Pilpres 2024

Litbang Kompas Sebut Anies Baswedan Bikin Elektabilitas NasDem Meroket 3 Persen: Sangat Signifikan

Kini, survei terbaru yang diadakan pada Januari 2023, elektabilitas NasDem melonjak signifikan menjadi 7,3 persen.

Kompas.com/Adhyasta Dirgantara
Anies Baswedan calon presiden untuk Pilpres 2024 berdampingan dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin (3/10/2022). 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pencapresan Anies Baswedan ternyata menjadi berkah bagi NasDem.

Berkah di sini adalah lonjakan survei keterpilihan atau elektabilitas yang sangat dibutuhkan partai besutan Surya Paloh itu untuk menghadapi Pemilu 2024.

Bersdasarkan survei Litbang Kompas terbaru, elektabilitas NasDem meroket.

Pada Juni 2022, NasDem memiliki elektabilitas 4,1 persen. Sedangkan pada Oktober 2022 naik 0,2 persen menjadi 4,3 persen.

Kini, survei terbaru yang diadakan pada Januari 2023, elektabilitas NasDem melonjak signifikan menjadi 7,3 persen.

Peneliti Senior Litbang Kompas, Toto Suryaningtyas, mengungkapkan, salah satu faktor melompatnya elektabilitas NasDem karena faktor Anies Baswedan.

Seperti diketahui, NasDem mendeklarasikan Anies Baswedan seabgai bakal capres untuk 2024 pada Senin (3/10/2022).

Setelahnya, NasDem banyak keliling ke berbagai daerah didampingi kader NasDem.

Baca juga: Tugas Baru Bacaleg NasDem DKI, Harus Sebarkan Program dan Lawan Hoaks yang Serang Anies Baswedan

Toto mengatakan, pada survei Oktober 2022 lalu, pengaruh Anies Baswedan belum terlihat karena survei diadakan mepet waktu dengan deklarasi NasDem.

"Karena pengambilan datanya hanya berselisih hari saja dengan deklarasi mengusung Anies Baswedan."

"Tapi di survei ini kita harus bilang itu (deklarasi capres Anies Baswedan) ada dampaknya. Karena ternyata NasDem itu melompat, dari 4,3 jadi 7,3," kata Toto di program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (21/2/2023).

Bahkan Toto mengatakan, Anies Baswedan membawa NasDem pada lonjakan elektabilitas yang tak pernah diraih sebelumnya.

"Melompat 3 persen itu sangat signifikan dalam hal bahwa NasDem itu belum pernah mengalami lompatan 3 persen. Selama survei kami sejak periode pertama pemerintahan ini," jelasnya.

Secara keseluruhan, hasil survei Litbang Kompas pada awal 2023 menyatakan PDI perjuangan menjadi partai politik yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi.

Di mana, angka elektabilitas partai berlogo kepala banteng tersebut mencapai 22,9 persen.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022).
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Anies Baswedan dalam acara HUT ke-11 Partai NasDem di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jumat (11/11/2022). (Tribunnews.com/Rizki Sandi Saputra)

Angka tersebut mengungguli Partai Gerindra yang berada di urutan ke dua dengan 14,3 persen di periode yang sama.

Selanjutnya, PDIP juga mengungguli Partai Golkar yang berada di urutan ketiga versi Litbang Kompas dengan angka elektabilitas 9,0 persen.

Lalu disusul Partai Demokrat diurutan keempat dengan angka elektabilitas 8,7 persen serta Partai NasDem dengan 7,3 persen.

Di bawahnya, terdapat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan angka 6,1 persen.

Setelah itu, terdapat beberapa nama partai politik yang elektabilitasnya di bawah lima persen versi Litbang Kompas.

Beberapa partai yang dimaksud yakni, PKS (4,8 persen); Perindo (4,1 persen); PPP (2,3 persen); PAN (1,6 persen) serta Partai Hanura, PBB dan PSI yang masing-masing tingkat elektabilitasnya hanya 0,5 persen.

Ilustrasi survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas NasDem.
Ilustrasi survei Litbang Kompas terhadap elektabilitas NasDem.

Berdasarkan hasil survei ini, tingkat elektabilitas dari PDIP sendiri mengalami peningkatan jika dibandingkan pada periode Oktober 2022.

Kala itu, elektabilitas partai pimpinan Megawati Soekarnoputri tersebut hanya berkisar di angka 20,0 persen, atau naik sekitar 2,9 persen pada Januari 2023.

Sebagai informasi, survei yang dilakukan Litbang Kompas ini dilakukan dalam periode 25 Januari - 4 Februari 2023, dengan wawancara tatap muka.

Survei ini melibatkan 1.202 responden yang dipilih secara acak dengan metode pencuplikan sistematis yang tersebar di 38 provinsi.

Adapun margin of eror atau tingkat kesalahan pada penelitian ini ±2,83 persen.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved