Viral di Media Sosial

Bukan Cuma Diseruduk Mobil Fortuner, Aiptu Torus Pernah Dicekik Pengendara Motor Saat Bertugas

Anggota Polantas Polsek Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat, baru saja menjadi korban penyerudukan mobil Fortuner di Cengkareng

Penulis: Wahyu Septiana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Instagram @jakartabarat24jam
Anggota Polantas Polres Metro Jakarta Barat Sektor Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat, pasrah saat jadi korban penyundulan mobil Fortuner yang ugal-ugalan di wilayah lampu merah Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (20/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana

TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG - Anggota Polantas Polsek Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat, baru saja menjadi korban penyerudukan mobil Fortuner di Cengkareng, Jakarta Barat.

Peristiwa tersebut terjadi di lampu merah wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat, pada Senin (20/3/2023).

Saat itu, Torus diseruduk hingga dimaki-maki pengendara mobil Fortuner bernomor polisi B 12 MGN.

Torus nyaris ditabrak dan dilindas.

Beruntung, pengemudi Fortuner itu luluh dan mendengarkan imbauan yang diberikan Torus.

Selain peristiwa tersebut, ternyata Torus memiliki sederet kejadian lain yang mengancam jiwanya.

Torus yang sudah 29 tahun mengabdi menjadi anggota Polri mengungkapkan pernah bersitegang dengan pengendara motor di wilayah Cengkareng.

Saat itu dirinya memberhentikan pemotor yang nekat masuk jalur Transjakarta.

Pengemudi motor itu tidak terima sampai bertindak nekat mencekik kerah baju Torus.

"Sudah sering tempatnya disitu juga sama, saya diceckik pemotor ga terima karena ditegor," kata Torus kepada TribunJakarta, Kamis (23/3/2023).

Baca juga: Ini Kata Aiptu Torus, Polisi Viral yang Diseruduk Fortuner di Cengkareng: Pengen Ketemu Orangnya

"Saat itu dia melanggar masuk jalur buwsay. Saya tegur lah, dia ga terima sampai saya dicekik, kerah baju saya sampai diangkat," sambungnya.

Kejadian lainnya yang sering terjadi masih banyaknya pengendara yang nekat menerobos lampu merah.

Padahal, kondisinya Torus selalu berjaga dan mengingatkan pentingnya keselamatan di jalanan.

"Kita sudah berjaga di lampu merah tapi masih banyak yang nerobos saat kita berjaga itu kadang kesel juga. Kita sudah kasih senyuman tapi tetap aja pengendara masih suka badel."

"Kemudian ada juga teriakan dari masyarakat yang nyuruh tilang, tapi kan tidak bisa tilang manual, diteriaki seperti itu rasanya kan tidak enak. Kita bawa hapi aja. Kalau kita balas dendam malah kerjaan kita ga baik. Secara manusiaswi kita tersinggung, kita manusia biasa, dimaki-maki. Kita kasih senyuman aja," ujarnya.

Anggota Polantas Polres Metro Jakarta Barat Sektor Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat, saat bertugas mengatur lalu lintas di wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat.
Anggota Polantas Polres Metro Jakarta Barat Sektor Cengkareng, Aiptu Torus Marasi Prapat, saat bertugas mengatur lalu lintas di wilayah Rawa Buaya, Jakarta Barat. (dokumen pribadi)

Lebih lanjut, pria lulusan Bintara tahun 1993/1994 itu mengaku menikmati perannya saat ini menjadi anggota Polri.

"Itu semua sudah biasa di lapangan. Itu sudah resiko. Nanti kalau kita lawan malah kita juga yang rugi," pungkasnya. 

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved