Pilpres 2024

Kabar Terbaru! Megawati Pilih Capres Tak Pentingkan Ganteng dan Elektabilitas, Ganjar Tersingkir?

Megawati akan memilih capres PDIP yang memiliki keteguhan ideologi dan dekat dengan masyarakat.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (tengah) bersama Ketua DPP Bidang Polkam DPP PDI Perjuangan Puan Maharani (kiri) dan Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto (kanan)menyanyikan lagu Indonesia Raya saat pembukaan Rapat Koordinator Bidang Politik dan Keamanan dengan perwakilan dari 34 DPD di kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Kamis (3/5/2018). Rapat Koordinasi membahas persiapan daerah-daerah yang melakukan Pilkada 2018 dan Pilpres 2019. 

TRIBUNJAKARTA.COM - PDIP mengeluarkan pernyataan terbaru soal sosok capres pilihan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri, yang akan diusung pada Pilpres 2024.

Anak Presiden Soekarno itu telah menentukan kriteria yang tegas.

Megawati akan memilih capres PDIP yang memiliki keteguhan ideologi dan dekat dengan masyarakat.

Ibu dari Ketua DPR RI Puan Maharani itu tidak ingin capres PDIP hanya bermodal tampang ganteng dan elektabilitas tinggi.

Baginya, popularitas dan tingkat keterpilihan bukan jaminan sesaorang bisa memimpin.

Seperti diketahui, bakal capres PDIP kerap dikaitkan dengan dua nama besar, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Puan Maharani.

Puan menurunkan trah Soekarno seperti halnya ibunya. Sedangkan Ganjar menjadi capres dengan elektabilitas tertinggi di Indonesia versi beberapa lembaga survei.

Berdasarkan keterangan terbaru soal Megawati yang tidak mementingkan ketampanan, apakah menjadi kode Ganjar tersingkir dari capres pilihan Megawati?

Baca juga: Megawati Tak Gelar Open House saat Lebaran, Hasto: Hanya Silaturahmi dengan Ketum Parpol dan Jokowi

Keterangan soal ciri atau kriteria capres pilihan Megawati itu diungkap oleh Sekjen PDIP, Hasto Kristianto.

Hasto menjawab pertanyaan wartawan tentang elektabilitas tinggi yang dimiliki Ganjar.

"Kita sudah banyak belajar ketika pemimpin hanya basisnya elektoral, pencitraan."

"Yang diperlukan itu bukan sosok yang bukan dari tampangnya keren, ganteng, punya visi, gelarnya banyak, tetapi mengambil suatu keputusan dan menetapkan arah masa depan," ujar Hasto saat ditemui di Jiexpo, Kemayoran, Jakarta pada Rabu (19/4/2023).

Hasto menyebutkan Megawati memiliki banyak opsi untuk memilih capres yang diusung oleh PDIP.

Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidatonya di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023).
Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri saat memberikan pidatonya di acara HUT ke-50 PDI Perjuangan di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (10/1/2023). (Dokumentasi DPP PDIP)

Hal yang pasti, pemilihan calon presiden tidak hanya didasarkan aspek elektoral semata.

"PDIP punya banyak opsi. Karena politik ini dinamis dan sekali lagi pengambilan keputusan terhadap capres akan dilakukan oleh Bu Megawati Soekarnoputri pada momentum yang tepat dan itu tidak didasarkan semata-mata pada aspek elektoral karena variabel kepemimpinan itu sangat banyak," jelasnya.

Lebih lanjut, Hasto menambahkan Megawati justru mencari pemimpin yang memiliki ideologi dan visioner.

Ia juga menyatakan pemimpin tersebut juga harus memahami kehendak rakyatnya.

"Yang dicari oleh Bu Mega dan dipersiapkan oleh Bu Mega adalah pemimpin yang kokoh secara ideologi, pemimpin yang visioner, pemimpin yang mempuni, pemimpin yang punya kemampuan profesional, tetapi sekaligus memahami kehendak rakyat," pungkasnya.

Akan Bertemu Sejumlah Ketum Partai

Pada kesempatan yang sama, Hasto juga mengungkapkan, Megawati akan bertemu dengan sejumlah ketua umum atau ketum partai politik, termasuk Prabowo Subianto dari Gerindra.

Namun, Hasto mengatakan, PDIP tidak mau pertemuan tersebut dikaitkan dengan politik.

"Jadi pertemuan dalam tradisi PDIP bukan hanya dengan Pak Prabowo. Tapi juga dengan Ketum parpol lain," ujar Hasto.

Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama ibunya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Terkini, pernyataan Presiden Jokowi soal prediksi presiden selanjutnya adalah Prabowo Subianto membuka peluang PDIP akan merapat dengan koalisi Gerindra-PKB dengan menyodorkan Puan Maharani sebagai cawapres pada Pilpres 2024.
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani bersama ibunya, Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Terkini, pernyataan Presiden Jokowi soal prediksi presiden selanjutnya adalah Prabowo Subianto membuka peluang PDIP akan merapat dengan koalisi Gerindra-PKB dengan menyodorkan Puan Maharani sebagai cawapres pada Pilpres 2024. (Dok. Puan Maharanir)

Namun begitu, Hasto masih enggan untuk merinci mengenai waktu Megawati menerima Prabowo Subianto dan ketum partai politik lainnya.

Adapun partainya kini masih menunggu keputusan dari pemerintah, soal kapan Lebaran.

"Ya tentu saja pada saat lebaran kita masih menunggu keputusan pemerintah kapan secara resmi hari raya lebaran itu apakah hari Jumat atau Sabtu dan tentu saja nanti saya bertanggungjawab sebagai penerima tamu pada saat beberapa pimpinan partai itu bersilaturahim dengan Ibu Mega," jelas Hasto.

Lebih lanjut, alumnus Universitas Gajah Mada itu meminta pertemuan tersebut tak dikaitkan dengan politik. Sebab, Idulfitri menjadi momen untuk membangun spiritulitas keagamaan.

"Kami tidak ingin mencampuradukkan antara momentum idulfitri dengan momentum politik untuk 2024. Idulfitri betul-betul membangun spiritualitas bangsa dan idulfitri ini sudah menjadi kultur bangsa," pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sekjen PDIP Sebut Megawati Bakal Terima Prabowo Subianto saat Lebaran, Bahas Koalisi Besar? dan Sekjen PDIP Sebut Megawati Tak Bakal Pilih Capres Suka Pencitraan, Ganteng dan Punya Banyak Gelar

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved