"Huuu," Seru Pedagang Pasar Senen Beri Syok Terapi ke Zulhas Saat Jelaskan Larangan Baju Thrifting
Area rooftop Pasar Senen Blok III dipenuhi para pedagang pakaian bekas impor atau thrifting jelang waktu berbuka puasa, Kamis (30/3/2023).
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, SENEN - Area rooftop Pasar Senen Blok III, Jakarta Pusat dipenuhi para pedagang pakaian bekas impor atau thrifting jelang waktu berbuka puasa, Kamis (30/3/2023).
Mayoritas dari mereka mengeluarkan ponsel dan menyalakan kamera ke arah panggung yang didirikan di sana.
Di atas panggung, ada 'tamu besar' yang sedang berdiri.
Mereka yakni Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki serta Anggota DPR RI Adian Napitupulu.
Beberapa perwakilan pengurus pedagang thrifting Pasar Senen berdiri di belakangnya.
Baca juga: Artis Orang Kaya Baru Berinisial R Diduga Terlibat Pencucian Uang Rafael Alun, KPK Bakal Selidiki
"Saya harap semua menyalakan hapenya, kita viralkan ini dari Sabang sampai Merauke," ujar Adian seakan menjadi moderator.
Setelahnya, Adian mempersilahkan Zulkifli Hasan alias Zulhas untuk membeberkan hasil pertemuan mereka beberapa saat sebelumnya dengan perwakilan pedagang kepada para ratusan pedagang thrifting.
Sebelum berkumpul di atas panggung, kedua menteri beserta Adian memang melakukan pertemuan tertutup dengan perwakilan pedagang thrifting Pasar Senen.

Awalnya, Zulhas menjelaskan bahwa semua yang ada di Indonesia harus mematuhi aturan Undang-undang. Tak terkecuali mengenai perdagangan.
"Kita bekerja ada Undang-undang. Begitu juga perdagangan, ekspor impor diatur Undang-undang," ujar Zulhas.
Zulhas menjelaskan bahwa berdasarkan UU, impor pakaian bekas tak diperbolehkan. Apalagi yang masuk ke Indonesia secara ilegal dengan diselundupkan.
"Memang ada juga pasalnya bagi yg menjual, mengedarkan bahkan memakai ada juga pasalnya.
Tapi tadi kita berdiskusi khusus pakaian bekas ini yang dikejar itu penyelundupnya," ujar Zulhas.
Kepada para pedagang, Zulhas membeberkan bahwa khusus impor pakaian bekas, pemerintah saat ini fokus untuk memberantas para penyelundup.
Sedangkan untuk para pedagang, pemerintah masih memberikan kelonggaran waktu untuk mereka berjualan.
"Pedagang walaupun aturannya gaboleh, saya, Pak Teten, Pak Adian jamin tetap boleh dagang silahkan," ujar Zulhas sambil tersenyum ke pedagang.
Awalnya jaminan Zulhas itu diapresiasi para pedagang dengan bertepuk tangan.
Namun rupanya ucapan sang menteri belum selesai. Ia mengatakan pedagang tetap diperbolehkan berdagang hanya sampai stok dagangannya habis.
Tak ayal itu membuat pedagang yang tadinya mengapresiasi berbalik jadi menyoraki.
"Huuuuuuuuu," ujar pedagang kompak.
"Kalau stoknya habis gimana pak?" teriak pedagang yang protes.
Zulhas tak menjawab protes dari pedagang itu dengan tegas.
Dia hanya mengatakan akan ada pembicaraan lanjutan dengan para pedagang di kemudian hari mengenai masalah thrifting ini.
"Itu dijual dulu sampai habis. nanti kita akan diskusi lanjutan jalan keluarnya agar dagangannya tambah bagus.
Gausah khawatir, dagangannya bisa dijual sampai habis," ujar Zulhas.
Usai Zulhas, giliran Teten yang diberikan kesempatan berbicara.
Sebagai Menteri Koperasin dan UKM, Teten meminta pedagang juga memikirkan nasib para pedagang pakaian produk lokal yang juga mencari nafkah untuk keluarga.
Teten menyebut akan mengusahakan para pedagang thrifting ini nantinya bisa beralih menjual produk lokal.
Ucapan itu kemudian kembali dijawab para pedagang dengan sorakan.
"Huuuuuuuuu," kompak pedagang.
"Mahal pak produk lokal," timpal pedagang yang ada di sana.
Adian Turun Tangan
Mendengar para pedagang yang justru menyoraki sang menteri, Adian akhirnya turun tangan.
Politisi PDIP itu mengambil mikrofon. Ia meminta pedagang untuk tak menyoraki sang menteri.
Menurutnya, tak ada perjuangan yang bisa didapat secara instan.

"Tidak ada perjuangan semudah membalik telapak tangan," ujar Adian.
"Sebagai menteri koperasi dan UMKM Pak Teten harus bicara soal produk lokal, jangan dihuuuuuin, gaboleh," lanjut Adian.
Politisi PDIP itu juga meminta para pedagang untuk menghormati keberanian dua menteri itu untuk duduk berdialog dengan para pedagang thrifting.
"Kita harus hargai keberanian mereka datang bersama ke sini, belum tentu semua menteri punya nyali sebesar mereka, mereka tidak datang ke mal, mereka datang ke kantong terbesar thrifting di ibu kota," ujar Adian.
Setelah ditenangkan Adian, para pedagang pun mulai kembali diam.
Teten yang kembali berbicara kemudian berjanji akan bekerjasama dengan Pasar Jaya untuk memberikan program agar para pedagang thrifting ini nantinya bisa beralih ke usaha lain yang legal.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Tiga Pemuda Hendak Tawuran di Kemayoran Jakpus Ditangkap, Polisi Sita Celurit Panjang |
![]() |
---|
Polisi Ringkus 4 Pemuda di Kramat Sentiong, Diduga Hendak Tawuran Bawa Celurit |
![]() |
---|
Jasa Naik Trotoar Berbayar di Dekat DPR Terulang Lagi, Pengendara Motor Dimintai Rp 2 Ribu |
![]() |
---|
Datangi Kos Arya Daru, Eks Wakapolri Soroti Jendela Kamar dan 2 Rekan Diplomat: Harus Dievaluasi |
![]() |
---|
Kisah Sukirwan dan Perahu Eretan yang Bertahan di Tengah Gemerlap Jakarta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.