Pilpres 2024

Survei LSI Tegaskan Ganjar Berseberangan dengan Jokowi, Prabowo Dapat Limpahan Elektabilitas

Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan kemerosotan elektabilitas Ganjar Pranowo dalam konteks Pilpres.

Tribun Jakarta
Kolase foto Prabowo Subianto, Jokowi dan Ganjar Pranowo. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) menunjukkan kemerosotan elektabilitas Ganjar Pranowo dalam konteks Pilpres.

Isu Piala Dunia U-20 yang batal diselenggarakan di Indonesia disinyalir menjadi biang keladinya.

Pernyataan Gubernur Jawa Tengah itu yang menolak keikutsertaan Timnas Israel disebut-sebut sebagai pertimbangan FIFA mencabut status tuan rumah Indonesia.

Pernyataan Ganjar bukan hanya berefek pada Piala Dunia U-20 yang batal di Indonesia, tapi juga disebut menunjukkan sikapnya yang berseberaangan dengan Presiden Jokowi.

Sebagai kepala negara yang sudah mempersiapkan segala sesuatunya untuk perhelatan akbar sepak bola level dunia itu, Jokowi tentu ingin Piala Dunia U-20 tetap di Indonesia.

Di sisi lain, elektabilitas Ganjar yang jeblok menjadi berkah tersendiri bagi Prabowo Subianto.

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Gerindra itu disebut mendapat limpahan elektabilitas dari pendukung Ganjar yang beralih.

Survei LSI

Pada survei terbaru LSI, elektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar dan Anies Baswedan.

Direktur Eksekutif LSI, Djayadi Hanan, mengatakan Prabowo  meraih 30,3 persen, Ganjar  26,9 persen, dan Anies Baswedan 25,3 persen.

Sementara itu, masih ada 17,5 persen yang mengatakan tidak tahu atau tidak menjawab.

Baca juga: Safari Ramadan ke Cikarang Bareng Presiden PKS, Sandiaga Uno Disambut Teriakan Anies-Sandi

"Kali ini untuk pertama kalinya sejak setahun terakhir saya kira Prabowo Subianto kembali menjadi nomor satu meskipun belum terlalu signifikan unggulnya (yakni) 3,4 persen," kata Djayadi di kanal Youtube: Lembaga Survei Indonesia pada Minggu (9/4/2023).

Jika dilihat berdasarkan tren, kata dia, tampak penurunan elektabilitas yang signifikan dari Ganjar selama dua bulan terakhir.

Penurunan tersebut, kata Djaayadi, mencapai sekira 8 persen.

"Kalau kita lihat trennya, maka lagi-lagi terlihat penurunan signifikan dari Ganjar Pranowo. Ganjar Pranowo selama dua bulan terakhir turun sekitar 8 persen. Dari 35 persen ke 26,9 persen," paparnya.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved