Depo Pertamina Plumpang Kebakaran

Dukung Rencana Relokasi Warga Dekat Depo Plumpang, Ketua DPRD DKI: Memang Mereka Tak Tinggal di Situ

Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mendukung rencana Menteri BUMN Erick Thohir merelokasi warga Tanah Merah.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah
Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi memberikan pernyataan tentang mekanisme dan voting tiga nama calon Pejabat Gubernur DKI Jakarta penggati Anies Baswedan, di Gedung DPRD DKI, Senin (12/9/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mendukung rencana Menteri BUMN Erick Thohir merelokasi warga Tanah Merah yang tinggal dekat Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara.

Menurutnya, lahan tersebut memang seharusnya tidak ditempat oleh masyarakat.

"Ya seharusnya memang itu kan tempat yang seharusnya (tidak ditempati) oleh masyarakat," ucapnya saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Selasa (7/3/2023).

Politikus senior PDIP ini menyebut, relokasi tersebut punya tujuan baik untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat.

Terlebih, lahan yang mereka tempati selama puluhan tahun itu merupakan milik Pertamina.

Baca juga: Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Tidak Dengar Tanda Peringatan Bahaya Sebelum Kejadian

"Yang jelas pemerintah harus ada di situ, ada kebijakan pemerintah daerah dan pemerintah pusat," ujarnya.

Dilansir dari Kompas.com, warga yang bertempat tinggal di dekat Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, semakin terancam direlokasi.

Sebab, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hendak mendirikan zona aman (buffer zone) di sekitar lokasi tempat penampungan bahan bakar minyak (BBM) itu.

Pembangunan buffer zone mencuat usai peristiwa kebakaran hebat di depo itu yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) pekan lalu. 

Kebakaran yang disebabkan ledakan pipa BBM itu menghanguskan rumah-rumah di sekitar depo, menyebabkan 19 korban tewas dan 49 orang luka-luka.

Radius 50 meter

Pada Senin (6/3/2023), Menteri BUMN Erick Thohir menggelar rapat dengan PT Pertamina soal kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Rapat itu salah satunya menyimpulkan bahwa perusahaan plat merah itu harus membangun buffer zone agar Depo Pertamina Plumpang tak berbatasan langsung dengan pemukiman warga.

Menurut Erick, buffer zone itu akan didirikan dalam jarak 50 meter dari pagar Depo Plumpang.

Kolase Foto Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023).
Kolase Foto Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jumat (3/3/2023). (Kolase Foto TribunJakarta)

Dengan kata lain, permukiman warga dalam radius itu akan tergusur.

“Kita akan membuat buffer zone sekitar kilang Pertamina, tidak hanya di Plumpang tapi juga di Balongan dan Semarang. Di Plumpang, jaraknya 50 meter dari pagar, dan ini menjadi solusi bersama yang kita harap didukung Pemda dan masyarakat,” urai Erick, Senin.

Baca juga: CCTV Rekam Detik-detik Warga Berhamburan Sambil Tutup Hidung Jelang Kebakaran Hebat Depo Plumpang

Menurut dia, masyarakat yang terdampak dan kehilangan rumah akan diberikan fasilitas rumah sewa untuk ditempati sementara.

Dia mengatakan, pembuatan buffer zone serta relokasi warga akan berlaku hingga pemerintah menetapkan keputusan selanjutnya.

“Korban-korban yang terkena dampak (tergusur), akan kita rawat dan kita pastikan penyewaan rumah buat mereka," ucapnya.

"Serta, mendorong dan membantu kehidupan mereka beberapa bulan kedepan, sampai ada kepastian dan keputusan lainnya,” lanjut Erick.

Ia menegaskan, relokasi terhadap warga itu membutuhkan komunikasi intens dengan pemerintah daerah setempat. 

"Untuk menentukan buffer zone dan juga rencana pemindahan permukiman warga tentunya tidak bisa dilakukan sendiri. Perlu ada komunikasi dengan pemerintah setempat dan masyarakat," tuturnya.

Dalam rapat itu, Erick juga memastikan, Pertamina akan memindahkan kawasan Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). 

Namun, pembangunan kilang di lahan milik Pelindo membutuhkan waktu 2-2,5 tahun, dan ditargetkan rampung pada 2024.

Apa itu buffer zone?

Mengutip informasi dari laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), buffer zone diperlukan untuk keamanan lingkungan di setiap depo BBM.

Lahan di sekeliling depo BBM bisa dibebaskan agar memiliki sabuk pengaman atau bisa dimanfaatkan sebagai area penghijauan.

Sebab, depo BBM merupakan area berbahaya yang di sekelilingnya terdapat zat-zat yang mudah terbakar.

Dapat diartikan, adanya buffer zone membuat area depo BBM tidak berdekatan langsung dengan pemukiman warga. 

Ada area "kosong" dengan radius tertentu di antara Depo dengan pemukiman. 

Buffer zone juga merupakan bagian dari aspek Health, Safety, Security, and Environment (HSSE) di sekitar wilayah tangki timbun yang rentan dengan risiko kebakaran.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved