Jadi Korban Mbah Slamet, Pasutri di Lampung dan Ibu Anak Asal Magelang Sama-sama Hilang Sejak 2021

Kakak Theresia mengungkapkan ibu dan anak tersebut menghilang sejak November 2021 lalu. Begitu juga pasutri asal Lampung yang hilang sejak 2021.

Editor: Siti Nawiroh
Dok Polda Jawa Tengah
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). Kakak Theresia mengungkapkan ibu dan anak tersebut menghilang sejak November 2021 lalu. Begitu juga pasutri asal Lampung yang hilang sejak 2021. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pasangan suami istri asal Lampung dan ibu anak dari Magelang sama-sama jadi korban pembunuhan Tohari alias Mbah Slamet.

Ibu dan anak asal Magelang jasadnya baru saja berhasil teridentifikasi.

Mereka adalah Theresia Dewi (47) dan anaknya Okta Ali Abrianto.

Sejumlah barang yang terkubur di dalam liang lahad diyakini milik warga Mertoyudan, Magelang tersebut.

Kakak Theresia Dewi, Yusuf Edi Gunawan (64), mengungkapkan ibu dan anak tersebut menghilang setelah pergi dari Salatiga pada November 2021 lalu.

Saat di Salatiga, Theresia Dewi ditemani dua anaknya, Okta Ali Abrianto dan Claudy.

Theresia Dewi kemudian berpamitan kepada Claudy akan pergi ke Banjarnegara ditemani Okta Ali Abrianto.

"Kemudian mereka (kedua korban) berpamitan ke Claudy, pamit pergi ke Banjarnegara katanya mau ambil dana (uang)."

"Mereka berangkat ke Banjarnegara naik mobilnya Honda Mobilio," ungkapnya, Sabtu (8/4/2023) dikutip dari TribunJogja.com.

Sejak saat itu, pihak keluarga mengaku kehilangan kontak dengan Theresia dan anaknya.

Setelah kasus penemuan 12 jasad korban pembunuhan Mbah Slamet, pihak keluarga menduga Theresia Dewi dan Okta Ali Abrianto menjadi korban.

Yusuf Edi Gunawan merasa yakin karena terdapat sejumlah barang yang ditemukan di liang lahad korban seperti jam tangan, jaket, dan kunci mobil.

Baca juga: Ibu Anak dan 2 Pasutri Dibunuh Mbah Slamet Si Dukun Pengganda Uang, Ini Identitas 2 Korban Lainnya

Sama-sama hilang sejak 2021

Pasutri bernama Suheri dan Riani yang merupakan warga lampung juga menjadi korban Mbah Slamet.

Anaknya, Rani bercerita terakhir kali berkomunikasi dengan kedua orang tuanya itu pada 8 September 2021.

Kala itu, sang ayah mengabarkan kepadanya jika tak lama lagi akan pulang ke Pesawaran.

“Dia (ayah) bilang sudah mau pulang dari lokasi daerah sana (Jawa),” kata Rani.

Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023).
Proses evakuasi 10 jasad korban pembunuhan yang dilakukan oleh Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Senin (3/4/2023). (Dok Polda Jawa Tengah)

Rani mengungkapkan, pertemuan terakhirnya dengan kedua orang tuanya itu yakni menjelang keberangkatan mereka ke luar Lampung.

“Saat itu ayah pamit hendak bekerja, karena ayah bekerja sebagai pemborong,” ucap Rani.

Ditambahkannya, saat itu sang ayah mengaku hendak bekerja mengerjakan proyek pembangunan rumah di Jawa.

“Saat itu ayah bilang daerahnya bukan di Semarang tapi di Tulung Agung,” jawab Rani.

Rani teringat, saat ia kerapkali bertanya mengenai kapan orang tuanya akan kembali ke rumah.

“Namun, hanya bilang nanti dan sebentar lagi.”

“Beberapa hari lagi.”

Baca juga: Korban Pembunuhan Mbah Slamet Dukun Pengganda Uang Bertambah? 18 Orang Hilang Terdata di Posko

“Terakhir ayah itu nelpon ga ke angkat pukul 17.30 WIB pada 8 September 2021 sebelum lost kontak, dan setelah ditelpon balik sudah tidak aktif,” kenangnya.

Rani pernah mencoba untuk menghubungi sang ibu namun hasilnya sama, sang ibu tidak bisa dihubungi.

“Pernah menelpon hape dan nomor WA, bahkan sudah minta tolong teman dan saudaranya (pakde),” ujar dia.

Namun, menurut Rani, tidak ada satupun yang mengangkat bahkan nomor tidak tersambung.

Rani mengatakan bahwa Suheri dan Riani merupakan orang tua yang baik.

Saat di rumah, Suheri merupakan ayah yang lucu serta taat beribadah.

(TribunLampung/TribunJogja)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved