Cerita Kriminal

Sosok Ketua Gengster di Depok yang Jual Beli Senjata Tajam, Masih SMP Sudah Bikin Ibunya Kelabakan

Ketua gengster tersebut rupanya masih di bawah umur. Sang ibu sudah dibuat kelabakan alias kesusahan karena ulah putranya tersebut.

|
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Istimewa
Terungkap sosok ketua gengster yang markas senjata tajamnya di kawasan Pancoran Mas, Depok digeledah oleh Tim Perintis Polres Depok, Rabu (22/3/2023). Ketua gengster tersebut rupanya masih di bawah umur. Sang ibu sudah dibuat kelabakan alias kesusahan karena aksi putranya tersebut. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok ketua gengster yang markas senjata tajamnya di kawasan Pancoran Mas, Depok digeledah oleh Tim Perintis Polres Depok, Rabu (22/3/2023).

Ketua gengster tersebut rupanya masih di bawah umur. Sang ibu sudah dibuat kelabakan alias kesusahan karena aksi putranya tersebut.

Bahkan sang ibu pasrah bak menyerahkan semua tindakan yang dilakukan anaknya untuk dipertanggungjawabkan kepada polisi.

Diketahui penggeledahan markas gengster di Depok viral setelah diunggah akun Instagram Wakapolsek Beji AKP Winam Agus, Jumat (24/3/2023).

Terlihat sejumlah polisi menggunakan seragam lengkap dengan senjata api memasuki sebuah rumah.

Rumahnya merupakan rumah ketua gengster.

Di tayangan tersebut para anggota polisi meminta ketua gangster itu menunjukkan ruangan yang digunakan sebagai lokasi penyimpanan senjata tajam.

Ketua gengster yang masih di bawah umur tersebut kemudian mengarahkan petugas ke sebuah kamar yang terletak di bagian belakang rumah.

Proses tersebut dilihat langsung oleh sang ibu ketua gengster itu.

Baca juga: Ibu Ketua Gangster Penjual Sajam di Depok Semprot Anaknya di Depan Polisi: Emang Gak Bisa Diatur!

Polisi kemudian memasuki ruangan yang penuh dengan coretan cat semprot di seluruh dindingnya.

Di ruangan itulah polisi menemukan sebilah celurit besar yang panjangnya sekitar 1 meter.

Setelah itu polisi meminta sang Ketua Gangster yang masih SMP itu menunjukkan barang bukti lainnya.

Si ketua gangster tak banyak berkata-kata, ia hanya mengarahkan petugas ke sebuah lemari yang penuh senjata tajam.

Dalam video tersebut, sang ibu mengungkap sosok anaknya yang sangat sulit diatur.

Layar tangkap ketika petugas menemukan senjata tajam di markas gangster di Kota Depok.
Layar tangkap ketika petugas menemukan senjata tajam di markas gangster di Kota Depok. (Istimewa)

Sang ibu pun pasrah polisi menangkap anaknya yang kerap bikin onar.

Sang ibu bercerita, anaknya tersebut masih SMP, tetapi salah pergaulan.

"Silahkan saja, saya sudah terserah. Saya sudah, memang tidak bisa diatur itu anak,"

"Masih SMP cuma pergaulannya sudah bingung. Saya ngomong pelan dibilang salah, tinggi salah," tutur ibu tersebut.

Sebelumnya diberitakan, penemuan markas gangster ini berawal ketika Tim 3P Polrestro Depok tengah berpatroli dan mendapati tiga remaja bonceng satu motor, yang menunjukan gerak-gerik mencurigakan di kawasan Wadas Pitara, Pancoran Mas.

Akhirnya, ketiga remaja tersebut pun diberhentikan. Hasil pemeriksaan, ketiganya mengakui akan tawuran dengan kelompok lainnya.

“Didapati keterangan bahwa mereka sedang dalam perjalanan untuk melakukan aksi tawuran,” kata Katim 3P Polres Metro Depok, Ipda Tulus Widodo.

Selanjutnya, Tim 3P Polres Metro Depok pun meminta ketiga remaja ini menunjukan dimana lokasi mereka biasa berkumpul, hingga akhirnya didapati lah markas gangster tersebut.

“Ditemukan tiga buah senjata tajam berjenis celurit di sekitar lokasi (markas),” pungkasnya.

Para remaja ini juga memperjualbelikan senjata tajam tersebut pada para pelaku tawuran.

Ipda Tulus Widodo, mengatakan, jual beli senjata tajam ini menggunakan metode daring (dalam jaringan).

"Iya (sistem jual beli online), kemudian pakai sistem COD (cash on delivery)," ujar Tulus.

Para pelaku tawuran yang ternyata masih di bawah umur ini mengakui dapat menjual tiga bilah senjata tajam dalam kurun waktu sehari.

"Dari pengecekan handphone anak tersebut, memang jual beli sajam. Bahkan Minggu lalu laku tiga celurit dalam sehari," bebernya.

Ikut-ikutan tawuran pun jadi korban

Seorang pria berinisial MJ (29) tewas saat dua kelompok pemuda terlibat bentrok di Pasar Gili, Jatipulo, Palmerah, Jakarta Barat, Kamis (23/3/2023) dinihari.

Baca juga: Bawa-bawa Cemeti Mau Tawuran Jelang Sahur, Sebanyak 12 Remaja Tigaraksa Digelandang Polisi

Korban MJ diduga tewas karena ditikam oleh kelompok lainnya menggunakan senjata tajam.

Kapolsek Palmerah, Kompol Dodi Abdulrohim mengatakan, korban diduga hanya ikut-ikutan tawuran bersama temannya.

Namun nahas, korban malah tewas terkena sabetan senjata tajam.

Ilustrasi Senjata Tajam
Ilustrasi Senjata Tajam (Net)

"Benar, ada di Jatipulo (bentrokan)," kata Dodi Abdurohim kepada awak media, Kamis (23/3/2023).

Dodi menjelaskan, dugaan sementara tawuran itu terjadi karena ada dua kelompol dengan berbeda sebutan.

"Di sana ada sebutan anak Pelelangan dan Pelita. Korban kayaknya ikut-ikutan," ujar Dodi.

Lebih lanjut, Dodi belum dapat membeberkan secara rinci terkait kronologi bentrokan yang menewaskan MJ.

Pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait kasus tersebut.

"Sekarang kami masih lidik dan pelaku masih dalam pengejaran. Nanti kita kabarin lagi kalau sudah tertangkap,” pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved