Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

Kondisi David Memilukan Usai Dianiaya Mario, Saksi Kunci Syok 'Harus Ngomong Apa Sama Orangtuanya'

Saksi kunci berinisial N yang menjadi sosok penolong David pun panik sampai beberapa kali mengecek pernafasan korban. Kondisi David memilukan.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Istimewa
Kondisi David Ozora (17) setelah dianiaya Mario Dandy Satriyo (20) sangat memilukan. Saksi kunci berinisial N yang menjadi sosok penolong David pun panik sampai beberapa kali mengecek denyut nadi korban. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kondisi David Ozora (17) setelah dianiaya Mario Dandy Satriyo (20) sangat memilukan.

Saksi kunci berinisial N yang menjadi sosok penolong David pun panik sampai beberapa kali mengecek denyut nadi korban.

Saat kejadian David sedang bermain di rumah temannya yang tak lain anak dari N.

N merupakan orang yang meneriaki Mario dari lantai dua rumahnya ketika sedang melakukan penganiayaan terhadap David.

"Kemudian N turun ke bawah dari lantai rumahnya mendatangi lokasi kejadian bersama suaminya,"

"Mario pada saat itu cukup panik karena ada orang yang tahu, termasuk ada AGH, S (Shane Lukas) semuanya diam," cerita kuasa hukum N, Muannas Alaidid dikutip dari YouTube iNews TV, Kamis (9/3/2023).

Dikatakan Muannas, ada Mario, AGH kekasih Mario, dan Shane Lukas di lokasi kejadian tapi tak seorang pun menolong David.

"Mereka tidak ada dalam posisi menolong korban," katanya.

N kemudian menghampiri teman anaknya yang sudah dalam kondisi memilukan.

Sambil memegang David, N yang dalam paniknya bertanya siapa Mario yang telah membuat korban seperti ini.

"Waktu N memegang korban sempat berujar kepada pelaku M 'Kamu siapa? Kamu apakan anak ini? Saya harus ngomong apa sama orangtuanya?'," kata Muannas.

"Mereka (Mario, Shane, AGH) diam aja," sambungnya.

Baca juga: Rekonstruksi Penganiayaan David Digelar Jumat Besok, Mario Dandy dan AG Bakal Dipertemukan

Tak lama kemudian N meminta bantuan AGH untuk menopong korban yang sudah tidak berdaya.

"Si A ini terkesan agak keberatan gak mau membantu, akhirnya terpaksa N yang mengangkat. Kemudian seperti gimmick aja A ini ikut membantu, tapi itu dilakukan bukan karena kesadaran tapi perintah," ucap Muannas.

Muannas kemudian menceritakan kondisi kliennya yang panik dan syok melihat David penuh darah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved