Dirjen Imigrasi Harap Penurunan Penumpang di Bandara Bisa 20 Menit Tiap 1 Pesawat Pakai Autogate
Dirjen Imigrasi, Silmy Karim menargetkan semua proses administrasi penurunan penumpang pesawat terbang hanya memakan 20 menit saja.
Penulis: Ega Alfreda | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Dirjen Imigrasi, Silmy Karim menargetkan semua proses administrasi penurunan penumpang pesawat terbang hanya memakan 20 menit saja.
Terutama di Bandara Soekarno-Hatta yang menjadi bandar udara tersibuk dan terbesar di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Imigrasi memang telah menyediakan fasilitas berupa autogate untuk mempercepat proses pengecekan paspor penumpang internasional.
Autogate sendiri adalah fasilitas otomatis mengecek paspor elektronik dan face regocnition penumpang internasional.
"Jadi misal dicounter saya targetkan 50 detik, kalau di autogate itu alat baru lagi siapkan bisa 30 detik, total satu pesawat harus bisa selesai dalam 20 menit," kata Direktur Jenderal Imigrasi Republik Indonesia, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Silmy Karim di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Anti-Antre, Penumpang Internasional Garuda Indonesia Disiapkan Jalur Khusus di Bandara Soetta
Kendati demikian, Silmy meyakinkan kalau pihaknya akan tetap mengedepankan keamanan penumpang walau pemeriksaan sudah cepat.
"Jangan sampai kalah (cepat) sama bagasinya. Kita usahakan cepat dan ini akan jadi standar seluruh indonesia. Itu bisa mengatur kecepatan penerbangan Indonesia tanpa mengurangi pengecekan keamanan," ungkap Silmy.
Terbaru, Imigrasi pun membuat jalur khusus atau Special Lane untuk penumpang internasional Garuda Indonesia di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta.
Merupakan salah satu fasilitas untuk mempercepat alur kedatangan penumpang internasional di Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, Special Lane ini diharapkan dapat mengurai antrean penumpang untuk pemeriksaan dokumen keimigrasian saat tiba di Indonesia.
"Jadi enggak perlu bersama-sama dengan penumpang lainnya, jadi agak supaya terasa beda bila naik Garuda Indonesia," kata Irfan di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (30/3/2023).
Baca juga: Dulu Kopernya Sempat Diacak-acak, Kini Alissa Wahid Curhat Pelayanan Avsec Bandara Soekarno-Hatta
"Lebih cepat dan terbatas enggak seperti lain yang keliling-keliling," sambungnya lagi.
Jalur khusus atau Special Lane tersebut sudah mulai diberlakukan sejak hari ini.
Namun, lanjut Irfan, ada beberapa kriteria penumpang pesawat pelat merah tersebut yang bisa menggunakan fasilitas Special Lane.
Yakni penumpang first class, business class, dan pemegang kartu GarudaMiles Platinum.
"Sementara diperuntukan hanya untuk penumpang first class, bisnis, dan pemegang GarudaMiles Platinum. Tapi tidak menutup kemungkinan akan diberlakukan untuk penumpang ekonomi," papar Irfan.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.