Dinkes Nilai Pembangunan Puskesmas Glodok Mendesak, Warga Selama Ini Harus Naik Bajaj untuk Berobat
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai pembangunan Puskesmas Glodok, Jakarta Barat mendesak dilakukan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai pembangunan Puskesmas Glodok, Jakarta Barat mendesak dilakukan.
Pasalnya, selama ini warga Glodok, Tamansari, Jakarta Barat terpaksa berobat di Puskesmas Kecamatan Tamansari maupun di Puskemas Tambora.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati mengatakan, pada umumnya warga Glodok yang hendak berobat Puskesmas Tamansari harus menggunakan bajaj dengan ongkos Rp 30.000 untuk sekali perjalanan.
“Puskesmasnya gratis, tapi transport yang besar jadi itu tidak memberikan fasilitas yang baik juga untuk warga,” kata Ani saat rapat kerja dengan Komisi E DPRD DKI Jakarta membahas polemik wacana pembangunan Puskemas Glodok, Rabu (29/3/2023).
Rencananya, Puskemas Glodok akan dibangun di lapangan Kebon Torong yang terletak di wilayah RW 01.
Baca juga: Kasudinkes Jakarta Barat Pastikan Tak Mungkin Bangun Puskesmas Glodok di Wilayah Tangki
Namun ada sejumlah tantangan yang dihadapi Dinkes DKI Jakarta untuk melakukan pembangunan di Kebon Torong yang memiliki luas 976 meter persegi.
Diantaranya adanya penolakan warga setempat dari RT 12 dan 13 di RW 01, karena lahan yang akan dibangun merupakan lokasi sarana olahraga warga.
“Tantangannya memang ada penolakan dari warga setempat, khususnya adalah RT 12 dan 13 di RW 01, yang ada di sekitar lokasi, sementara mungkin warga lainnya yang betul-betul membutuhkan Puskemas,” jelasnya.
Hal senada disampaikan Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ima Mahdiah.
Ima mengatakan, selain harus mengeluarkan ongkos besar, selama ini warga Glodok juga memakan waktu lama untuk berobat.
Pasalnya, keterbatasan layanan di Puskemas Tamansari membuat pasien harus mengantre untuk mendapatkan pelayanan.
Baca juga: Warga Glodok Tolak Pembangunan Puskesmas Diduga karena Salah Dapat Informasi
"Misalkan dia datang pagi, itu baru ditanganinya menjelang sore karena memang di sana juga terbatas. Untuk yang berobat ditanganinya pagi hari sedangkan yang kontrol di siang hari," kata Ima.
Untuk itu, ia berharap pembanguan puskesmas di kelurahan Glodok bisa segera direalisasikan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.