Heru Mutilasi Korban Karena Ingin Rampas Harta Demi Bayar Utang, Psikolog: Dunia Pinjol Menyeramkan
Pelaku mutilasi bernama Heru Prastiyo (23) ingin mengambil harta korban AI (34) karena terlilit utang pinjaman online sebesar Rp8 juta.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pelaku mutilasi di Sleman, Jogjakarta tega menghabisi teman wanitanya karena motif ingin menguasai harta korban.
Pelaku bernama Heru Prastiyo (23) ingin mengambil harta korban AI (34) karena terlilit utang pinjaman online sebesar Rp8 juta.
Pelaku yang tak tahu bagaiman cara mendapatkan uang untuk membayar cicilannya pun menghabisi teman perempuannya yang baru dikenalnya dari media sosial tersebut.
Psikolog Universitas Gadjah Mada, Prof. Koentjoro mengatakan, keberadaan pinjol bisa jadi hal yang menakutkan bagi sebagian orang.
“Dunia pinjol itu menyeramkan. Dari kronologi yang saya baca, pelaku ini pada akhirnya memilih untuk membunuh perempuan itu, tiada iba, karena merasa ada ancaman yang lebih besar,” ujar Koentjoro kepada Tribun Jogja, Rabu (22/3/2023) malam.
Baca juga: Saya Matikan Dia Ucap Heru Setelah Mutilasi Wanita di Sleman, Ternyata Langganan Open BO Korban
Koentjoro juga mengatakan, ada perasaan ketakutan dari pelaku.
Perasaan tersebut lah yang membuat pikiran pelaku kalut dan memutuskan untuk mengakhiri hidup korban.
“Bagi dia, nilai Rp 8 juta itu susah untuk dicari dan lebih besar risiko diancam oleh debt collector daripada risiko membunuh. Maka, dia merancang untuk membunuh dan menguasai hartanya,” tutur dia.
Ia juga mengatakan, ada saja orang yang menempuh segala cara untuk mendapatkan sejumlah uang agar tidak ditekan oleh penagih utang.
Salah satu buktinya yakni kasus yang baru terjadi di Sleman.

Pelaku sudah merancang melakukan pembunuhan dengan membawa sejumlah benda tajam.
Ia juga mengungkapkan, pinjol harus ditertibkan.
“Pinjol itu harus ditertibkan betul, karena dunia pinjol itu hubungannya bukan si peminjam dengan perusahaan, tapi dengan debt collector dan itu bisa mengerikan bagi sebagian orang,” jelasnya.
Selain itu, Koentjoro juga mengungkapkan dalam kasus mutilasi di Sleman terdapat adanya relasi kuasa yang timpang antara pelaku dan korban.
Ia menduga, pelaku bisa saja meminta korban untuk membantu melunasi hutang sebelum melakukan pembunuhan.
“Mungkin saja, mereka kan sudah kenal sejak beberapa bulan lalu ya. Di perkenalan pertama, laki-laki itu suka sama perempuan, mungkin karena harta yang dia bawa, misal sepeda motor dan pelaku mulai berpikir, akan mendapatkan sekian rupiah. Nah, itu memunculkan keinginan pelaku untuk bertemu dia lagi,” paparnya.
Baca juga: Kronologi Mutilasi Perempuan di Sleman, Datang ke Penginapan Naik Sepeda Motor Lalu Sewa Kamar 6 Jam
Motif Pelaku
Sebelumnya diwartakan, Jajaran Polda DI Yogyakarta beberkan motif pelaku pembunuhan dan mutilasi perempuan di sebuah penginapan di Pakem, Sleman, Yogyakarta, Rabu (22/3/2023).
Kombes Nuredy Irwansyah Putra selaku Dirreskrimum Polda DIY mengatakan, motif tersangka, Heru Prastiyo (23) melakukan pembunuhan karena ingin menguasai harta milik korbannya, AI (34).
"Bahwasanya alasan yang bersangkutan melakukan pembunuhan untuk menguasai harta milik korban, dikarenakan tersangka terlilit hutang pinjol dari tiga aplikasi senilai Rp8 juta," ujarnya, dikutip dari Tribun Jogja.
Keinginan untuk segera mendapatkan uang tersebut lah yang menjadi pemicu pembunuhan.
Sedangkan motif tersangka melakukan mutilasi adalah untuk meninggalkan jejak pembunuhannya.

Ia berencana membuang potongan tubuh korbannya ke septik tank atau ke toilet penginapan.
"Sedangkan tulang akan dibawa menggunakan ransel yang sudah dipersiapkan, ransel juga kami temukan di TKP untuk dibuang," jelasnya.
Setelah melakukan pembunuhan tersangka sempat mampir untuk makan serta memikirkan kelanjutan aksinya.
"Namun dikarenakan pekerjaan yang dilakukan oleh tersangka ini membutuhkan waktu yang lama dan pada saat yang bersangkutan makan dan minum di Warmindo sekitar pukul 20.00 WIB, tersangka berubah pikiran untuk meninggalkan pekerjaannya dan kembali ke wisma dan kemudian melarikan diri," tutur Nuredy.
Ia pun kabur dengan membawa harta korban, yakni sebuah motor dan satu handphone serta sejumlah yang di dompet korban.
Handphone tersebut ia jual seharga Rp600 ribu.
"Uang di dompet pelaku ada Rp300 ribu, sepeda motor belum sempat dijual," tegasnya.
Pihak berwenang juga mengungkapkan, aksi tersangka sudah direncanakan.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJogja.com, Ardhike Indah/Miftahul Huda)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tanggapan Psikolog soal Kasus Mutilasi di Sleman: Pinjol Bikin Pelaku Tertekan Hebat
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Pengakuan Alvi Maulana Mutilasi Pacar Jadi 65 Bagian di Mojokerto, Tergagap Ketika Ditanya Soal Ini |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Sleman DIY, Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki yang Menyeberang, Korban Tewas |
![]() |
---|
Kecelakaan Hari Ini di Sleman, Tabrakan Beruntun Motor Roda Tiga dan 2 Mobil, Seorang Tewas |
![]() |
---|
TRANSFER Liga 1: Gerbong Pemain Juara 'Diacuhkan', Sosok Ini Tak Lagi Dapat Tempat di Persija |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Hari Ini di Sleman: Tabrakan dengan Pemotor Honda Beat, Pengendara PCX Tewas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.