Sebut Ormas yang Kirim Surat Minta THR di Kebayoran Lama Tanpa Paksaan, Polisi Tunggu Komplain

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Polisi telah mengklarifikasi organisasi masyarakat (ormas) yang mengajukan permohonan tunjangan hari raya (THR) kepada perusahaan di Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Kapolsek Kebayoran Lama, Kompol Widya Agustiono, mengatakan, pihak ormas mengaku tidak ada unsur pemaksaan saat meminta THR.

"Kita klarifikasi 'pak ini gimana?'. ‘'iya pak, ini sifatnya proposal Pak, tidak ada paksaan ibaratnya, bilamana diberikan Alhamdulillah, jika tidak ya tidak apa-apa', begitu," kata Widya saat dihubungi wartawan, Sabtu (8/4/2023).

Di sisi lain, lanjut Widya, pihaknya belum menerima aduan keberatan soal proposal THR yang diajukan oleh ormas.

"Untuk sampai saat ini kita monitor juga belum ada keberatan maupun komplain maupun laporan dari masyarakat yang diajukan proposal seperti itu," ujar dia.

"Nanti bilamana ada yang sampai komplain atau keberatan, pasti kita tindak lanjuti, kita tindak tegas," tambahnya.

Sebelumnya, beredar surat permohonan THR yang diduga berasal dari sebuah ormas di wilayah Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca juga: Viral Surat Minta Jatah Dana THR, Ormas PP Cengkareng Timur Mengakui dan Minta Maaf

Dalam kop surat tertulis nama ormas yang memohon bantuan dana THR. Tanggal pengiriman yang tertera yaitu 4 April 2023.

Surat permintaan THR itu ditujukan ke perusahaan. Namun, tidak disebutkan secara rinci perusahaan yang dimaksud.

"Ingin mengajukan permohonan dana THR kepada perusahaan yang bapak/ibu pimpin sebagaimana yang sudah menjadi tanggung jawab kami rekan perusahaan-perusahaan yang berada di lingkungan Pondok Pinang," demikian isi surat tersebut.

Dalam surat itu juga tertulis tujuan ormas tersebut mengajukan permohonan THR kepada perusahaan.

Pihak ormas dalam suratnya menyebut ingin mempererat kerja sama dengan perusahaan dalam hal keamanan.