Terima Ancaman Pasca-Unggah Meme Puan, Ketua BEM UI: Tak Jadi Penyurut Semangat Kami
BEM UI mengaku mendapat ancaman setelah unggahan meme Ketua DPR RI Puan Maharani berbadan tikus viral. Ini kata Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang.
Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma
TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) tengah menjadi sorotan beberapa hari belakangan ini, usai mengunggah video yang menampilkan Ketua DPR RI Puan Maharani berbadan tikus.
Hingga saat ini, unggahan video Puan Maharani dalam akun Instagram @bemui_official tersebut telah disukai oleh lebih dari 431 ribu warganet, dan menuai hampir 20 ribu komentar.
Dalam unggahannya, terdapat narasi terjadinya pengkhianatan oleh DPR RI dengan mengesahkan Perppu Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Pasca diunggahnya video ini, pro kontra pun terus berdatangan. Tak sedikit kalangan politisi yang menanggapinya.
Namun demikian, Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang, menilai bahwa statement yang diberikan oleh para politisi terkait unggahan tersebut, merupakan ad hominem.
Baca juga: Melki Sedek dan BEM UI Terus Terima Ancaman Pasca-Viral Unggah Meme Puan Maharani
“Statement-statement ad hominem dari para politisi jelas sudah ada,” kata Melki dikonfirmasi lewat pesan singkat, Minggu (26/3/2023).
Untuk informasi, melansir dari wikipedia, ad hominem merupakan bahasa latin dan singkatan dari argumentum ad hominem.
Ini merupakan sebuah strategi retorikal dimana seseorang menyerang kesalahan tulis, kesalahan istilah, kesalahan pemilihan kata, karakter, motif, atau beberapa atribut dari orang yang membuat argumen ketimbang menyerang substansi dari argumen itu sendiri.

Di wikipedia juga disebutkan, penalaran ad hominem biasanya dipandang sebagai kesesatan logika atau bisa juga sebagai suatu bentuk cacat logika, yang mana lawan debat kita atau lawan bicara kita menyerang hal-hal diluar substansi dari tujuan utama sebuah debat maupun pembicaraan itu sendiri, ataupun justru menyerang kepribadian kita.
Kendati begitu, Melki mengatakan hal tersebut dan juga berbagai tekanan hingga ancaman yang datang, tak akan menyurutkan semangat pihaknya.
“Tidak jadi penyurut semangat kami untuk terus kritisi,” pungkasnya.
Sementara itu, PDIP berencana mengundang BEM UI untuk berdialog.

Hal ini disampaikan oleh politikus senior PDIP, Hendrawan Supratikno.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.