Apakah Bayi yang Baru Lahir Perlu Dilakukan Deteksi Gangguan Pendengaran?

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Apakah bayi yang baru lahir perlu dilakukan deteksi gangguan pendengaran?

Bagi para orangtua, mungkin masih banyak yang belum memahami pentingnya deteksi dini gangguan pendengaran pada bayi yang baru lahir.

Dalam rangka memperingati World Hearing Day atau Hari Pendengaran Sedunia 2023, Kasoem Hearing Center baru-baru ini memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pentingnya menjaga kesehatan telinga dan pendengaran.

Edukasi ini dilakukan di Car Free Day Jakarta, khususnya untuk meningkatkan kepedulian mereka terhadap kasus gangguan pendengaran. 

"Karena seperti yang diungkapkan WHO, masalah telinga dan pendengaran merupakan salah satu problem yang paling sering ditemui di masyarakat," kata Deputy Chief Executive Officer (CEO) Kasoem Group Trista Mutia Kasoem, dalam keterangan pers yang dikutip TribunJakarta.com, Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Viral di Sosial Media Istilah Stroke Telinga, Apa Itu dan Bagaimana Gejalanya?

Mengutip laman Kemenkes, WHO mencatat tahun 2018 ada sekitar 466 juta atau 6,1 persen orang di seluruh dunia mengalami gangguan pendengaran.

Jumlah tersebut, terdiri dari 432 juta atau 93 persen orang dewasa dan 34 juta atau 7 persen anak-anak. 

Hal ini menunjukkan, bahwa gangguan pendengaran menjadi salah satu masalah yang tak bisa diabaikan. 

Oleh sebab itu, skrining atau deteksi gangguan pendengaran penting untuk dilakukan.

Apakah perlu dilakukan pada bayi yang baru lahir?

Apakah deteksi gangguan pendengaran bisa dilakukan pada bayi yang baru lahir, Dokter Spesialis THT dari Devisi Otologi Departemen THT RSCM, dr. Ayu Astria Sriyana, Sp.THTBKL, Subsp.Oto(K) pun menjawabnya.

Dikatakan, bahwa deteksi gangguan pendengaran memang baiknya dapat dilakukan sejak seorang anak baru lahir.

Sebab, deteksi gangguan dini merupakan upaya penting agar gangguan pendengaran dapat dikenali secepat mungkin.

Dengan begitu, masalah gangguan pendengaran bisa ditindaklanjuti dengan tepat dan akurat.

"Deteksi dini bisa mulai dari lahir, beberapa rumah sakit sudah mulai mencanangkan itu. Jadi saat pasien baru lahir, bisa dideteksi dengan pemeriksaan yang namanya OAE," kata dia.