Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Sejarah Depo Pertamina Plumpang yang Terbakar: Dibangun Tahun 70-an dan Awalnya Dikelilingi Rawa

Si jago merah mengamuk di bawah langit gelap Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023).

Istimewa
Foto dari udara kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/3/2023) malam. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Si jago merah mengamuk di bawah langit gelap Koja, Jakarta Utara pada Jumat (3/3/2023).

Sebuah depo milik Pertamina di kawasan Plumpang, terbakar.

Jilatan api yang semula terlihat tak begitu besar mendadak mengganas.

Langit seketika memerah, bercampur gelapnya malam.

Kobaran api yang kian besar itu menimbulkan kepanikan warga.

Baca juga: Kisah Pilu Eman Kehilangan 4 Anggota Keluarga, Teleponan Satu Jam Sebelum Kebakaran Depo Pertamina

Ratusan warga berlari menyelamatkan diri. Sementara suara-suara sirine ambulans dan mobil damkar meraung-raung di lokasi kejadian di tengah kepanikan warga.

Dalam musibah tersebut, belasan orang warga tewas, puluhan orang luka-luka dan sejumlah bangunan hangus dilumat api.

Sejarah Depo Pertamina

Depo ini ternyata sangat berdekatan dengan permukiman warga.

Maka tak ayal, ketika kebakaran terjadi api mudah menjalar ke rumah-rumah warga.

Sejak kapan berdirinya depo milik PT Pertamina tersebut?

Ilustrasi kebakaran rumah - Kebakaran melanda rumah dua lantai di Jalan Pisangan Baru Tengah I, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pada Minggu (5/3/2023).
Ilustrasi kebakaran rumah - Kebakaran melanda rumah dua lantai di Jalan Pisangan Baru Tengah I, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Jakarta Timur, pada Minggu (5/3/2023). (net)

Ternyata, depo itu sudah dibangun sejak tahun 1972 dan akhirnya bisa beroperasi pada tahun 1974.

"Pada saat itu tanah di sekitar Depo Plumpang ini memang tidak ada apa-apa ya. Hanya kebon kosong dan juga rawa-rawa," kata Daymas Arangga Radiandra, Direktur Eksekutif Energy Watch pada Minggu (5/3/2023) seperti dikutip Kompas TV.

Baca juga: Depo Pertamina Plumpang Terbakar, Anies Jadi Sorotan: Bukannya Warga Direlokasi, Malah Terbitkan IMB

Seiring berjalannya waktu, warga mulai bermukim di sekitar depo tersebut.

Tanah yang awalnya kosong menjelma menjadi lautan rumah yang padat.

"Meskipun pada saat itu waktu Wali Kota Jakarta Utara pak Mulyadi sempat mengintruksikan untuk tidak menerbitkan KTP untuk masyarakat yang bermukim di area Depo Plumpang," tambahnya.

Baca juga: Selidiki Unsur Kelalaian, Polri Identifikasi Dampak Kerusakan dari Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Dilansir Tribunnews.com, sebelumnya Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3 Maret 2023) malam.

Termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.

"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Ridwan, Sabtu (4/3/2023) malam dalam keterangan tertulisnya.

Adapun, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga Sabtu (4/3/2023) pukul 21.00 WIB, korban meninggal berjumlah 16 jiwa dan ada 38 jiwa yang sedang dalam penanganan tim medis di rumah sakit, rinciannya:

  • RSCM 1 jiwa;
  • RSPP 25 jiwa;
  • RS Pelabuhan 2 jiwa;
  • RS Tugu 1 jiwa;
  • RS Koja 2 jiwa;
  • RS Yarsi 2 jiwa;
  • RS Firdaus 1 jiwa;
  • RS Pertamina Jaya 2 jiwa; dan
  • RS Pekerja 2 jiwa.

Sementara itu, menurut data BPBD DKI hingga pukul 21.00 WIB, tercatat jumlah pengungsi mencapai 357 jiwa, rinciannya:

  • Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 71 jiwa; dan
  • RPTRA Rasella, ada penambahan 60 orang pengungsi menjadi sebanyak 286 jiwa.

Lalu dilaporkan telah disediakan juga 1.000 paket obat dan pendampingan trauma healing untuk anak-anak.

"Pemprov DKI Jakarta terus bersinergi dengan berbagai pihak dalam penanganan kebakaran ini, karena melindung warga dan memastikan keselamatan warga merupakan hal yang paling utama," tutup Ridwan.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved