Lagi Viral Soal Flexing Harta, Cucu Pejabat Ini Pernah Didikriminasi Gara-gara Penampilan Sederhana

Saat keluarga pejabat flexing harta, ada cucu pejabat terkenal yang pernah didiskriminasi diduga karena penampilan sederhananya.

Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Yogi Jakarta
Kolase TribunJakarta
Kontras dengan keluarga pejabat yang suka flexing harta, ada cucu pejabat terkenal yang pernah direndahkan gara-gara penampilan yang sederhana. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kontras dengan keluarga pejabat yang suka flexing harta, ada cucu pejabat terkenal yang pernah direndahkan gara-gara penampilan yang sederhana.

Saat ini sedang viral keluarga pejabat yang suka flexing alias pamer harta di media sosial.

Hal ini bermula dari kasus penganiayaan yang dilakukan anak eks pejabat pajak, Mario Dandy Satriyo (20) kepada David Ozora.

Setelah penganiayaan tersebut, kehidupan mewah keluarga eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo dikuliti.

Terungkap Mario Dandy kerap pamer harta yang dimiliki ayahnya di media sosial, mulai dari Jeep Rubicon hingga motor gede Harley Davidson.

Setelah Mario Dandy, bermunculan keluarga pejabat lain yang juga melakukan flexing harta.

Saat keluarga pejabat flexing harta, ada cucu pejabat terkenal yang pernah didiskriminasi diduga karena penampilan sederhananya.

Peristiwa yang terjadi di area tempat bermain anak ini sempat viral pada tahun 2022 lalu.

Peristiwa ini dialami oleh cucu Menteri Sosial Tri Rismaharini pada September 2022 di sebuah mal di Surabaya, Jawa Timur.

Mulanya, anak Risma, Fuad Benardi mengajak anaknya bermain di salah satu playground.

Dikutip dari Kompas.com, istri Fuad, Erra Masita Maharani menceritakan, sebelum masuk ke wahana, petugas sudah memberitahu aturan bahwa tiap anak harus didampingi dan memakai masker.

Baca juga: Tak Suka Flexing Kayak Mario Dandy, Anak Mahfud MD Tampil Sederhana hingga Dikira Miskin oleh Dosen

Erra menerangkan, apabila anak terlihat tak memakai masker, maka akan diperingatkan sebanyak tiga kali sebelum diusir.

Namun, anak kedua Erra ternyata rewel ketika bermain dan enggan mengenakan masker meski sudah dibujuk.

Erra berujar, kala itu petugas langsung melakukan pengusiran, padahal waktu bermain baru berjalan selama 20 menit.

"Akhirnya, karena nggak mau pakai masker, diusir itu dan disuruh keluar. Di dalam sekitar 20 menit hampir setengah jam, pokoknya setengah delapanan keluar. Terus habis itu pas keluar, kita nggak ada masalah karena mereka SOP-nya seperti itu, ya wis akhirnya kita sambil nunggu anakku yang pertama Gwen main karena kita ambil waktunya sejam," kata Fuad dikutip TribunJakarta dari berbagai sumber.

Ilustrasi mobil Lamborghini (kiri foto) dan (kanan foto) Mario Dandy Satriyo, pelaku penganiayaan David yang kerap memakai mobil Rubicon.
Ilustrasi mobil Lamborghini (kiri foto) dan (kanan foto) Mario Dandy Satriyo, pelaku penganiayaan David yang kerap memakai mobil Rubicon. (Kolase TribunJakarta)

Namun membuat keluarga kesal, tiba-tiba terlihat ada anak lain yang tak memakai masker bermain di playground tersebut.

Menurut Fuad, pendamping maupun anak-anak yang tak bermasker tidak diikuti oleh petugas.

"Setelah kita selesai main, terus kita balik. Nah, pas balik itu saya lihat ke dalam wahana dan saya coba tanya ngecek apa benar memang semua anak itu harus memakai masker tanpa terkecuali," ungkapnya.

"Ketika saya lihat itu ada dua anak cowok sama cewek, itu nggak pakai masker dan kayak ada pembiaran, tidak diingatkan, nggak ditegur, dan tidak diikuti kayak anak saya. Ini anak saya kemarin mainan kayak tahanan aja, diikutin sama petugasnya gitu," ujarnya.

Melihat hal itu, Fuad dan Erra pun protes.

"(Anak lain) itu kok dibiarkan? Enggak ditegur kayak anak saya? Enggak dibuntutin terus kayak anak saya?" kata Fuad menceritakan kepada wartawan.

Atas tindakan tersebut, Fuad menilai petugas melakukan diskriminasi pada sang anak.

Baca juga: AGH Eks Kekasih Mario Dandy Dituntut 4 Tahun Penjara, Terkuak Hal Ini yang Meringankan Hukuman

Setelah pemberitaan ini menyebar, manajemen playground tersebut angkat bicara.

General manajernya mengaku kaget mendengar cucu dari Mensos Risma mendapatkan perlakuan tersebut.

Terkait hal ini, mereka meminta maaf karena tindakan pegawainya lepas kontrol hingga tak sopan.

Ia pun berjanji akan memperbaiki SOP agar masalah tak terulang.

Mensos Risma berkelakar mungkin karena cucunya jelek hingga dikira tak mampu bayar

Risma merespon cucunya diusir pegawai playground tersebut mungkin karena jelek.

Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Menteri Sosial Tri Rismaharini. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Risma mengatakan hal tersebut sembari tertawa di hadapan wartawan.

"Iya kan dia usianya 2 tahun, dianya nggak pakai masker, mungkin nggak pakai masker diusir gitu ya kan, tapi ada anak lain katanya, saya juga tidak tahu, katanya ada anak-anak lain tidak pakai masker nggak apa-apa, ha-ha-ha..., mungkin cucuku elek (jelek), ha-ha-ha...," kata Risma sambil tertawa di kantornya di Kementerian Sosial, Jakarta Pusat, Jumat (2/9/2022).

Risma juga berkelar mungkin pegawai merasa cucunya tak bisa membayar untuk bermain di playground tersebut.

Risma juga mengungkap cucunya sempat sakit setelah kejadian ini.

Pasalnya, cucu Mensos Risma yang masih berusia 2 tahun itu disebut memiliki perasaan yang peka.

"Anak-anak lain nggak pakai masker nggak apa-apa, dia punya perasaan peka sekali, peka sekali, sampai semalam aku juga khawatir dia asma kayak aku, semalam dia sakit, sampai sakit,"

"Sudahlah, mungkin jelek dia ya, ha-ha-ha... atau dikiro opo yo, opo nggak kuat bayar dikira, ha-ha-ha...," selorohnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved