Erupsi Gunung Merapi, AirNav Indonesia Mengeluarkan Nomor ASHTAM

AirNav Indonesia mengeluarkan Nomor ASHTAM atau Volcanic Ash Notam, menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
twitter @bpptkg
Pagi ini, Minggu 12 Maret 2023, Gunung Merapi tercatat beberapa kali kembali mengeluarkan awan panas 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - AirNav Indonesia mengeluarkan Nomor ASHTAM atau Volcanic Ash Notam, menyusul terjadinya erupsi Gunung Merapi di Jawa Tengah, Sabtu (11/3/2023).

"Pada Sabtuz 11 Maret 2023, 05.11 UTC/12.11 Wib, telah terjadi erupsi Gunung Merapi yang masih mengeluarkan awan panas hingga pukul 08.30 UTC/15.30 WIB, dinyatakan bahwa abu vulkanik bergerak ke arah barat daya Jawa Tengah. Telah dikeluarkan peringatan kepada Maskapai dengan No. ASHTAM (Volcanic Ash Notam): VAWR3871, pada pukul 05.35 UTC/12.35 WIB," jelas Rosedi, Sekretaris Perusahaan AirNav Indonesia, dalam siaran tertulisnya, Minggu (12/3/2023).

Hal tersebut dikeluarkan berdasarkan hasil koordinasi dan pemeriksaan sementara dengan Cabang Yogyakarta.

Hasil paper test negatif baik untuk Bandar Udara Yogyakarta Internasional dan Adi Sucipto.

Menurutnya, hingga keterangan ini dikeluarkan, operasional penerbangan dan personel pelayanan navigasi penerbangan di sejumlah bandara yang berdekatan dengan aktifitas Gunung Merapi, masih berjalan aman kendali.

"Operasional penerbangan dan personel pelayanan navigasi penerbangan di Bandara YIA, Adi Sucipto, Adi Sumarno, dan Ahmad Yani dalam keadaan aman terkendali," ujarnya.

Baca juga: Gunung Merapi 7 Kali Muntahkan Awan panas, Warga Mengungsi ke Balai Desa

Meski begitu, untuk tetap mengontrol keadaan terkini, AirNav Indonesia terus berkoordinasi dengan Stakeholder penerbangan terkait update kondisi di lapangan.

Seperti diketahui, terjadi rentetan awan panas guguran di Gunung Merapi, Jawa Tengah bersumber dari longsoran kubah lava barat daya pada Sabtu (11/3/2023) pukul 12.12 WIB.

Hingga pukul 15.00 WIB kemarin, tercatat 21 kali awan panas guguran dengan jarak luncur maksimal kurang lebih empat kilometer ke arah barat daya yaitu di alur Kali Bebeng dan Krasak.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved