Gegara Bising Knalpot Motor, Sejumlah Remaja di Masjid Pasar Kemis Nyaris Tawuran

Maryadi menjelaskan, awalnya ada 18 orang remaja menggunakan sepeda motor melintas di depan masjid itu.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Acos Abdul Qodir
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Petugas Polsek Pasar Kemis mengamankan 28 anak yang terlibat perang sarung atau tawuran di depan di Masjid Al-Islah, Perumahan Taman Walet, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/3/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Polsek Pasar Kemis mengamankan 28 anak yang terlibat aksi perang sarung atau tawuran di depan di Mesjid Al-Islah, Perumahan Taman Walet, Desa Sindang Sari, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Sabtu (25/3/2023).

"Aksi kenakalan itu sempat terekam kamera CCTV yang terpasang di mesjid dan rekamannya viral di media sosial," kata Kapolsek Pasar Kemis Kompol Maryadi, Senin (27/3/2023).

Maryadi menjelaskan, awalnya ada 18 orang remaja menggunakan sepeda motor melintas di depan masjid itu.

Suara bising knalpot motor itu kemudian membuat anak-anak yang sedang berada di dalam masjid keluar lalu kemudian mengejar.

"Kemudian anak-anak yang di dalam masjid yang jumlahnya 10 orang mengejar dan nyaris terjadi tawuran namun berhasil dibubarkan warga," ucap Maryadi.

Baca juga: Berawal Perang Sarung, Tawuran Dua Kelompok Remaja Pecah di Pondok Gede

Polsek Pasar Kemis yang kemudian mendapatkan laporan langsung melakukan penyelidikan.

Tidak sampai 2x24 jam, aparat Polsek Pasar Kemis berhasil mengamankan 28 anak yang terlibat aksi itu.

Maryadi juga menyampaikan, tidak ada korban jiwa, korban luka, atau kerusakan benda.

"Setelah kami amankan, kami memanggil orang tua anak-anak, kemudian mengambil sidik jari, serta para orang tua dari anak-anak itu membuat pernyataan yang isinya akan menjaga dan mendidik anak serta memastikan tidak mengulangi perbuatan," papar Maryadi.

Baca juga: Pengemudi Pajero Bikin Ulah di Jaksel, Lempar Botol Minuman hingga Terobos Lampu Merah

Maryadi memastikan, 28 anak yang diamankan bukan bagian dari berandalan bermotor.

Hal itu karena aksi anak-anak itu tidak terorganisir.

Dikatakan Maryadi, anak-anak itu hanya berkumpul.

"Mereka anak-anak yang berkumpul tapi tidak termasuk geng motor," tuturnya.

Baca juga: Sebelum di Magelang, Pernah Terjadi Ledakan Dahsyat di Malang: Penyebabnya Sama Karena Bahan Petasan

Maryadi juga memberikan arahan kepada para orang tua agar terus menjaga dan mengawasi anak-anak.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved