat libur mengamen. Namun mirisnya, Ade Bogel malah melakukan penyiksaan hingga AH tewas.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Kakak beradik yang salah satunya tewas setelah dipukuli ayahnya rupanya tak disekolahkan.
Bocah tersebut berinisial AH (10) dan AMN (12) yang dianiaya ayahnya, Ade Bogel karena uang Rp 450 ribu.
AH dan AMN yang tinggal di sebuah kontrakan di Cimahi ini rupanya tidak merasakan bangku sekolah.
Sebagai gantinya, Ade Bogel yang mengajari dua anaknya itu membaca saat libur mengamen.
Namun mirisnya, Ade Bogel malah melakukan penyiksaan hingga menyebabkan AH meninggal dunia.
Video penyelamatan AMN pun viral di media sosial setelah AH tewas
.
AMN kala itu terlihat digendong seorang pria menuruni tangga dari lantai 2 rumah kontrakannya. Di tangannya, AMN menenteng boneka.
Kondisi AMN membuat warga yang melihat proses penyelamatan tersebut menangis pilu.
Terlihat memar-memar di wajah bocah pria tersebut hingga harus menjalani perawatan di rumah sakit.
AH tewas setelah dipukul dan ditendang Ade sebanyak 15 kali, sedangkan AMN mengalami luka lebam karena dipukul dan ditendak 7 kali.
Kapolres Cimahi AKBP Aldi Subartono mengatakan, selain dianiaya oleh ayah kandungnya yang bekerja sebagai pengamen di daerah Cipaganti, Kota Bandung tersebut, kedua anaknya ternyata tidak disekolahkan.
"Jadi untuk anak-anak ini tidak sekolah, sehingga ini yang sangat ironis ya, karena ayahnya hanya bekerja sebagai pengamen," ujarnya saat ditemui di Mapolres Cimahi, Selasa (7/2/2023).
Baca juga: Motif Ayah di Cimahi Tega Aniaya Dua Anaknya hingga Satu Meninggal, Ternyata Gara-gara Rp450 Ribu
Meski kedua anaknya tidak disekolahkan, kata Aldi, tersangka masih bertanggungjawab agar anaknya bisa belajar layaknya anak-anak yang lain, minimal bisa membaca.
"Berdasarkan pengakuan pelaku, dia sehari ngamen dan sehari tidak. Nah saat tidak ngamen itu pelaku mengajarkan anaknya supaya bisa membaca," kata Aldi.
Aldi juga memastikan, kedua anaknya itu tidak pernah dibawa mengamen, sehingga saat ayah dan ibu tirinya berinisial N bekerja, kedua anak tersebut hanya diam di kamar kontrakan.
"Berdasarkan keterangan pelaku, anaknya tidak pernah dibawa mengamen," ucapnya

Peluk boneka kesayangan
AMN kini menjalani perawatan di Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
Video yang merekam saat AMN hendak dibawa menggunakan ambulans menuju Rumah Sakit Sartika Asih viral di media sosial TikTok.
AMN tampak terbaring di atas ranjang rumah sakit yang didorong sejumlah petugas kesehatan.
Bocah tersebut terlihat meringis kesakitan. Wajahnya babak belur.
AMN lalu memeluk erat sebuah boneka Captain America.
Salah seorang petugas tampak berusaha menenangkan AMN, saat hendak dinaikan ke sebuah ambulans.
"Sebentar ya sayang," ucap petugas.
Pantauan TribunJakarta saat pertama kali diselamatkan warga dari rumah kontrakannya, AMN juga terlihat memeluk boneka tersebut.
Boneka Captain America itu sepertinya merupakan benda kesayangan AMN.
Baca juga: Nasib Bocah di Cimahi, Disayang Warga Sampai Mau Dirawat Malah Tewas Dianiaya Ayah Sendiri
Korban Meninggal Anak yang Penurut
Sementara, suasana panas terik di Taman Pemakaman Umum (TPU) Cibarunay Sarijadi, Kota Bandung, tak menyurutkan puluhan tetangga AH mengantarkan bocah ini untuk dimakamkan, Selasa (7/2/2023).
Alih-alih menghiraukan panasnya matahari, para tetangga, terutama kaum perempuan, tak kuasa menahan tangis saat jenazah AH dikebumikan.
Bagi para tetangga, AH adalah sosok anak periang yang sangat menyenangkan dan banyak disukai.
Salah seorang tetangga korban, Jaja, menyebutkan bahwa almarhumah merupakan sosok periang dan sangat penurut.

"Banyak yang pengen ngerawat dia malah, saking baiknya anak ini," ujar Jaja.
Ia menambahkan, bahwa almarhumah tak pernah diizinkan orang tuanya untuk dirawat oleh pihak lain.
AH malah diambil sendiri olehnya dan dibawa ke Cimahi.
"Banyak yang merasa kehilangan dengan kepergian anak ini. Apalagi tetangga-tetangga di sini banyak yang menyukainya," katanya.
Prosesi pemakaman AH sendiri dilakukan persis setelah Salat Dzuhur.
Pemakaman korban disaksikan dan diiringi tangisan keluarga, kerabat, serta tetangga di sekitar rumah korban di Blok 18, Cibarunay, Sarijadi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.